Mahasiswa Eksodus Peringati Hari Rasisme Terhadap Orang Papua

0
1460

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Mahasiswa Papua yang eksodus dari luar Papua pasca terjadi persekusi dan rasisme terhadap mahasiswa Papua di Asrama Mahasiswa Papua Surabaya memeringati satu tahun rasisme. 

Acara tersebut digelar di Waena pada Minggu (16/8/2020). Yusni Iyowau, Ketua Posko Umum Mahasiswa Eksodus kepada suarapapua.com menjelaskan, pihaknya melakukan kegiatan tersebut untuk melawan lupa terhadap aksi rasisme terhadap orang Papua.

Kata Yusni, mahasiswa eksodus menetapkan tanggal 16 Agustus sebagai hari Rasisme Indonesia terhadap orang Papua. Karena puncak dari sikap rasis terhadap orang Papua sejak awal dipaksa bergabung dengan Indonesia, hingga puncaknya adalah tanggal 16 Agustus 2019 lalu.

Baca Juga:  KKB Minta Komisi Tinggi HAM Investigasi Kasus Penyiksaan OAP

“Hari ini kami peringati sebagai hari rasisme terhadap orang Papua yang disamakan dengan monyet di Surabaya dan Malang. Untuk mengenang itu kami memperingatinya,”  jelasnya.

Yusni meminta agar negara harus bertanggung jawab terhadap korban nyawa mahasiswa saat melakukan tolak rasisme. Karena banyak kawan-kawan mahasiswa yang mati saat melawan rasisme terhadap orang Papua antara Agustus – September 2019.

ads
Baca Juga:  Ribuan Data Pencaker Diserahkan, Pemprov PBD Pastikan Kuota OAP 80 Persen

“Setiap tanggal 16 Agustus kami akan memperingatinya sebagai hari Rasisme terhadap orang Papua. Ini upaya untuk melawan lupa sikap negara terhadap kami orang Papua,” terangnya.

Sementara, Wene Kilungga, seorang mahasiswa eksodus yang menjadi pelaksana kegiatan peringatan 1 tahun rasisme terhadap orang Papua mengatakan semua kegiatan persiapan hingga pelaksanaan semua berjalan dengan baik.

Baca Juga:  PMKRI Kecam Tindakan Biadap Oknum Anggota TNI Siksa Warga Sipil di Papua

“Hut ini tidak hanya kami yang rayakan, dari informasi yang kami dapat kawan-kawan kami diluar Papua juga lakukan hal yang sama. Kami melakukan kegiatan seperti yang kami inginkan dan rencanakan. Kegiatan seperti ini akan kami lakukan setiap tahun,” pungkasnya.

Pewarta: Ardi Bayage
Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaKetua ULMWP: Rakyat West Papua Tidak Rayakan 17 Agustus
Artikel berikutnyaMahasiswa Peringati 51 Tahun Injil Masuk di Hogio