Yakpesmi dan IS-UKAM Rilis Data Warga Bomela yang Meninggal

0
3592

DEKAI, SUARAPAPUA.com — Kabar meninggalnya 13 orang di distrik Bomela, kabupaten Yahukimo, Papua, akhirnya diperkuat Ikatan Suku Una, Kopkaka, Arimtap dan Momuna (IS-UKAM) dan Yayasan Kristen Pelayanan Sosial Masyarakat Indonesia (Yapkesmi) dengan merilis data identitas dan penyebab kematiannya.

Panuel Maling, sekretaris IS-UKAM, mengungkapkan, meninggalnya 13 orang dari kampung Balamdua, Kitikni, dan Kubiyalar, sejak dua bulan lalu itu telah dipastikan datanya, baik nama, jenis kelamin, usia, alamat maupun penyebabnya.

“Kami sudah punya data akurat mengenai masyarakat yang meninggal di Bomela. Hari ini kami mau melaporkan untuk diketahui publik,” ujarnya kepada suarapapua.com di Dekai, Senin (24/6/2019).

Baca Juga:  Seorang Fotografer Asal Rusia Ditangkap Apkam di Paniai

Dibeberkan Panuel, dari laporan data kematian di tiga kampung yang disusun Yawal Balyo, staf Yakpesmi di Wamena, 20 Juni 2019, diketahui 5 orang perempuan dan enam lainnya laki-laki.

Lukius Alya, laki-laki, umur 2 tahun, desa Kitikni, menderita pneumonia, meninggal 27 Mei 2019.

ads

Epina Alya, perempuan, umur 3 tahun, desa Kitikni, menderita pneumonia, meninggal 29 Mei 2019.

Sila Maling, perempuan, umur 2 tahun, desa Kitikni, menderita ISPA, meninggal 2 Juni 2019.

Yaniptap Aruman, perempuan, umur 42 tahun, desa Kitikni, menderita ISPA, meninggal 2 Juni 2019.

Andryas Aruman, laki-laki, umur 75 tahun, desa Kitikni, menderita ISPA, meninggal 7 Juni 2019.

Sapira Keroman, perempuan, umur 65 tahun, desa Kitikni, menderita ISPA, meninggal 11 Juni 2019.

Baca Juga:  MRP Sesalkan Pernyataan Ismail Asso dan Mendukung Proses Hukum

Nahor Aruman, laki-laki, umur 80 tahun, desa Kitikni, menderita ISPA, meninggal 17 Juni 2019.

Yudas Maling, laki-laki, umur 25 tahun, desa Kubiyalar, menderita malaria klinis+ISPA, meninggal 9 Juni 2019.

Yanus Balyo, laki-laki, umur 76 tahun, desa Kubiyalar, menderita malaria klinis+ISPA, meninggal 6 Juni 2019.

Ribka Maling, perempuan, umur 25 tahun, desa Balamdua, saat proses persalinan anak, meninggal 26 Mei 2019.

Kelopas Alya, laki-laki, umur 4 tahun, desa Balamdua, menderita pneumonia, meninggal 29 Mei 2019.

“Dari 13 orang itu dua orang yang laporannya belum kami terima. Untuk empat orang yang baru kami terima informasi pun belum ada datanya. Setelah ada data lengkap akan kami sampaikan,” imbuh Panuel.

Baca Juga:  Peringatan IWD Menjadi Alarm Pergerakan Perempuan Kawal Segala Bentuk Diskriminasi Gender

Diberitakan sebelumnya, Yawal Balyo, tenaga kesehatan dari Yakpesmi, mengatakan, 13 orang yang meninggal itu setelah menderita sakit cukup lama tanpa mendapat layanan kesehatan. Rata-rata mereka menderita sakit diare, batuk, dan demam.

Yawal akui kondisi kesehatan masyarakat di beberapa kampung yang terletak di wilayah distrik Bomela sangat memprihatinkan, apalagi tak ada petugas Puskesmas. Hal ini dikhawatirkan akan menambah jumlah pasien, bahkan kematian jika tidak segera ditangani.

Pewarta: Ardi Bayage
Editor: Markus You

Artikel sebelumnyaPesawat Trigana Air Menunggu 15 Menit di Udara
Artikel berikutnyaTerima Kasih PAR Winggai Atas Kunjungannya di Alfa Wersar