JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Komunitas Pelajar Mahasiswa Yahukimo (KPMY) menanggapi pernyataan mahasiswa yang membentuk tim untuk ketidaktransparan penggunaan dana Covid-19 yang dianggarkan oleh pemerintah. Hal tersebut disampaikan pengurus komunitas, Senin (16/6/2020), di Kota Jayapura.
“Jadi menanggapi pernyataan pengurus asrama mahasiswa di Jayapura bersama pengurus ikatan mahasiswa, kami pengurus Komunitas mau sampaikan bahwa dana covid sekarang berjalan bertahap tidak langsung semuanya diserahkan,” kata Habel Pusob ketua KPMY.
Menurutnya, sebelum Pemda menanggapi, pihaknya lebih dulu menyampaikan soal pembagian dana Covid 19 oleh pemerintah karena melihat penyampaian penghuni asrama telah membentuk tim untuk pencari data.
“Sehingga kalau ada hal yang mau sampaikan harus koordinasi dengan pengurus komunitas. Kami pun telah jelaskan alokasi dana saat memberikan dana tahap awal oleh Pemda kepada mahasiswa. Jadi proses penyaluran dari anggaran 70 M, semua telah dibagi kepada instansi terkait. Untuk kami (mahasiswa) sendiri di berikan 2 M,” katanya.
Ia menjelaskan, sehingga sebaiknya pengurus asrama datang komunikasi kepada pengurus komunitas agar tidak ada kesalahpahaman. Namun dirinya, mengapresiasi untuk niat pengurus asrama dan kawan-kawan karena keterbukaan itu penting.
Bekinus Yando Bendahara KMPY menambahkan, penyaluran dana tahap awal sudah berjalan hanya sekarang sedang menunggu tahap kedua.
“Jadi dana yang di persoalkan mahasiswa sebenarnya sedang berjalan. Sekarang tunggu tahap kedua. Pemerintah tidak menyalurkan semua tetapi melalui rekening korwil lalu korwil akan atur sesuai kebutuhan dalam pandemi Virus Korona. Jadi untuk di Jayapura kami diberikan 20 juta. Kemudian kami salurkan bentuk bama,” katanya.
Lanjut dia, kami di Jayapura ada tiga asrama, asrama Putra di Prumnas III dan Asrama Putri di Organda dan sekretariat KPMY. Dana itu kami beli bama dan serahkan, namun adik-adik penghuni membentuk tim silakan saja tetapi semua berjalan terbuka.
“Tim sudah bentuk jadi saya apresiasi tapi tidak ada yang tersembunyi semua berjalan terbuka. Intinya kami ikuti semua petunjuk oleh pemerintah. Kami tidak keluar dari instruksi pemerintah,” katanya.
Sebelumnya Pengurus asrama dan pengurus ikatan distrik membentuk tim pencari data bantuan Covid 19 untuk Mahasiswa Yahukimo.
Diketahui tim tersebut dibentuk pada 10 juni 2020 bertempat di asrama putra Yahukimo dihadiri oleh 51 ketua ikatan distrik, untuk Memastikan keberadaan uang Anggaran bantuan Uang Covid-19.
Pewarta: Ardi Bayage
Editor: Arnold Belau