KNPB Mnukwar: RIP Demokrasi dan HAM di Papua

0
1285

MANOKWARI, SUARAPAPUA.com— “RIP demokrasi dan HAM di Tanah Papua. Segerah intervensi PBB ke Papua dan Nduga, Rakyat Papua membutuhkan Referendum Papua. Pelanggaran Ham berat di tanah papua tidak pernah diselesaikan dan buka akses untuk media asing ke Tanah Papua. Stop kekerasa di tanah Papua,” tegas ketua KNPB Mnukwar, Alexander Nekenem usai peringati hari HAM pada Selasa (10/12/2019).

Nekenem menjelaskan, orang Papua sudah mengalami pelanggaran HAM sejak tahun 1960an hingga hari ini.

“Orang papua dibunuh militer indonesia, kekayaan dirampas, pendropan militer ke tanah papua untuk menekan rakyat papua untuk membungkam ruang demokrasi, teror mental dan pisikologis sehingga orang papua takut menyampaikan hak politiknya,” katanya.

Baca Juga:  Usut Tuntas Oknum Aparat yang Diduga Aniaya Warga Sipil Papua

Indonesia hadir di Tanah Papua untuk merampas hak politik, membunuh orang Papua,  hak ulayat, hak adat, dan hak tanah adat semua dirampas bangsa kapitalis dan kolonialis Indonesia.

Kata Nekenem, sifat dan watak kapitalis itu masih dipertahankan kolonial NKRI sampai saat ini. Suara rakyat papua untuk referendum dibungkam dan ditutupi dengan isu pemekaran propinsi, penambahan militer kolonial untuk kuasai di tanah papua.

ads
Baca Juga:  KPU dan Bawaslu PBD Akan Tindaklanjuti Aspirasi 12 Parpol

“Dalam segala kebijakan apapun, orang papua tidak akan diam sampai kapan pun tetap menuntut demokrasi dan keadilan dan perlindungan ham internasional,” katanya.

Memperingati hari HAM sedunia, KNPB Mnukwar mendesak pemerintah Indonesia untuk bebaskan Tapol Papua Barat, segera tarik kembali pasukan TNI – POLRI, mendesak PBB intervensi di Tanah Papua dan gelar referendum sebagai solusi paling demokratis di dunia.

Sementara itu, pantauan media ini, situasi Manokwari, TNI – POLRI menguasai semua tempat bahkan wilayah kampus diperketat dan kantor dewan adat papua, kantor LP3BH Manokwari.

Baca Juga:  Nomenklatur KKB Menjadi OPM, TNI Legitimasi Operasi Militer di Papua

Organisasi WPNA, WPNCL, NRFPB dan KNPB dijaga ketat Aparat Gabungan TNI – POLRI aga tidak memperingati hari HAM sedunia.

Seluruh penggerak kemerdekaan dipantau ketat termasuk Rumah kediaman Markus Yenu dijaga juga oleh Kepolisian mulai sejak jam 03.00 wpb pagi sampai sore sekitar jam 16.00 WPB.

Meski demikian,  KNPB Mnukwar  bersama Rakyat Papua melakukan perayaan Hari HAM DUNIA pada hari ini 10 Desember 2019 selesai dengan aman dan membubarkan diri, pelaksanaan kegiatan di Jalan Gunung Salju Amban, Manokwari.

 Pewarta : SP-CR14

Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaBupati Banua: Jangan Gunakan Dana Desa untuk Kawin dan Bayar Maskawin
Artikel berikutnyaAkhirnya, Mayoritas Rakyat Bougainville Memilih Merdeka Dari PNG