Anggota DPRD Nabire Menangis Dikatakan Monyet

0
1378

NABIRE, SUARAPAPUA.com — Dalam aksi menentang rasisme terhadap mahasiswa-mahasiswi Papua di Surabaya, Malang dan Semarang, ribuan orang mendatangi kantor DPRD Nabire pada 30 Agustus 2019 kemarin.

Ketua Fraksi Golkar Nabire, Petrus Asso mengatakan Tuhan tidak pernah menciptakan seekor monyet di alam Papua, yang ada hanya manusia sejati yang berambut keriting dan berwarna hitam.

Baca Juga:  Konflik Horizontal di Keneyam Masih Berlanjut, Begini Tuntutan IPMNI

“Kita bukan berbicara soal politik dan lain-lain, tetapi ini berbicara mengenai harga diri orang Papua yang diinjak-injak,” tegasnya.

Petrus Asso mengatakan bahwa, rasisme terhadap mahasiswa-mahasiswi Papua di Surabaya, Malang dan Semarang merupakan kekecewaan bagi kami orang asli Papua, khususnya anggota DPRD Nabire yang sampai saat ini masih pakai garuda.

“Besok juga kami akan berangkat ke Jayapura ketemu Gubernur Papua, agar  masalah ini dapat diatasi dan dicarikan solusinya,” tegasnya.

ads
Baca Juga:  Pencaker Palang Kantor Gubernur Papua Barat Daya

Selain itu, Ketua I DPRD Nabire, Marci Kegou mengatakan sebagai kaum wanita saya tidak pernah melahirkan anak monyet.

“Harga diri saya jatuh, ketika disebut sebagai monyet, dan anggota-anggota DPRD Nabire yang sedang berdiri di depan ini adalah monyet-monyet bukan manusia,” tegasnya.

Pewarta: Yance Agapa 

Edtor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaInternet di Tanah Papua Diblokir Pemerintah
Artikel berikutnyaManusia dan Monyet