PasifikLebih Banyak Lagi Korban Dalam Insiden di Daerah Pegunungan Tengah Papua

Lebih Banyak Lagi Korban Dalam Insiden di Daerah Pegunungan Tengah Papua

Atas insiden ini, terjadi saling klaim antara militer Indonesia dan sayap Militer Tentara Papua Barat.

AUCKLAND, SUARAPAPUA.com — Militer Indonesia menyatakan, bahwa sebanyak tujuh warga sipil telah terluka dalam baku tembak dengan pemberontak di daerah pegunungan tengah Papua Barat.

Tetapi kelompok militer pro-kemerdekaan Papua mengklaim bahwa warga sipil itu ditembak mati oleh tentara Indonesia selama insiden di Pegunungan Tengah terjadi.

Menurut militer Indonesia, para pejuang Papua merdeka menyerang pasukan keamanan di distrik Ilaga, Kabupaten Puncak pada, Selasa lalu.

Baca Juga:  PNG dan Indonesia Meratifikasi Perjanjian Pertahanan Untuk Memperluas Kerja Sama Keamanan

Sementara, Detik News melaporkan bahwa Eko Daryanto, seorang juru bicara mengatakan para pemberontak menembak dengan sembarang, melukai warga setempat dalam proses tersebut.

Baca juga: Aparat BKO di Yahukimo Diminta Ditarik

Tetapi kembali lagi bahwa Tentara Pembebasan Papua Barat (WPLA) menyatakan, bahwa masyarakat setempat sedang mempersiapkan perang suku ketika mereka diserang oleh polisi dan militer Indonesia.

Baca Juga:  Wawancara Eksklusif Daily Post: Indonesia Tidak Pernah Menjajah Papua Barat!

Seorang juru bicara mengatakan, tujuh warga sipil tewas setelah serangan gabungan oleh helikopter dan menggunakan kendaraan darat.

Secara terpisah, para pejabat mengatakan kepada media setempat bahwa sebuah pesawat kargo dengan empat orang di dalamnya hilang dalam perjalanan menuju Ilaga pada hari Senin lalu.

Sumber: radionz.co.nz

Editor: Elisa Sekenyap

8 KOMENTAR

Terkini

Populer Minggu Ini:

Kadis PUPR Sorsel Diduga Terlibat Politik Praktis, Obaja: Harus Dinonaktifkan

0
Kadis PUPR Sorsel Diduga Terlibat Politik Praktis, Obaja: Harus Dinonaktifkan SORONG, SUARAPAPUA.com --- Bupati Sorong Selatan, Papua Barat Daya, didesak untuk segera mencopot jabatan kepala dinas PUPR karena diduga telah melanggar kode etik ASN. Dengan menggunakan kemeja lengan pendek warna kuning dan tersemat lambang partai Golkar, Kadis PUPR Sorong Selatan (Sorsel) menghadiri acara silaturahmi Bacakada dan Bacawakada, mendengarkan arahan ketua umum Airlangga Hartarto dirangkaikan dengan buka puasa di kantor DPP Golkar. Obaja Saflesa, salah satu intelektual muda Sorong Selatan, mengatakan, kehadiran ASN aktif dalam acara silatuhrami itu dapat diduga terlibat politik praktis karena suasana politik menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang dilaksanakan secara serentak tanggal 27 November 2024 mulai memanas. “ASN harus netral. Kalau mau bertarung dalam Pilkada serentak tahun 2024 di kabupaten Sorong Selatan, sebaiknya segera mengajukan permohonan pengunduran diri supaya bupati menunjuk pelaksana tugas agar program di OPD tersebut berjalan baik,” ujar Obaja Saflesa kepada suarapapua.com di Sorong, Sabtu (20/4/2024).

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.