Tanah PapuaLa PagoMasyarakat Jayawijaya Minta Telkomsel Segera Perbaiki Jaringan

Masyarakat Jayawijaya Minta Telkomsel Segera Perbaiki Jaringan

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Sejak dilakukannya aksi protes terhadap layanan Telkomsel di Wamena Kabupaten Jayawijaya yang dinilai buruk, hingga hari ini belum ada kepastian terkait perbaikan layanan internet di daerah tersebut.

Bonny Lanny, Koordinator Aksi Wamena Protes Telkomesel kepada suarapapua.com via telepon seluler, Kamis (9/7/2020) mengakui, mengingat aksi protes tersebut, maka pihaknya bersama Bupati Jayawijaya, Ketua DPRD Jayawijaya dan perwakilan Telkomsel Jayawijaya pada Senin lalu gelar pertemuan melalui video conference (virtual).

Dari hasil pertemuan virtual tersebut, kata Bonny, pihaknya tidak puas lantaran pihak Telkomsel tidak menjelaskan secara rinci terkait apa yang telah mereka kerjakan dari dampak aksi protes oleh pelanggan Telkomsel di kota Wamena.

“Dari hasil aksi protes kemarin pihak Telkomsel sendiri katakan akan lakukan penambahan kuota Mbps di beberapa tower, namun hingga saat ini tidak ada perubahan akses internet di Wamena. Kami tidak tahu yang mereka tambah. Ini atur langsung dari operator atau ke titik-titik tower yang ditentukan, karena di sini tidak ada bentuk fisik,” kata Bonny.

Baca Juga:  Anggota DPRP Desak Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan Dua Ibu di Dekai

Ia menambahkan, pihak general manajer Telkomsel mengatakan pihaknya telah mengatur atau men-set up di 6 titik tower di Jayawijaya, namun ketika diakses internet melalui komputer maupun handphone, akses internet belum ada perubahan.

“kadang jaringan naik full (kuat) tiba-tiba hilang total. Bisa dicurigai mereka (Telkomsel) alihkan munngkin ke tower-tower lain yang dimainkan oleh pihak operator,” katanya.

Oleh sebab itu kata Bonny, pihaknya telah menyampaikan kepada pihak Telkomsel pada saat pertemuan virtual agar segera memperbaiki jaringan internet. Bupati Jayawijaya dan DPRD juga dimohon untuk menyurati Menteri Kominfo agar segera menambah kuota 200 lebih Mbps.

Baca Juga:  Tragedi Pengungsi Dekai: Ima Selepole Dianiaya, Aminera Kabak Dibunuh Sadis

“Barang yang kami minta (Mbps) ini ada di luar negeri atau di planet lain sana jadi susah sekali untuk dapat barang itu dan pasang. Jangan berputar-putar dengan bahasa yang sama. Segera desak pihak operator juga untuk menyediakan jaringan yang baik di Wamena,” tegasnya.

Ia mengaku, Bupati Jayawijaya telah merespon dengan meminta DPRD Jayawijaya membuat surat yang dilampirkan dengan surat dari Pemkab untuk dikirim ke Kementerian Kominfo RI. “Sehingga saat ini kami sedang menunggu petunjuk selanjutnya dari bupati.”

Echon Pakasi, sekretaris Aksi Wamena Protes Telkomsel menambahkan, bahwa terkait dengan layanan, terutama tarif telpon dan paket data, pihaknya terus mengalami kesulitan.

Baca Juga:  Warga Galang Dana Bantu Korban Longsor di Distrik Panggema

Hal ini kata Pakasi berbeda dengan peryataan Telkomsel yang selalu menyatakan bahwa pihaknya terus memberikan layanan terbaik bagi pelanggan.

“Padahal kita tahu bersama tarif telpon di Wamena seperti apa jika dibandingkan dengan daerah lain. Harga jual pulsa juga lebih mahal dari daerah lain. Banyak data atau kuota hangus percuma bukan karena di gunakan, tetapi expire atau kaduluarsa di karenakan jaringan jelek dan dalam hal ini kami hanya menunggu janji Telkomsel,” tuturnya.

Ia mengakui, pihaknya cukup puas dengan tindakan yang diambil pimpinan daerah, baik Bupati dan Ketua DPRD Jayawijaya, yang mana telah berusaha menyurati dan bahkan menghubungi langsung pihak kementerian yang mengatur layanan telekomunikasi.

 

Reprter: Agus Pabika

Editor : Elisa Sekenyap

Print Friendly, PDF & Email

Terkini

Populer Minggu Ini:

BERITA FOTO: Aksi Mahasiswa Papua di Jakarta Menuntut Referendum Solusi Demokratis

0
Dalam aksi itu, mahasiswa Papua membawa sejumlah poster dan spanduk bertuliskan #Pemerintah Ondonesia harus hormati hak menentukan nasib sendiri rakyat West Papua, #Referendum Yes, NKRI No dan tutup Freeport dan perusahaan perusak alam Papua.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.

error: Content is protected !!