WAMENA, SUARAPAPUA.com— Sebagai bentuk protes terhadap hasil pengumuman kelulusan CPNS di Kabupaten Yalimo, para Pencaker yang tidak lolos CPNS formasi 2018 melakukan pemalangan sejumlah Kantor Organisasi Perangkat Daerah Yalimo sejak pekan lalu.
“Hari ini (Rabu), kami sebarkan himbauan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Yalimo di 5 distrik di Yalimo,” ucap Yosafat melalui panggilan telepon kepada suarapapua.com di Wamena, Rabu (12/8/2020).
Terkait pemalangan tersebut, kata Yosafat, pihaknya telah menemui Ketua DPRD Yalimo dan beliau telah mendukung maksud pihaknya. Selain mendukung, pernyataan Ketua DPR juga melemahkan hati Pencaker.
“Karena beliau sampaikan bersifat tawaran kepada kami bahwa formasi berikut memang ada untuk tahun 2019 – 2024, sehingga adik-adik mohon bersabar. Tapi kami bilang tidak. Karena kami bukan menuntut untuk segera buka formasi 2019-2024. Kami tuntut kembalikan hak-hak kami anak Yali yang dipermainkan pihak tertentu. Itu saja tujuannya,” tegas Wandik.
Sementara, Sekretaris Fraksi PAN DPRD Yalimo, Simon Walilo mengakui sejumlah kantor OPD di Yalimo telah dipalang para Pencaker sebagai bentuk protes hasil CPNS, tetapi juga meminta bupati hadir di Elelim.
“Jadi dengan kondisi demikian, DPRD meminta kepada pemerintah daerah Yalimo untuk segerah melakukan koordinasi dan membuka palang itu. Karena ini hampir satu sampai lebih waktu yang telah dipalang oleh masyarakat,” ungkapnya.
Soal CPNS non Papua yang telah lolos kata Simon, baiknya jumlah mereka dikurangi dan kembali mengakomodir anak daerah. Hal ini bisa dilakukan dengan kewenangan yang ada di Pemkab Yalimo.
Kapolres Yalimo, AKBP. Rahmad Kaharuddin ketika dihubungi suarapapua.com menanyakan keberadaan Bupati Yalimo, kata Kapolres, belaiu sementara di Jakarta.
“Pak Bupati sebentara masih ada di Jakarta, sehingga pengibaran bendara (perayaan Hut RI 17 Agustus 2020) dipimpin oleh pak Sekda,” kata KapolreS Yalimo.
Pewarta: Onoy Lokobal
Editor: Elisa Sekenyap