Semua Akses Transportasi di Wilayah Meepago Ditutup

0
1995

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Menindaklanjuti hasil kesepakatan gubernur Lukas Enembe bersama para bupati dan pihak terkait lainnya dalam menyikapi wabah Covid-19 di Papua, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Nabire melaksanakan rapat dan memutuskan untuk membatasi aktivitas publik sekaligus menutup semua akses transportasi darat, udara dan laut. 

Dalam rapat yang digelar di aula kantor Bupati Nabire, Rabu (25/3/2020) kemarin, telah diputuskan bahwa pelaksanaan pembatasan aktivitas publik mulai dilaksanakan sejak hari ini, 26 Maret 2020 sampai 9 April 2020.

Baca Juga: Ini Kesepakatan Bersama Tentang Pembatasan Sosial di Papua

Berikut hasil keputusan bersama Forkopimda Nabire, dalam menyikapi wabah Covid-19 yang kian mengglobal.

  1. Semua transportasi udara dan darat ke kabupaten-kabupaten pedalaman dari Nabire dan sebaliknya diberhentikan total mulai tanggal 26 Maret 2020 hingga 9 April 2020, kecuali logistik dan emergensi kesehatan dengan pengawasan ketat.
  2. Aktivitas masyarakat di Nabire mulai dari jam 06:00 pagi sampai jam 14:00 sore, jangan menumpuk di satu titik. Buat Mama-mama pasar Papua, jam 16:00 sampai jam 18:00 sore. Malam hari tidak ada lagi aktivitas apapun. Semua orang tinggal di rumah masing-masing. Keluar rumah hanya untuk belanja makan atau kepentingan yang mendesak seperti jika sakit.
  3. Toko dan kios dilarang menjual barang di atas harga normal, atau menimbun barang terutama sembako. Kalau ada toko atau kios yang jual barang dengan harga mahal, diharapkan segera lapor ke posko (Dinas Kesehatan, jalan Merdeka Nabire). Surat izin usahanya akan dicabut langsung jika terbukti.
  4. Masyarakat juga tidak berbelanja barang untuk tampung di rumah, belanja secukupnya saja, karena toko dan kios tetap akan buka walaupun dengan pembatasan waktu sesuai jam yang sudah ditentukan.
  5. Aparat TNI, Polri, Satuan Polisi Pamong Praja bersinergi dengan Satgas yang ada untuk membuat warga patuh terhadap situasi ini.
  6. Pesawat ditutup hari Sabtu, kecuali maskapai Garuda untuk emergency.
  7. Kapal terakhir adalah KM Tidar, yang akan masuk di pelabuhan Nabire pada tanggal 27 Maret 2020.
  8. Masyarakat tidak diperkenankan kumpul-kumpul di area publik atau tempat-tempat keramaian.
  9. Stok sembako masih mampu untuk tiga bulan ke depan, hanya gula sedikit mengalami penurunan.
Baca Juga:  Hindari Jatuhnya Korban, JDP Minta Jokowi Keluarkan Perpres Penyelesaian Konflik di Tanah Papua

“Kebijakan pembatasan sosial ini harus dilaksanakan dengan bertanggungjawab untuk keselamatan kita bersama,” ujar Isaias Douw, bupati kabupaten Nabire.

ads

Douw juga mengimbau masyarakat konsumsi makanan yang cukup protein dan vitamin serta melakukan olahraga secukupnya di rumah.

Sementara itu, Yakobus Dumupa, Bupati Dogiyai, menegaskan, hal ini bagian dari kesepakatan bersama pemerintah daerah di wilayah Meepago yakni Pemkab Nabire, Dogiyai, Deiyai, dan Paniai beberapa hari lalu.

Baca Juga:  FI Gelar Layanan Kesehatan Mata Gratis untuk Masyarakat Sekitar Area Operasi PTFI

“Salah satu keputusan bersama adalah melarang orang yang berasal dari wilayah yang telah berdampak Covid-19 untuk memasuki wilayah kabupaten Nabire, Dogiyai, Deiyai, dan Paniai,” ujar Dumupa.

Dalam rangka itu pemeriksaan terhadap penumpang pesawat di bandara Nabire dan penumpang kapal laut di pelabuhan laut Samabusa Nabire diberlakukan sejak pekan lalu.

“Selain itu, semua warga Nabire, Dogiyai, Deiyai, dan Paniai dilarang keluar daerah meninggalkan kabupaten masing-masing,” imbuhnya.

Baca Juga: Empat Bupati di Meepago Sepakat Cegah Penyebaran Covid-19

Baca Juga:  PWI Pusat Awali Pra UKW, 30 Wartawan di Papua Tengah Siap Mengikuti UKW

Dumupa menegaskan, para bupati di Meepago sudah sepakat menutup bandara Moanemani (Dogiyai), bandara Waghete (Deiyai), dan bandara Enarotali (Paniai).

Pemkab masing-masing wilayah juga melaksanakan sejumlah kegiatan penting lainnya yang bertujuan  mencegah penyebaran Corona. Salah satunya, memperbanyak sosialisasi kepada seluruh masyarakat.

“Kita juga mendirikan Posko Terpadu Covid di Jalan Trans Papua poros Nabire-Paniai tepatnya di KM 100 Unipo, distrik Siriwo, kabupaten Nabire. Tim Satgas di posko melakukan pemeriksaan kesehatan kepada semua pengguna jalan dan sterilisasi terhadap semua kendaraan yang melintasi jalan trans,” jelasnya.

Baca Juga: Meepago Cegah Covid-19, Begini Aksi Hari Pertama di KM 100

Posko juga didirikan di setiap kabupaten. Di Dogiyai, posko didirikan di Moanemani. Untuk Kabupaten Deiyai di Waghete, serta posko Covid-19 di Madi Enarotali kabupaten Paniai.

Bupati Dogiyai menambahkan, khusus pelayanan tindakan medis jika ada yang terindikasi gejala ditangani petugas dari tim Satgas dan diarahkan ke RSUD Nabire.

Pewarta: Yance Agapa
Editor: Markus You

Artikel sebelumnyaVIDEO: Jangan Datang ke Papua dalam 14 Hari
Artikel berikutnyaJurnalis Asing Meliput Papua dan Situs Siluman di Papua (Bagian 3/Habis)