Tanggapi Protes Warga Soal Kuburan, Samuel Tabuni: Itu Wajar

0
1572

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Tokoh Pemuda Papua, Samuel Tabuni mengatakan protes warga tentang pemakaman pasien PDP yang meninggal pada 5 April di Buper Atas, Waena adalah wajar.

“Saya pikir wajarlah warga marah dan demo dalam situasi sulit seperti ini. Siapa yang mau mati dgn terjangkit Virus Corona? Warga marah dan demo ini baik sekali agar ada solusi untuk semua kita yang tinggal di Waena, Expo dan sekitarnya juga semua kita yang hidup diatas Tanah Papua,” katanya kepada suarapapua.com pada Senin (6/4/2020).

Ia meminta pemerintah siapkan lahan untuk kubur warga yang meninggal karena virus coroan. Meskipun belum banyak, kata dia, pemerintah harus siapkan solusi dari jauh-jauh hari.

“Pemerintah harus siapkan lahan khusus untuk kubur warga yang meninggal akibat Corona. Memang ini belum saatnya atau terlalu dini tetapi dengan adanya kasus yang muncul setiap saat di Papua pemerintah harus pikirkan solusinya,” terang Samuel, yang juga Direktur PLI Papua.

Samuel mengusulkan agar pemerintah, selain siapkan lahan untuk makamkan korban corona, ada alternatif lain yang bisa dipilih.

ads
Baca Juga:  Asosiasi Wartawan Papua Taruh Fondasi di Pra Raker Pertama

“Saya usul selain siapkan lahan jika sulit mendapatkan lahan, pemerintah bisa pikirkan mayat akibat Virus Corona dikremasi sebelum ke tempat pemakaman umum. Semua masalah pasti ada jalan keluarnya selama kita masih mau berpikir secara baik untuk rakyat kita di atas Tanah Papua,” katanya.

Usulan tersebut, kata dia, penting dan harus disikapi pemerintah . Karena, belum ada penelitian dan pernyataan resmi WHO soal Virus Corona mati dengan orangnya. Orang meninggal dengan Covid-19 para dokter dan tenaga medis semua negara pakai pakain astronouts.

Dikatakan, artinya masih berbahaya bagi yang sehat mendekat ke orang yang meninggal akibat Covid19 sebelum dikebumikan atau dikremasi.

“Di luar negeri seperti Italia mayat lebih banyak di Kremasi karena soal keterbatasan tempat dan menjaga social distancing,” pungkasnya.

Puluhan warga yang bermukim di skitar Jln. Bumi Perkemahan (Buper) Waena mendatangi kantor Distrik Heram. Kedatangan puluhan warga tersebut untuk menolak pemakaman salah satu pasien Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang meninggal pada 5 April dan dimakamkan di pemakaman muslim Bupers, Waena.

Baca Juga:  Seruan dan Himbauan ULMWP, Markus Haluk: Tidak Benar!

Seorang orator perempuan yang juga warga Buper dalam orasinya mengatakan, pemakaman pasie tersebut keliru. Karena di bawah dari pemakaman tersebut ratusan warga bermukim.

“Kenapa Pemkot kubur orang yang kena virus itu di atas (pemakaman buper atas). Di bawah kuburdan dan di sekitar kuburan itu ada warga. Lalu warga juga minum air dari mata air yang mengalir di bagian bawah lokasi kuburan,” tegasnya pada Senin (6/4/2020) pagi di halaman kantor distrik Heram, Waena.

Baca juga: Warga Protes Pemakaman Pasien PDP Corona di Buper

Menurut dia, pemerintah kota Jayapura harusnya menyediakan tempat khusu. Ia meminta pemerintah kota bertemu dengan masyarakat di Buper untuk mendengar dan menanggapi aspirasi mereka tentang pemakaman orang yang meninggal karena virus.

“Kami tidak mau adakan pertemuan keterwakilan-keterwakilan. Harus langsung tanggapi aspirasi kami di depan warga. Jika tidak tetap kami akan duduk di kantor distrik sampai kami mendapatkan keputusan yang menguntungkan kita semua,” ujarnya.

Ia memeberiman pernyataan keras, jika pemerintah tidak bertemu dan memberikan jawaban serta solusi yang baik, maka, kata dia bukan tidak mungkin jenazah yang sudah dimakamkan itu akan dibongkar warga.

Baca Juga:  Jawaban Anggota DPRP Saat Terima Aspirasi FMRPAM di Gapura Uncen

“Kami minta tutup kuburan di atas. Apabila mayat yang kemarin dimakamkan itu tidak diangkat dan dimakamkan ditempat lain yang jauh dari perumahan warga maka kami siap bongkar mayat itu dan tutup kuburan di atas,” imbuhnya.

Usai menerima masyarakatnya yang datang menyamapaikan aspirasi, Kepala distrik Heram Bobby J.E. Awi mengatakan bahwa dirinya telah mendapat laporan tadi malam.

“Kami sudah berkoordinasi dengan Pemkot untuk menanggapi aspirasi warga maka hari ini jam 10 kami akan melakukan pertemuan. Kalian punya aspirasi yang sudah sampaikan tadi malam saya sudah sampaikan kepimpinan langsung dan pagi ini juga kami akan rapat bahas kekuatiran-kekuatiran yang bapak ibu rasakan itu.”

“Sehingga sebentar selesai kita rapat dan hasil bahas kami akan sampaikan kepada pak Penias (tetua adat) solusi apa yang kami ambil, jadi tolong warga jangan buat tindakan-tindakan yang negative dulu,”ucapnya.

Pewarta: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaPaskah dan HUT Gereja Kingmi ke-58 dalam Suasana Covid-19, Operasi Militer dan Rasisme
Artikel berikutnyaKepala Distrik Borme Bantu Empat Asrama, Mahasiswa Sangat Senang