KOTA SORONG, SUARAPAPUA.com— Wali Kota Sorong harus menertibkan warganya yang masih melakukan aktivitas bersama atau berkumpul bersama. Pasalnya, sampai saat ini belum ada kesadaran diri dari masyarakat untuk Pencegahan penularan Virus Corona-Covid-19.
Max Binur, Pegiat Budaya di Kota Sorong meminta agar Wali Kota Sorong bekerja sama dengan aparat dan Satpol PP untuk tertibkan warga. Karena iamenilai belum ada ketegasan dari Walikota Sorong setelah mengeluarkan surat edaran tanggap darurat.
“Dari surat edaran yang sudah keluar. Wali kota segera melakukan penertiban kepada masayarakat melalui aparat, tapi tidak dengan kekerasan. Harusnya bersama aparat bisa lakukan penertiban agar patuhi aturan jam beraktivitas siang atau pun malam,” jelasnya kepada suarapapua.com, Selasa (31/03/2020).
Max juga meminta kepada pemerintah kota untuk terus melakukan sosialiasi kepada masayarakat terkait pencegahaan dan dampak Virus Corona sehingga masyarakat bisa meyadarakan diri untuk menjaga jarak dan tidak melakukan aktiviats bersama lagi.
“Pemkot melalui aparat dan instruksi langsung ke setiap lurah-lurah sehingga mereka melakukan sosialiasi kepada masyarakat. Agak sulit untuk menerbitkan, tapi resiko harus diambil untuk upaya pencegahaan, dampaknya besar jika tidak dilakukan sosialiasi,” tuturnya.
Baca Juga: Penerbangan Penumpang Bandara DEO Sorong Ditutup Hari Ini
Ia menambahkan, jika sudah tingkat kritis, maka harus ada harus pengasan dari pemkot untuk kontrol setiap saat.
“Aparat tegas kepada masyarakat untuk tidak kumpul-kumpul lagi. Harus diberikan batasan waktu. Waktu siang, jam enam pagi sampai dua belas beraktivitas keluar tapi hanya untuk keperluan belanja makan minum dan kesehatan. Demikian juga, sore sampai malam,” bebernya.
Pada jam tertentu, kata dia, boleh beraktivitas, setelah itu sudah tidak ada aktivitas lagi. Masing-masing di rumah.
“Jika ada yang masih kumpul-kumpul, aparat bertindak. Kita bisa melihat Jayapura sebagai contoh,” tuturnya.
Max juga mengatakan, jika memang nanti ada pembatasan kegiatan ekonomi. Pemkot juga harus meyedikan solusi yang terbaik bagi pemkot dan juga masayarakat.
Selain itu, ia menambahkan, jika pemerintah berlakukan pembatasan, maka pemkot juga harus berpikir ekonomi rakyat.
“Harus ada solusi yang diambil pemkot terkait ekonomi. Kalo dibutuhkan tindakan tegas untuk kegiatan-kegiatan ekonomi. Memang itu berat, tergantung ketegasan dari pemkot dan aparat. Mereka anggap virus ini serius mengancam semua proses kehidupan dan ekonomi pemerintah dan masyarakat. Mereka harus mencari solusi yang resmi untuk kebaikan bersama,” katanya.
Selain itu, Simon Soren, seorang pemuda di Kota Sorong menilai belum ada kesadaran masyarakat untuk mejaga diri dari Virus Corona. Terutama, kata dia, yang kurang adalah kontrol sosial.
“Semua itu kembali ke masyarakat. Mereka mau patuhi instruksi Walikota atau tidak. Semua itu harus dilakukan demi keselamatan masing-masing. Mau sayang, suami, istri, anak, dan keluarga yang lain ya harus tahan diri. Jangan bersentuhan atau berkumpul. Pemkot juga belum ada kontrol sosial yang ketat sehingga masyarakat merasa biasa saja,” katanya.
Dari pantaua media ini kemarin, hingga pukul 7 malam, masih terlihat warga masih beraktifitas dengan bebas dan berkumpul bersama. Tempat-tempat tersebut adalah pangkalan Ojek Halte Rufei,Pertigaan lampu merah,Pasar malam Surya, Sorpus, Johan, HBM, Pedagang Kakilima jembatan HBM, dan beberapa warung makan yang masih buka
Pewarta: Maria Baru
Editor: Arnold Belau