7 Destinasi Wisata di ‘Kota Senja’ Kaimana

0
4451

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Di Tanah Papua, Raja Ampat mungkin menyimpan sejuta surga dan lukisan alam yang luar biasa akan keindahannya. Banyak orang berbondong ingin ke sana buat sekadar mengintip potongan nirwana yang ditorehkan di bagian timur Indonesia itu.

Namun, ternyata, ada surga lain yang tak kalah indahnya. Namanya Kaimana. Kaimana adalah satu kabupaten di provinsi Papua Barat. Di sana terdapat bentang alam yang tak kalah menarik dengan tetangganya, Raja Ampat. Ada apa saja tempat wisata di ‘Kota Senja’ Kaimana?

1. Wisata Senja

Senja Indah Kaimana. Foto: putra baham/Flickr

Yap, Kaimana terkenal dengan kota senja dan langit yang merah merona kalau sore. Di sana kalian bisa menyaksikan matahari tenggelam di garis pantai dengan presisi. Bila langit cerah, matahari bulat yang berpulang akan bisa dengan jelas terindera. Kecantikan senja di Kaimana ini sampai dibuat lagu oleh Alfian pada tahun 1970-an dengan judul ‘Senja di Kaimana’.

Baca Juga:  Pemprov PB Diminta Tinjau Izin Operasi PT SKR di Kabupaten Teluk Bintuni

2. Kolam Sisir

ads
Sumber foto, http://tritontours.blogspot.com/

Kolam Sisir merupakan obyek wisata permandian yang diunggulkan masyarakat setempat. Kolam ini alami dan memiliki warna air yang amat jernih. Untuk sampai di sini, tak perlu repot-repot karena jalannya sudah cukup halus dan terjangkau oleh kendaraan. Waktu tempuh Kota Kaimana pun hanya sekitar 20 menit.

3. Teluk Triton

Sumber foto, http://tritontours.blogspot.com/

Pernah melihat ada sebuah teluk di Raja Ampat yang dipenuhi oleh pulau-pulau karang dan pohon-pohon hijau yang menyegarkan mata? Nah, di Kaimana juga ada. Namanya Teluk Triton. Banyak orang bilang teluk ini bahkan lebih indah daripada yang ada di Raja Ampat. Untuk menjangkau tempat itu, kalian bisa menyewa kapal motor dari pelabuhan setempat. Waktu tempuhnya kira-kira 60 menit. Lokasinya masih di Kabupaten Kaimana, Papua Barat.

Baca Juga:  Penyebutan Rumput Mei Dalam Festival di Wamena Mendapat Tanggapan Negatif

4. Danau Kamaka

Danau Kamaka, Kaimana. sumber: kostisolo.com

Danau Kamaka mempunyai panjang sekitar 30 km dan lebar sekitar 1 km. Panoramanya sangat indah, apalagi kalau danau sedang pasang. Airnya berwarna biru, kontras dengan pepohonan sekitarnya yang punya rona hijau. Namun untuk menuju lokasi ini perlu perjuangan. Tak mudah menjangkaunya. Pengunjung harus melakukan perjalanan selama 7 kilometer dulu dengan medan yang cukup berat. Namun kalau sudah sampai di sana, semua kelelahan akan terbayar.

5. Wisata Alam KM 14

Sumber foto, http://tritontours.blogspot.com/

Kabupaten yang berada di leher kepala burung pulau Papua ini punya lokasi wisata yang menarik, yakni Wisata Alam KM 14. Tempat itu merupakan sebuah kawasan alami yang sangat sejuk dan masih belum terjamah. Kita bisa mendengar bunyi sayup-sayup burung dan angin menyapu dedaunan. Selain enak untuk piknik keluarga, lokasi itu bisa dijadikan alternatif bila ingin camping.

Baca Juga:  Hindari Jatuhnya Korban, JDP Minta Jokowi Keluarkan Perpres Penyelesaian Konflik di Tanah Papua

6. Lukisan Dinding Batu

Lukisan purba di dinding batu. Foto: Jan Esteban Dirck

Disebut juga lukisan dinding purba. Keberadaannya ini seperti etalase alam yang membujur di sepanjang satu kilometer di tebing karang. Lokasi tepatnya adalah Kampung Maima, Kaimana. Di batu-batu itu ada lukisan dan corak yang jelas menggambarkan sebuah kisah. Cobalah ke sini sekadar menengok keajaiban yang nyata-nyata ada.

7. Pulau Venu

Pulau Venu, Kaimana. (cahayapapua.com)

Venu adalah sebuah kata yang diambil dari bahasa Suku Koiway. Artinya telur. Mengapa dinamakan pulau telur atau Pulau Venu? Sebab selalu ada ratusan penyu bertelur yang hadir meramaikan pulau itu. Kabarnya juga ada tiga penyu yang bersarang di sana, seperti penyu hijau, penyu sisik, dan penyu lekang. Kalau berkunjung ke sini, kalian bisa menyaksikan keajaiban para penyu bertelur.

So… sobat siap untuk mengunjungi Kaimana setelah ini?

REDAKSI

SUMBERPaceBro
Artikel sebelumnyaKeuntungan Freeport Indonesia di Papua
Artikel berikutnyaPelanggaran HAM dan Dialog di Papua