Warga Protes Pemakaman Pasien PDP Corona di Buper

0
1497

WAENA, SUARAPAPUA.com— Puluhan warga yang bermukim di skitar Jln. Bumi Perkemahan (Buper) Waena mendatangi kantor Distrik Heram. Kedatangan puluhan warga tersebut untuk menolak pemakaman salah satu pasien Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang meninggal pada 5 April dan dimakamkan di pemakaman muslim Bupers, Waena.

Seorang orator perempuan yang juga warga Buper dalam orasinya mengatakan, pemakaman pasie tersebut keliru. Karena di bawah dari pemakaman tersebut ratusan warga bermukim.

“Kenapa Pemkot kubur orang yang kena virus itu di atas (pemakaman buper atas). Di bawah kuburdan dan di sekitar kuburan itu ada warga. Lalu warga juga minum air dari mata air yang mengalir di bagian bawah lokasi kuburan,” tegasnya pada Senin (6/4/2020) pagi di halaman kantor distrik Heram, Waena.

Menurut dia, pemerintah kota Jayapura harusnya menyediakan tempat khusu. Ia meminta pemerintah kota bertemu dengan masyarakat di Buper untuk mendengar dan menanggapi aspirasi mereka tentang pemakaman orang yang meninggal karena virus.

Baca Juga:  Jelang Idul Fitri, Pertamina Monitor Kesiapan Layanan Avtur di Terminal Sentani

“Kami tidak mau adakan pertemuan keterwakilan-keterwakilan. Harus langsung tanggapi aspirasi kami di depan warga. Jika tidak tetap kami akan duduk di kantor distrik sampai kami mendapatkan keputusan yang menguntungkan kita semua,” ujarnya.

ads

Ia memeberiman pernyataan keras, jika pemerintah tidak bertemu dan memberikan jawaban serta solusi yang baik, maka, kata dia bukan tidak mungkin jenazah yang sudah dimakamkan itu akan dibongkar warga.

“Kami minta tutup kuburan di atas. Apabila mayat yang kemarin dimakamkan itu tidak diangkat dan dimakamkan ditempat lain yang jauh dari perumahan warga maka kami siap bongkar mayat itu dan tutup kuburan di atas,” imbuhnya.

Selain itu, seorang orator pria dalam orasinya menyalahkan kebijakan yang dilakukan pemkot Jayapura. Menurutnya penanganan sudah benar, keamanan sudah benar, kebijakannya sudah benar kesiapan pemerintah kota itu tidak dibarengi dengan penyiapan tempat pemakaman.

Baca Juga:  Media Sangat Penting, Beginilah Tembakan Pertama Asosiasi Wartawan Papua

“Kami senang namun mengapa pemkot buruh-buruh dan melakukan pemakan yang tidak jauh dari pemukiman warga. P enyakit ini seperti kebakaran hutan, tidak bisa dipadamkan, dia cepat sekali menyebar dan telah mendunia dan sangat susah untuk mengatasi penyakit ini. Semua orang takut virus ini, jadi intinya kami mohon kuburan kemarin segera dibongkar dan dipindahkan ditempat lain,” tegasnya.

Usai menerima masyarakatnya yang datang menyamapaikan aspirasi, Kepala distrik Heram Bobby J.E. Awi mengatakan bahwa dirinya telah mendapat laporan tadi malam.

“Kami sudah  berkoordinasi dengan Pemkot untuk menanggapi aspirasi warga maka hari ini jam 10 kami akan melakukan pertemuan.  Kalian punya aspirasi yang sudah sampaikan tadi malam saya sudah sampaikan kepimpinan langsung dan pagi ini juga kami akan rapat bahas kekuatiran-kekuatiran yang bapak ibu rasakan itu.”

Baca Juga:  Akomodir Aspirasi OAP Melalui John NR Gobai, Jokowi Revisi PP 96/2021

“Sehingga sebentar selesai kita rapat dan hasil bahas kami akan sampaikan kepada pak Penias (tetua adat) solusi apa yang kami ambil, jadi tolong warga jangan buat tindakan-tindakan yang negative dulu,”ucapnya.

Menanggapi tanggapan Kepala distrik, seorang warga secara spontan mengatakan warga menolak untuk membubarkan diri sebelum ada respon positif yang menjawab aspirasi warga.

“Tidakpapa kami akan tetap duduk disini sampai malam juga, kami tidak mau masalah ini ditunda-tunda atau tidak tanggapi serius oleh pemkot. Kami akan tetap duduk disini sampai permintaan kami dikabulkan baru kami akan bubar,” katanya.

Pewarta: SP-CR16

Editor: Arnold Belau

 

Artikel sebelumnyaPemerintah Papua Tak Boleh Lupakan Mahasiswa di Setiap Kota Studi
Artikel berikutnyaVIDEO: Detik-detik TPNPB Lakukan Penyerangan ke OB Freeport Kuala Kencana