Nasional & DuniaPara Guru di PNG Diminta Persiapkan Ruang Kelas Untuk Belajar

Para Guru di PNG Diminta Persiapkan Ruang Kelas Untuk Belajar

Setelah sebulan lalu pemberlakukan pembatasan aktivitas diberlakukan pemerintah PNG, Termauk sekolah-sekolah dan perguruan tinggi.

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Para guru di Papua Nugini dijadwalkan kembali bekerja hari ini dengan Term Two akan dimulai pada Senin minggu depan.

Seperti yang dilaporkan, Radio New Zealand, Menteri Pendidikan PNG, Joseph Yopyyopy meminta agar para guru untuk mulai mempersiapkan kelas di sekolah-sekolah.

Dia mengatakan empat minggu telah berlalu dari term satu, ketika negara itu pertama kali mengambil tindakan untuk memerangi Covid-19, akan diambil dengan menambahkan periode tambahan ke kelas.

Baca Juga:  Prancis Mendukung Aturan Pemilihan Umum Baru Untuk Kaledonia Baru

Baca juga : VNCW Inginkan Keterwakilan Perempuan di Kursi Perlemen Vanuatu

Ia mengatakan, sekolah seharusnya memulihkan waktu yang hilang pada semester ketiga.

Sementara itu universitas dan institusi tersier lainnya diharapkan untuk melanjutkan pengajaran mereka hari ini.

Penutupan sekolah-sekolah, universitas, termasuk fasilitas umum lainnya dilakukan pemerintah PNG sebulan lalu, sejak Pandemik Covid-19 mulai merajalelah dari China ke seluruh Dunia.

Baca Juga:  Diperkirakan Akan Ada Banyak Demonstrasi di Kaledonia Baru

Covid -19 di PNG

Sejauh ini, kasus positif terpapar Coronavirus Disease tahun 2019 di Papua New Guinea (PNG) sebanyak 8 orang.

Baca juga : Perbatasan SI dan PNG Ditutup, Warga Bougainville Tidak Bisa Menyeberang

Dari delapan orang yang positif, terkonfirmasi belum ada yang sembuh dan belum ada yang meninggal.

Data tersebut disampaikan kementerian kesehatan Papua New Guinea per 27 April 2020.

Baca Juga:  Berlakukan Operasi Habema, ULMWP: Militerisme di Papua Barat Bukan Solusi

Sumber : radionz.co.nz

Editor : Elisa Sekenyap

Terkini

Populer Minggu Ini:

Jurnalis Senior Ini Resmi Menjabat Komisaris PT KBI

0
Kendati sibuk dengan jabatan komisaris BUMN, dunia jurnalistik dan teater tak pernah benar-benar ia tinggalkan. Hingga kini, ia tetap berkontribusi sebagai penulis buku dan penulis artikel di berbagai platform media online.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.