Tanah PapuaLa PagoTangani Covid-19, Pemkab Nduga Anggarkan Delapan Miliar

Tangani Covid-19, Pemkab Nduga Anggarkan Delapan Miliar

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Pemerintah Kabupaten Nduga mengalokasikan dana penanganan Covid-19 sebanyak Rp8 milyar. Dana itu di bagi ke tim Covid-19 Kabupaten Nduga Rp3 milyar, bantuan Bama bagi masyarakat di Keniam Rp3 milyar dan bantuan Bama bagi masyarakat Nduga di Wamena Rp2 milyar.

Hal itu disampaikan Ronal Kelnea, Anggota DPRD Nduga berdasarkalan laporan yang diterimanya belum lama ini ketika dihubungi suarapapua.com dari Wamena, Selasa (19/5/2020).

Oleh sebab itu pihaknya desak Pemerintah Nduga agar segera salurkan bantuan dana Covid-19 Rp8 milyar yang telah dialokasikan itu kepada warga Nduga di Wamena, Keniam dan tim Covid-19 Kabupaten Nduga.

Baca Juga:  Desak Pelaku Diadili, PMKRI Sorong Minta Panglima TNI Copot Pangdam Cenderawasih

“Karena sejauh itu dana itu belum disalurkan. Kemarin lalu melalui inisiatif DPRD Nduga yang ada di Jayapura sudah rapat lalu mendesak Bupati dan Wakil Bupati Nduga, karena kami dengar Pemerintah Nduga telah siapkan bantuan dana untuk masyarakat sebanyak 8 milyar,” kata Kelnea, Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Nduga.

Sedangkan bantuan Bama bagi mahasiswa dan masyarakat Nduga di Jayapura, katanya, dibantu oleh inisiatif 16 Anggota DPRD Nduga yang sementara ada di Jayapura.

Untuk itu, dirinya berharap kepada Pemerintah Nduga segera lakukan upaya praktis dalam waktu dekat untuk menyalurkan bantuan dalam penanganan Covid-19 ini.

Baca Juga:  DKPP Periksa Dua Komisioner KPU Yahukimo Atas Dugaan Pelanggaran KEPP

“Tapi sayang sekali karena pesawat dari Wamena tidak bisa ke Keniam. Bupati sudah batasi sejak 9 Maret lalu, sebelum gubernur umumkan. Jadi penyaluran bantuanjuga jadi sulit,” kata Ronal.

Dikatakan, jika tidak bisa menyalurkan bantunya dalam bentuk barang langsung kepada masyarakat, maka dana yang dialokasikan bisa dikirim melalui rekening kepada perwakilan masyarakat atau para intelektual dan Anggota DPRD yang ada di Wamena.

Sebelumnya, Theo Hesegem, Direktur Eksekutif, Yayasan Keadilan dan Keutuhan Manusia Papua (Pembelah HAM Internasional) mengaku kesal terhadap Pemerintah Pusat dan Nduga yang tidak memperhatikan nasib para pengungsi Nduga sejak 2018 lalu.

Baca Juga:  Hilangnya Keadilan di PTTUN, Suku Awyu Kasasi ke MA

Sementara korban jiwa dari para pengungsi yang terus meninggal telah mencapai 243 jiwa.

“Tentu mereka kehilangan semuanya. Tempat tinggal, tempat berkebun, tempat beribadah dan sekolah bagi anak-anak. Tentu mereka sakit batin karena tidak bisa buat apa-apa. Apalagi tidak ada kebun, maka kesulitan makan,” kata Theo Hesegem, pekan lalu di Wamena.

 

Pewarta: Onoy Lokobal

Editor: Elisa Sekenyap

Terkini

Populer Minggu Ini:

AMAN Sorong Malamoi Gelar Musdat III di Wonosobo

0
“Kita harus berkomitmen untuk jaga dan lindungi tanah adat untuk keberlanjutan hidup generasi kita,” kata Yulius kepada suarapapua.com pada 30 April 2024.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.