Tokoh Agama Paniai: Salah Besar Kalau Bilang Orang Papua Monyet

0
2096

PANIAI, SUARAPAPUA.com — Tokoh Agama dari Kabupaten Paniai, Pdt. Hans Tebai mengatakan salah besar jika menyebut orang Papua monyet. Karena di Papua tidak ada monyet.   

Pernyataan ini disampaikan Pdt. Tebay di hadapan ribuan warga Paniai yang melakukan demonstrasi di kantor bupati Paniai, Papua pada Senin (26/8/2019) kemarin.

Menurutnya, ucapan penghinaan kata ‘monyet’ yang dialamatkan kepada orang Papua, sebenarnya bukan yang diciptakan yang dihina tetapi yang menciptakan yang dihina.

Hal tersebut, kata dia, seperti bunyi Firman Tuhan kitab Kejadian Pasal 1 Ayat 26,27 dan 28, ‘Allah berfirman: Baiklah mari Kita menjadikan manusia serupa dan segambar seperti Kita’.

Baca Juga:  Pertamina Pastikan Stok Avtur Tersedia Selama Arus Balik Lebaran 2024

“Kita berarti lebih dari satu, maka kita diciptakan beragam suku dan bahasa di bumi ini. Di Indonesia sendiri ada 1.700 suku dengan adat istiadatnya masing-masing yang telah diatur dan dilindungi oleh tiga hukum, agama, adat dan pemerintah. Semua manusia tidak boleh melanggar ketiga hukum ini,” ucapnya.

ads

Sehingga menurutnya, penghinaan orang Papua dengan kata monyet telah salah besar. Sebab, lanjutnya, semua manusia yang lahir dari kandungan manusia adalah manusia.

Baca Juga:  Penolakan Memori Banding, Gobay: Majelis Hakim PTTUN Manado Tidak Mengerti Konteks Papua

“Allah tidak ciptakan suku lain hidungnya dibelakang terus orang Papua di depan, begitu sebaliknya demikian. Semua diciptakan sama seturut gambar Tuhan,” pungkasnya.

Sedangkan untuk hewan Monyet, dikatakan, di Papua seluruh fauna (hewan) yang ada, tidak ada yang namanya monyet.

“Untuk itu sebagai orang Papua yang beriman kepada Allah, mari kita serahkan persoalan ini kepada Tuhan biar Tuhan yang membalas perbuatan mereka ini,” ajaknya tutup.

Baca Juga:  Akomodir Aspirasi OAP Melalui John NR Gobai, Jokowi Revisi PP 96/2021

Sebelumnya, di lapangan Karel Gobai, Pendeta Gerard Gobai, kepada masa aksi katakan tidak lama lagi Tuhan akan menjawab cita-cita yang sedang diperjuangkan rakyat Papua.

“Maka kami tokoh agama harap perjuangan tidak boleh dengan anarkis, rusuh dan  hal-hal celah lainnya. Harus selalu kedepankan jalan kebenaran karena apa yang sedang diperjuangkan ini adalah hal benar. Pasti Tuhan sertai dan jawab,” terangnya.

Pewarta: Stevanus Yogi

Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaPernyataan Sikap Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Pusat
Artikel berikutnyaDalam Negara yang Terjajah Rasisme dan Penghinaan akan Tumbuh Subur