PartnersPeter O’Neill, Mantan PM PNG Ditangkap Setelah Kembali Dari Australia

Peter O’Neill, Mantan PM PNG Ditangkap Setelah Kembali Dari Australia

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Mantan Perdana Menteri Papua Nugini Peter O’Neill telah ditangkap setelah tiba di Bandara Internasional Jackson, Port Moresby, PNG pada, Sabtu (23/5/2020). 

Polisi mengatakan, O’Neill ditangkap atas dugaan penyelewengan, penyalahgunaan jabatan, dan korupsi resmi sehubungan dengan pembelian dua generator dari Israel.

Asisten Polisi, Komisaris Kejahatan, Hodges Ette, membenarkan bahwa pihaknya telah menangkap anggota parlemen itu lalu dibawa untuk diinterogasi sore ini (Sabtu) di Port Moresby tiba dari Brisbane, Australia.

Ia sebelumnya tinggal di Australia hampir hampir sepanjang tahun.

Baca Juga:  Wawancara Eksklusif Daily Post: Indonesia Tidak Pernah Menjajah Papua Barat!

Sebelumnya, pihak penyidik anti-penipuan dari pihak kepolisian setempat telah mencarinya berbulan-bulan untuk diinterogasi selama berbulan-bulan.

O’Neill juga dilaporkan tidak dapat kembali ke PNG sejak, Maret ketika penutupan perbatasan dilaksanakan sebagai bagian dari keadaan darurat Covid-19 negara tersebut.

Tuduhan terhadap anggota parlemen Ialibu-Pangia PNG itu terkait dengan pembelian dua generator 15 megawatt untuk PNG dari perusahaan Israel, LR Group.

Oposisi sempat ajukan ke parlemen PNG dan mengadukan ke pihak kepolisian setempat tentang pembelian itu pada 2014.

Baca Juga:  FIFA Akan Mempromosikan Hubungan 'non-partisan, non-politik' Antara Fiji dan Indonesia

Polisi menuduh bahwa O’Neill mengarahkan pembayaran untuk pembelian dua generator dari Israel tanpa mempertimbangkan proses pengadaan, sebagaimana disyaratkan dalam Undang-Undang Manajemen Keuangan Publik, PNG.

Pembelian dua generator itu tidak disetujui oleh parlemen nasional, sementara polisi menuduh bahwa pembelian itu tidak melalui proses tender yang disyaratkan, juga tidak ada izin hukum dari Pengacara Negara untuk pembayaran semacam itu.

O’Neill diduga telah mengarahkan Dewan Eksekutif Nasional untuk bersidang dan menyetujui pembayaran US $ 14 juta (50 juta kinas) untuk generator setelah pembelian dilakukan.

Baca Juga:  Dua Hari GCC, PM Rabuka: Jadilah Pemimpin Adat Bagi Semua Warga Fiji

Mr. Ette mengatakan ada bukti yang masuk akal untuk penyalahgunaan jabatan dan juga korupsi.

Peter O’Neill kehilangan kekuasaan setela James Marape mengantikan posisinya sebagai Perdana Menteri PNG. Setelah di tangkap, dia diizinkan mendapat jaminan.

Dia diperkirakan akan dikarantina di kediamannya selama 14 hari berikutnya, sebagaimana disyaratkan dalam langkah-langkah darurat Covid-19 di PNG untuk semua warga negara yang pulang dari negara pandemi.

Sumber: Radio New Zealand

Editor: Elisa Sekenyap

Terkini

Populer Minggu Ini:

Non OAP Kuasai Kursi DPRD Hingga Jual Pinang di Kota Sorong

0
SORONG, SUARAPAPUA.com --- Ronald Kinho, aktivis muda Sorong, menyebut masyarakat nusantara atau non Papua seperti parasit untuk monopoli sumber rezeki warga pribumi atau orang...

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.