Ikatan Alumni FH Uncen Bikin Raker Perdana

0
1490

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Ikatan Alumni Fakultas Hukum Universitas Cenderawasih telah melakukan Rapat Kerja (Raker) Perdana dan Parade Ilmiah di pada Jumat 13 Maret lalu di Kota Jayapura, Papua.

Raker perdana dilakukan di Hotel Horyzon Abepura. Usai melakukan Raker, dilanjutkan dengan parade ilmiah tentang 19 Aktualisasi Otsus di Tanah Papua dari perspektif alumni FH Uncen. Kegiatan tersebut dihadiri puluhan alumni dari berbagai lintas angkatan.  

Muhammad Lakatoni, Wakil Gubernur Papua Barat, yang juga adalah Ketua Alumni FH Uncen menjelaskan,  ia dipilih dan dipercayakan semua alumni pada 2018 untuk menahkodai forum alumni tersebut.

“Satu tahun lalu saya diberikan amanah. Pertemuan perdana untuk membahas Raker baru terlaksana di tahun ini.  Dalam pertemuan ini kami membahas dan tindaklanjuti amanah yang diberikan. Lalu kami rumuskan kebijakan dan gagasan sebagai landasan,” jelas Lakatoni.

Lakatoni bilang alumni berkomitmen untuk memberikan dukungan ke FH Uncen. Duukungan yang akan diberikan itu untuk membantu perkembangan FH itu sendiri.

ads

Dikatakan, tingkat kehadiran alumni terbilang sedikit. Tetapi, kata Lakatoni, hal itu dapat dimaklumi karena kesbukan. Bukan karena tidak mau hadir.

Baca Juga:  Freeport Indonesia Dukung Asosiasi Wartawan Papua Gelar Pelatihan Pengelolaan Media

“Saya ajak kita berpikir positif saja.  Kami yakin bahwa mereka mendukung dan ingin hadir tetapi karena kesibukan yang tidak bisa ditinggalkan, tidak semunya [alumni baik senior dan junior] hadir,” kata Lakatoni.

Ia berpendapat, semua alumni punya kerinduan dan niat unutk ikut memberikan kontribusi, sumbangsi gagasan dan ide untuk membesarkan FH Uncen. Lakatoni memberikan apresiasi karena telah lahirkan ikatan alumni FH yang dapat mewadahi semua alumni.

“Ini [Ikatan Almuni] sangat luar biasa. Kami alumni punya kerinduan untuk FH menjadi sebuah lembaga pendidikan yang punya potensi dan daya saing yang tidak kalah dengan kampus lain di Indonesia. Ini tidak perlu kita ragukan. Karena jebolan FH Uncen banyak berkiprah di berbagai bidang di Papua dan luar Papua,” ungkap Lakatoni.

Sementara itu, Dekan FH Uncen, Dr. Hendrik H. J Krisifu mengatakan, mewakili semua pimpinan FH ia mengucapkan terima kasih kepada alumni yang telah membentuk forum legal alumni pada tahun 2018 dan bisa melakukan raker perdana pada tahun 2020.

Baca Juga:  Freeport Indonesia Dukung Pengentasan Penyakit TB di Kabupaten Mimika

“Sejak temu akbar tahun 2018 kami mendapat bantuan beberapa fasilitas dari alumni untuk membantu proses pendidikan. Antara lain Air Conditioner (AC), Infokus dan ada alumni juga yang membantu bikin pagar di gedung FH kampus Abepura. Ini bentuk dukungan nyata dari alumni,” ungkapnya.

Krisifu mengharapkan dukungan dari alumni untuk perkembangan FH Uncen tidak hanya dalam bentuk materil tetapi juga dalam bentuk membagikan ilmu pengetahuan dengan melakukan kuliah umum, dan dukungan praktik bagi mahasiswa.

“Saya berharap agar hal yang dibahas dalam raker ini adalah hal-hal yang  baik untuk perkembanagn FH kedepan,” harapnya.

 Rektor Uncen, Dr. Apolo Safanpo mengatakan, saat ini para ilmuan meyakini bahwa kita sedang masuk dalam era globalisasi dan digital. Dimana perkembangannya ilmu pengetahuan dan teknologi  sudah tidak bisa dibendung.

“Sekarang semua instutisi pendidikan didorong untuk terus melakukan riset, penelitian , untuk mengembangakan IPTEK mengupgrade kapasitas , kualitas , kualifikasi lulusan supaya memiliki kopetensi yang bisa lulusannya bisa bersaing dengan siapa pun dan diamana pun,” katanya saat membuka Raker dan Parade Ilmiah.

Baca Juga:  ULMWP Desak Dewan HAM PBB Membentuk Tim Investigasi HAM Ke Tanah Papua

Menurut Safanpo, mengatakan, kita didorong untuk terus melakukan inovasi dan hasil inovasi ini membawa dampak kebaikan atau dampak positif bagi masyarakat kominitas dimana kita berada.

Menteri Pendidikan, tambah Safanpo, telah mengarahkan perguruan tinggi sebagai ujung tombak dari kementrian untuk melakukan inovasi dalam empat hal. Antara lain: pertama,  Inovasi dalam bidang kebijakan.

“Inovasi dalam bidang kebijakan ini harus lahir dari diskusi-diskusi dari berbagai kajian-kajian ilmiah sehingga bisa dirumuskan bahwa hal-hal apa yang harus dirumuskan dalam hal kebijakan,” jelasnya.

Kedua, Inovasi dilakukan dalam bidang regulasi.

“Jadi kalau sudah ada kebijakan untuk memperbaiki suatu tatanan atau sistim maka harus diikuti dalam bidang inovasi dalam regulasi. Sehingga regulasi-regulasi kita yang menurut hasil kajian itu menghambat atau tidak berdampak positif di masyarakat luas maka perlu dilakukan inovasi.

Ketiga, inovasi kelembagaan ,tadi kebijakan , regulasi dan perlu diikuti oleh inofasi kelembagaan

Dan keempat,  novasi dalam bidang Pendanaan.

Pewarta: Hendrik Rewapatara
Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaLockdown: Selamatkan yang Tersisa dari Novel Coronavirus
Artikel berikutnyaFOTO: YBC dengan Pemandangan Hamparan Laut yang Bikin Jatuh Cinta