NABIRE, SUARAPAPUA.com — Suku Yerisiam Gua semakin tersisih di bidang pendidikan, sementara PT. Nabire Baru menari-nari di atas kekayaan hutan milik masyarakat setempat.
Roberthino Hanebora, salah satu warga suku Yerisiam Gua di Nabire mengungkapkan bahwa suku pribumi Nabire yang bicara pendidikan sangat terbatas adalah suku Yerisiam Gua.
“Sampai saat ini, kami baru cetak S1 empat orang dan S2 baru satu orang,” ungkapnya kepada suarapapua.com, Jumat (5/7/2019) di Nabire.
Perusahaan baru meluncurkan program Corporate Social Responsibility (CSR) berupa satu unit bus sekolah, tetapi itu tidak senilai dengan luasan lahan yang PT. Nabire Baru tebang dan gundulkan hutam milik suku Yerisiam Gua yang mendiami Nabire.
Pernyataan Robertino dibenarkan oleh Kepala sub suku Waoha, Imanuel Monei. Menurut dia, sampai saat ini program CSR ada, namun belum nampak hasilnya.
“Biaya pendidikan bagi anak-anak yang di tingkat SMP dan SMA tidak ada sama sekali,” tegasnya.
Imanuel menambahkan, tidak ada kontribusi dari pihak perusahaan sawit terhadap masyarakat Yerisiam Gua sebagai pemilik hak ulayat.
Pewarta: Yance Agapa
Editor: Arnold Belau