MAYBRAT, SUARAPAPUA.com— Bupati kabupaten Maybrat, Bernard Sagrim mengatakan terkait situasi dan keberadaan orang asli Papua khususnya kabupaten Maybrat yang diikuti angka kematian lebih tinggi dari angka kelahiran.
Untuk itu, untuk memastikan jumlah populasi orang asli Papua di Maybrat, ia akan memerintahkan kepala distrik dan kepala kampung untuk mendata setiap keluarga dan jumlah anak dalam setiap keluarga.
“Saya akan kasi tugas ke kepala distrik kampung untuk mendata. Kalau ada satu keluarga yang punya anak sampai 7, pemerintah kab. Maybrat akan memberikan hadiha kepada keluarga tersebut,” ungkapnya saat kegiatan Musrembang kabupaten Maybrat di aula Samubah Ayamaru Kamis, (23/11/2017).
Ia menegaskan, dirinya akan terus mengingatkan agar masyarakat terus menambah angka kelahiran di Kab. Maybrat.
“Saya tidak akan bosan-bosan untuk menghimbau agar terus lakukan penambahan angka kelahiran untuk masyarakat asli Papua di Maybrat. Karena angka kematian lebih tinggi dari angka kelahiran. Ini rata-rata dialami di seluruh tanah Papua,” ujarnya.
Hal ini, kata dia, sudah pernah disampaikan pada periode sebelumnya namun tidak berjalan mulus. Dan di periode ini, katanya akan lanjutkan hal yang sama.
“Walau demikian saya akan himbau dan menugaskan kepala distrik dan kepala kampung untuk terus mendata dan pemerintah menyiapkan hadiah yang berikan setiap tanggal 17 Agustus setiap tahunnya,” terangnya.
Ia menjelaskan, kebijakan seperti ini dilakukan karena angka kematian di kabupaten Maybrat lebih tinggi daripada angka kelahiran.
“Terjadi pemekaran kampung, distrik di Kabupaten Maybrat, tapi siapa yang nanti tinggal dan menghuni kalau bukan orang asli Papua di Maybrat. Mau tak mau angka kelahiran harus ditingkatkan,” ucap Bupati Sagrim.
Dia berharap kepala distrik dan kepala kampung wajib mendata karena untuk perubahan di kabupaten Maybrat.
“Suami istri jangan menyerah dan putuskan angka kelahiran setelah mendapat satu atau dua anak. Tapi harus berusaha untuk cetak anak yang banyak supaya anak-anak kita dapat mengisi dan melanjutkan pembangunan di daerah ini,” pungkasnya.
Pewarta: Engel Semunya
Editor: Arnold Belau