WAMENA, SUARAPAPUA.com— Bupati Kabupaten Jayawijaya, Jhon Richard Banua, menyatakan tiga dari empat pasien Covid-19 di RSUD Jayawijaya telah sembuh.
Pasien Covid-19 di RSUD Jayawijaya berjumlah 4, satu pasien rujukan dari Mamberamo Tengah, 2 pasien sebelumnya dari Wamena dan 1 pasien baru di Wamena yang baru pulang dari Makasar dengan status sebagai mahasiswa tugas belajar.
“Yang perlu saya sampaikan pada hari ini bahwa, Tuhan memberikan mujisat bagi kita di Jayawijaya, bahwa tiga pasien kita yang posiatif Covid-19, dari hasil swaban pertama dan kedua dinyatakan negatif. Jadi pasein positif Covid-19 di Jayawijaya tinggal satu yang berasal dari Jayawijaya,” kata Bupati Jayawijaya, John Banua dalam keterangan persnya di halaman Kantor Otonom Kabupaten Jayawijaya, Selasa (28/4/2020).
Dengan melihat perkembangan kesembuhan dari pasien Covid-19 di Wilayah Laapago kata Banua, pihaknya berharap agar masyarakat Jayawijaya dan Laapago patuhi waktu pembatasan yang ada hingga jam 12 siang, sebab banyak orang tanpa gejala yang bisa berdampak buruk.
Sementara, empat pasien yang berstatus PDP di Jayawijaya, termasuk dari Kabupaten Lanny Jaya yang berumur lima hingga enam tahun, berdasarkan hasil swapa tes dua kali dinyatakan negatif.
“Jadi 3 pasien positif dan 4 PDP Covid-19 ini karena dinyatakan negatif, maka hari ini (Selasa 28/4/2020) juga kita pulangkan mereka ke keluarganya masing-masing. Tadi saya sudah sampaikan ke Direktur RSUD dan tim Covid-19 dan dinas agar siapkan surat bahwa mereka benar-benar telah bebas dari Corona,” ungkap Bupati Banua.
Untuk pengawasan katanya, pihaknya pulangkan ke rumah lalu 14 hari karantina diri secara mandiri dirumah dan petugas akan memberikan vitamin sambil melihat perkembangan.

Sebelunnya, Senin 27 April 2020, Ketua Asosiasi Bupati se-Pegunungan Tengah Papua, Befa Yigibalom optimis bahwa pasien positif Covid-19 dan PDP akan sembuh.
“Saya akan deklarasikan kebebasan dari virus corona atau merdeka dari Covid-19 di pegunungan tengah Papua yang ditandai dengan masak Wam (pesat babi) di Wamena,” kata Befa.
Sebelumnya, pada tanggal 27 April 2020, rombongan Bupati Kabupaten Mamberamo Tengah, Ricky Ham Pagawak yang hendak menghadiri rapat para Bupati se-Laapago di Wamena dihadang relawan Covid-19 Wilayah Laapago.
Penghadangan itu terjadi di perbatasan Kabupaten Jayawijaya dan Kabupaten Mamberamo Tengah, sekitar daerah Erageyam.
“Tapi saya jujur, kalau misalnya mereka jaga jalan, saya sendiri dan kita di Mamteng tidak setuju. Karena contohnya saya bupati, tetapi di suruh menunjukkan surat jalan itu tidak benar. Wah, bagaimana saya pemerintah (kepala daerah) di suruh bikin surat jalan kepada adik–adik (Tim Covid-19 Laapago). Harga diri saya di mana,” Kata Bupati Pagawak.
Namun demikian, kata Bupati Pagawak, tim ini bisa dimanfaatkan untuk menjadi penerjemah ketika melakukan sosialisasi ke distrik-distrik dan kampung-kampung, karena memang hampir setiap daerah menggunakan bahasa daerahnya masing-masing.
Pewarta: Onoy Lokobal
Editor: Elisa Sekenyap