Bupati Jayawijaya: Koperasi Perindagkop Siap Layani Masyarakat OAP

0
1249

WAMENA, SUARAPAPUA.com — Bupati Kabupaten Jayawijaya, Jhon Richard Banua menyampaikan bahwa, tersedianya subsidi melalui tol udara di koperasi Perindagkop, maka membuka peluang dan siap melayani masyarakat, khususnya mama-mama asli Papua dalam berwirausaha. 

“Jadi itu harga cukup murah, maka saya harap penggunaan untuk rumah tangga bisa dibelanja di koperasi atau mau usaha juga bisa belanja di koperasi,” kata Jhon Banua, usai peresmian pasar Sinakma, Wamena, Selasa (3/03/2020).

Dikatakannya, harga subsidi sendiri sudah ada standar di Perindagkop, dan itu membantu masyarakat.

Baca Juga:  Aktivitas Belajar Mengajar Mandek, Butuh Perhatian Pemda Sorong dan PT Petrogas

“Sekarang kita lihat yang di Yalengga, masyarakat dari Bolakme belanjanya di Yalengga, karena mereka (masyarakat Yalengga) jual dengan harga-harga kota Wamena. Jadi tidak perlu ke Wamena lagi, tapi belanja di Yalengga karena harga sudah sama dengan di kota,” terangnya.

Masyarakat bisa memiliki ruko, apabilah mereka tidak memiliki ijin, maka saya akan perintahkan Perindagkop agar layani orang Papua. Kata dia, ruko-ruko yang kita bangun ini benar benar digunakan khususnya untuk masyarakat OAP, dan barang jualannya bisa beli di Perindagkop.

ads
Baca Juga:  Kasus Laka Belum Ditangani, Jalan Trans Wamena-Tiom Kembali Dipalang

“Kalo selama kita anak anak OAP masih mampu, kenapa kita tidak serahkan penggunaan ruko-ruko ini kepada anak anak kita,” katanya.

Lebih lanjut, Banua mengatakan dirinya khawatir apabila mereka (pemilik) mengambil ruko dan menyewakan pada orang lain. “Ini yang tidak boleh terjadi. Saya harap benar-benar dilakukan untuk masyarakat kita OAP. Maka Kami akan minta dari Perindagkop untuk mengawasi dan meninjau pengawasan di pasar-pasar,” tegasnya.

Baca Juga:  Kepala Suku Abun Menyampaikan Maaf Atas Pernyataannya yang Menyinggung Intelektual Abun

Sementara itu, Kepala Dinas Perindagkop Jayawijaya, Lukas Kosay mengatakan dari dua petak pasar Sinakma akan menampung sekitar 390 pedagang, yang akan diisi oleh mama-mama Papua.

“Pasar ini pasar tradisional tapi direfitalisasi menjadi pasar modern, oleh kerena itu yang akan gunakan adalah mama-mama Papua, ucap lukas.

Soal pengawasan ruko, dirinya mengatakan apabila dikontrakan kepada pihak lain, maka dinas Perindagkop akan tarik kembali dan menyerahkan pada OAP yang mau mengelolahnya.

Pewarta: Onoy Lokobal
Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaCatatan Kelam: Polisi Tahan Perempuan dan Lakukan Kekerasan Seksual di Wamena (3)
Artikel berikutnyaMahasiswa Nduga Tuntut Presiden Jokowi Tarik Pasukan Militer