Google Perjelas Gambar Sepatu Yesus di Lukisan Leonardo da Vinci

0
1519
adv
loading...

Sebuah proyek dari Google digelar untuk mengabadikan karya-karya klasik secara online, termasuk koleksi digital dari The Royal Academy of Arts. Di dalamnya termasuk lukisan ‘The Last Supper’ yang ikonik karya Leonardo da Vinci. Lukisan ini ‘di-repro’ secara digital dengan kualitas super detail. Melalui upaya ini, kita bisa melihat salah satunya bentuk sepatu yang dipakai tokoh Yesus dalam lukisan tersebut.

Kaki Yesus dan sepatu yang dikenakan-Nya telah diperlihatkan dengan detail yang luar biasa. Detail ini hilang dari lukisan setelah dilukis kembali pada 1652. Tapi bukan cuma itu. Kita juga bisa melihat dengan jelas detail keraguan pada jari Thomas yang terangkat dan garam yang ditumpahkan oleh Yudas menyusul pengkhianatannya.

Baca Juga:  Kunjungan Paus ke PNG Ditunda Hingga September 2024

Lukisan asli ‘The Last Supper’ yang dilukis oleh da Vinci di biara Santa Maria delle Grazie di Milan telah kehilangan banyak detail karena berbagai kerusakan. Versi digital lukisan ini bisa diakses di jajaran koleksi The Royal Academy of Arts yang berbasis di London itu. Academy ini adalah institusi teranyar yang bergabung dalam platform Google Arts & Culture, di mana teknologi gambar beresolusi tinggi memungkinkan orang melihat karya seni dan artefak dari berbagai institusi di seluruh dunia.

Baca Juga:  Angkatan Bersenjata Selandia Baru Tiba di Honiara Guna Mendukung Demokrasi Pemilu Solomon

“Royal Academy terkenal karena eksperimental, terbuka bagi siapa saja dan merupakan lembaga modern bagi pecinta seni di mana pun,” kata kepala Google Arts & Culture Luisella Mazza, seperti dilansir Daily Mail. “Meskipun kita tidak dapat berkunjung secara langsung, kita masih bisa menikmati karya seni dari mana saja di dunia.”

“Dengan membawa cerita mereka secara online, Google Arts & Culture akan memungkinkan pengguna ke belakang layar dan menjelajahi berbagai kegiatan yang berlangsung di lembaga inovatif dan luar biasa ini,” tutur Mazza lagi.

ads
Baca Juga:  Bainimarama dan Qiliho Kembali Ke Pengadilan Tinggi Dalam Banding Kasus Korupsi

Pameran online Google Arts & Culture itu menampilkan 230 koleksi foto dan video, termasuk 24 karya seni yang telah didigitalisasi dengan resolusi yang sangat tinggi melalui teknologi Art Camera dari Google, yaitu sistem yang dapat menampilkan detail dengan sangat baik. Berbagai koleksi yang dipamerkan antara lain karya lukisan cat minyak dari John Constable tahun 1825 bertajuk ‘The Leaping Horse’, luksan ‘Spring’ karya dari pendiri Royal Academy Mary Moser.

Dengan Google Street View, publik juga bisa mengunjungi 17 lokasi Royal Academy secara virtual, termasuk Collection Gallery, perpustakaan, dan Lecture Theatre. (*)

SUMBERportalsains.com
Artikel sebelumnyaMary Jackson, Engineer Perempuan Kulit Hitam Pertama di NASA
Artikel berikutnyaIni Alasan Otsus Gagal di Papua