DEKAI,SUARAPAPUA.com— Sebanyak 105 Penghuni Asrama Putra Mahasiswa Kabupaten Yahukimo di Kota Jayapura mengalami krisis Bahan Makanan dan Minuman (BAMA).
Ketua Asrama Heleb Enggalim kepada suarapapua.com, Senin, (13/04/2020) mengatakan, Mahasiswa Yahukimo yang berada di Asrama Putra mengalami krisis bahan makanan dan minuman untuk mengkonsumsi selama mengisolasikan diri di asrama selama beberapa bulan kedepan guna menghindari serangan penyebaran wabah covid-19.
“Kami di asrama putra yahukimo mengalami krisis bahan makanan dan minuman. Sudah empat belas hari kami tidak ada makanan di asrama,” katanya.
Enggalim menambahkan, bantuan bama yang sebelumya disalurkan oleh salah satu anggota legislatif telah habis terpakai oleh penghuni asrama yang jumlanya 105 orang selama empat belas hari isolasikan diri di asrama yahukimo.
Enggalim meminta kepada pemerintah daerah melihat langsung kondisi penghuni asrama putra yahukimo dan menyalurkan bantuan berupa bama kepada mahasiswa Yahukimo di jayapura yang berada di asrama.
“Situasi jadi kami anak-anak di dalam asrama saja perlu ada perhatian dari pemerinta karena kami disini juga bagian dari rakyat yahukimo sehingga dinas sosial kabupaten yahukimo melihat kami secara langsung agar ketahui kondisi kami disini,” tambahnya.
Heleb Enggalim juga mengatakan jumlah penghuni secara menyeluruh adalah 315 orang penghuni namun setelah terjadi waba covid 19 itu pengurus mendata ulang bagi penghuni yang bertahan mengisolasi diri di asrama berjumla 100 orang penghuni. sehingga kata dia 100 orang itu butuh makan minum dan air mengingat air sudah tidak mengalir diasrama
Lebih lanjut Enggalim menjelaskan pengurus asrama bersama penghuni melalui rapat yang digelar tanggal 3 April 2020 di aula lantai 2 asrama putra yahukimo memutuskan bersama, guna menghindari atau mencega penyebaran Covid 19 maka penghuni melakukan isolasi mandiri sambil menunggu waba covid 19 itu.
Sementara itu, suarapapua.com telah menghubungi kepala daerah kabupaten yahukimo namun tidak dikonfirmasih, hingga berita ini diturunkan pun belum ada konfirmasih balik
Pewarta : Ruland Kabak
Editor : Arnold Belau