DPRD Dogiyai Desak Realisasikan BLT ke Pelajar-Mahasiswa

0
1507

NABIRE, SUARAPAPUA.com — Pimpinan DPRD Kabupaten Dogiyai mendesak pemerintah daerah segera merealisasikan dana bantuan langsung tunai (BLT) bagi pelajar-mahasiswa asal Kabupaten Dogiyai di setiap kota studi untuk dipergunakan memenuhi kebutuhan bahan makanan (bama) dan kuliah online.

Simon Petrus Pekei, wakil ketua I DPRD kabupaten Dogiyai, mengatakan, hal itu sejatinya telah disampaikan kepada bupati dan jajarannya beberapa waktu lalu saat pembentukan Gugus Tugas Covid-19 di kantor Dinas Keuangan Kabupaten Dogiyai.

“Saat itu saya sudah sampaikan bahwa sesegera mungkin untuk menyalurkan dana BLT kepada masyarakat dan pelajar-mahasiswa asal Kabupaten Dogiyai agar mereka dapat membeli bama sebelum Covid-19 menyebar,” katanya, Sabtu (9/5/2020).

Penyaluran BLT menurut Pekei, sangat penting untuk menghindari kemungkinan buruk di masa pandemi Covid-19. “Kita khawatir kalau terpapar virus itu sama masyarakat dan pelajar-mahasiswa asal Kabupaten Dogiyai ketika mereka mencari kebutuhan hidup,” ujarnya.

Setelah pemerintah daerah salurkan BLT kepada seluruh masyarakat Kabupaten Dogiyai, kata Simpetu, selanjutnya ambil kebijakan lockdown total.

ads

“Tetapi ternyata hingga saat ini belum disalurkan dana tersebut. Jika salah seorang dari seluruh elemen masyarakat Kabupaten Dogiyai terpapar virus Corona, salah siapa?”

Simpetu kemudian menanggapi himbauan Bupati Kabupaten Dogiyai terkait dengan sistem pembagian dana BLT kepada pelajar-mahasiswa asal Kabupaten Dogiyai di masing-masing kota studi.

Baca Juga:  Bangun RS Tak Harus Korbankan Warga Sekitar Sakit Akibat Banjir dan Kehilangan Tempat Tinggal

“Pemerintah boleh menunggu data lengkap di setiap kota studi. Tetapi tidak boleh semua kota studi. Hal ini mengingat kondisi saat ini, maka khusus kota studi yang di luar Papua, pemerintah kirimkan dana BLT melalui koordinator Ikatan Pelajar Mahasiswa Dogiyai (IPMADO) di masing-masing kota studi. Kemudian beberapa kota studi yang ada di dalam daerah, silahkan menunggu data lengkap dan jelas serta kirimkan melalui rekening masing,” tuturnya.

Ia beralasan, hal ini belajar dari pengalaman sebelumnya dalam hal dugaan penyalahgunaan hak mahasiswa di kota studi tertentu.

“Saya tahu betul terkait pembagian setiap bantuan dana di setiap kota studi dalam Nusantara ini karena saya sendiri pernah menjadi pengurus IPMADO. Kota studi dalam daerah itu paling sering dana digelapkan oleh pengurus, tetapi di luar Papua tidak, karena biasanya dana tarik sekaligus mencetak koran rekening. Maka saya minta pemerintah daerah salurkan dana BLT melalui koordinator IPMADO di masing-masing kota studi, demi mencegah kekhawatiran akan terpapar virus Corona dan kelaparan di tanah rantau,” beber Pekei.

Menurut Elias Anouw, ketua DPRD Kabupaten Dogiyai, realisasi BLT bagi mahasiswa asal Dogiyai di setiap kota studi merupakan satu dari beberapa desakan yang disampaikan lembaga legislatif kepada pihak eksekutif.

“Kami lembaga DPRD Dogiyai berharap dari kesekian kalinya penyampaian dan desakan kami kepada pemerintah daerah dalam hal penanganan Covid-19 pada saat rapat hari ini, pemerintah daerah segera tindak lanjut,” kata Elias.

Baca Juga:  Heboh! Banyak Bangkai Babi di Mimika Dibuang ke Aliran Sungai

Selain soal bantuan kepada pelajar-mahasiswa, desakan yang disampaikan dalam pertemuan, yakni pemerintah segera lengkapi alat pelindung diri (APD) bagi petugas medis yang bertugas di setiap posko milik Pemkab Dogiyai.

BLT, bantuan bahan makanan, dan bantuan lainnya yang sah menurut instruksi presiden, kata Anouw, juga diharapkan segera direalisasikan.

“Karena penanganan masalah biasa dengan masalah wabah ini beda. Kalau wabah, sifatnya darurat. Jadi, ini harus segera,” ujar Anouw.

Sebelumnya, pemerintah daerah menyatakan, pada prinsipnya dana BLT sudah siap disalurkan. Hanya saja, sedikit terhambat lantaran data para pelajar dan mahasiswa Kabupaten Dogiyai dari setiap kota studi belum lengkap.

“Hingga kini belum disalurkan BLT tersebut, karena belum lengkap data pelajar dan mahasiswa Kabupaten Dogiyai. Kebanyakan pengurus IPMADO di beberapa kota studi tidak mempunyai data pelajar dan mahasiswa yang lengkap dan jelas,” kata Bupati Yakobus Dumupa.

Karena itu, pengurus IPMADO diminta segera melengkapi data tersebut agar pemberian BLT dipercepat.

“Kami memberikan waktu sampai hari Senin tanggal 11 Mei 2020, kepada setiap pengurus IPMADO untuk mendata dan menyampaikan data pelajar dan mahasiswa kepada pemerintah daerah melalui Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Dogiyai, dengan nomor kontak 081314857011,” jelasnya.

Baca Juga:  Freeport Indonesia Bangun Jembatan Hubungkan Kampung Banti 2 dan Banti 1

Bupati Dogiyai menegaskan, dana BLT akan dikirim langsung ke setiap pelajar dan mahasiswa melalui rekening masing-masing. Khusus bagi yang tak mempunyai rekening, akan dikirimkan melalui Kantor Pos.

“Yang pasti tidak melalui pengurus IPMADO, karena selama ini sejumlah pengurus IPMADO tidak jujur dalam mengelola uang, sering memotong uang atau menggelapkan uang. Dan pengiriman langsung ke setiap pelajar dan mahasiswa yang bersangkutan agar memudahkan pertanggungjawaban keuangan, sebab setiap dana yang bersumber dari keuangan negara berapapun nilainya harus dipertanggungjawabkan,” ujarnya.

Untuk itu, pengurus IPMADO maupun pelajar dan mahasiswa Kabupaten Dogiyai diharapkan dapat mematuhi semua ketentuan termasuk segera mengirim nomor rekening masing-masing, juga alamat lengkap bagi yang belum punya nomor rekening untuk dikirim melalui Kantor Pos.

“Penyaluran dana BLT bagi pelajar dan mahasiswa Dogiyai akan ditransfer ke rekening masing-masing. Tidak melalui rekening kelompok atau ikatan organisasi,” ujar Yudas Tebai, kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Dogiyai.

Tebai menjelaskan, dana Covid-19 dalam bentuk BLT ini juga langsung diawasi BPK dan KPK. “Kalau ditransfer melalui rekening ikatan organisasi nanti akan dicurigai dan bahaya juga bagi Pemda dan pengurus IPMADO,” kata Yudas.

Pewarta: Markus You

Artikel sebelumnyaSetelah Jayapura, Kader GJRP Salurkan Bama di Wamena
Artikel berikutnyaPangan Lokal Jadi Incaran Masyarakat di Masa Pandemi Corona