BeritaSeni & BudayaNovel “Sentuh Papua” Diluncurkan di Sekretariat AJI Yogyakarta

Novel “Sentuh Papua” Diluncurkan di Sekretariat AJI Yogyakarta

Yogyakarta, SUARAPAPUA.COM – Buku Sentuh Papua, novel ketiga yang ditulis oleh Aprila Wayar setelah dua novel sebelumnya: Mawar Hitam Tanpa Akar (2009) dan Dua Perempuan (2013) diluncurkan kemarin, Jum’at (27/04/2018) malam, pada pukul 20.30 WIB di Sekretariat Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta.

Peluncuran sekaligus diskusi buku bersama penulis ini diselenggarakan atas kerjasama antara AJI Yogyakarta dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta.

Membuka kegiatan ini, Anang Zakaria, Ketua AJI Yogyakarta mengutip ungkapan dari Seno Gumira Ajidarma, “Ketika Jurnalisme Dibungkam, Sastra Harus Bicara”. Menurutnya, itulah yang tampaknya dilakukan oleh Aprila Wayar.

Baca Juga:  Penyebutan Rumput Mei Dalam Festival di Wamena Mendapat Tanggapan Negatif

Mengawali diskusi buku, Aprila mengatakan, buku tersebut sudah didiskusikan dua kali di dua tempat berbeda di Yogyakarta yaitu di Gerak Budaya dan Kampus STPMD “APMD” Yogyakarta. Katanya, ketika ada tawaran ke-3 untuk mendiskusikan buku ini datang dari pihak LBH Yogyakarta yang menggandeng AJI Yogyakarta, dia langsung memutuskan untuk sekalian diluncurkan agar buku tersebut formal dan enak untuk didiskusikan di saat-saat selanjutnya.

“Sebenarnya teman-teman di Papua sudah siap untuk peluncurannya di Papua. Cuma saya yang kemudian karena waktunya terbatas, akhirnya memutuskan untuk meluncurkannya di Yogyakarta,” katanya.

Baca Juga:  Seorang Fotografer Asal Rusia Ditangkap Apkam di Paniai

Aprila mengaku, novel ini merupakan salah satu persembahan darinya untuk masyarakat Papua. Dia juga berharap, novel yang cetakan pertamanya terbit bulan Januari 2018 ini dibaca oleh generasi muda Papua, karena 85 persen dari isi dalam novel ini diolah dari kompilasi data fakta historis.

Dalam pesan rilis yang diterima suarapapua dari LBH Yogyakarta, Aprila menjelaskan, proses penulisan novel ini dilakukan selama dirinya sakit dan tengah menerima perawatan medis yang cukup panjang serta melelahkan. Telah banyak kali dia ingin menyerah, tetapi dia melanjutkan karena dia percaya bahwa novel ini sangat penting untuk dibaca oleh publik, terutama untuk orang Papua dan Indonesia.

Baca Juga:  Penyebutan Rumput Mei Dalam Festival di Wamena Mendapat Tanggapan Negatif

Ketika ditanya rencana depannya, Aprila yang mengaku penggemar berat Pramoedya Ananta Toer dengan Tetraloginya ini menjelaskan bahwa dia sedang mengerjakan Tetralogi Papua yang pertama. Dia mengharapkan, semoga pada akhir tahun 2018 dia dapat merilis lagi novel keempat yang adalah novel kedua dari Tetralogi yang direncanakan.

Pewarta: CR-5

Editor: Bastian Tebai

 

Terkini

Populer Minggu Ini:

HRM Melaporkan Terjadi Pengungsian Internal di Paniai

0
Pengungsian internal baru-baru ini dilaporkan dari desa Komopai, Iyobada, Tegougi, Pasir Putih, Keneugi, dan Iteuwo. Para pengungsi mencari perlindungan di kota Madi dan Enarotali. Beberapa pengungsi dilaporkan pergi ke kabupaten tetangga yakni, Dogiyai, Deiyai, dan Nabire.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.