Toroama Masih Menempati Urutan Pertama Pemilihan Presiden Bougainville

0
1270
Ishmael Toroama ketika berbicara di think-tank PNG, The National Research Institute. (Institut Penelitian Nasional)
adv
loading...

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Ismael Toroama, seorang mantan komandan Tentara Revolusioner Bougainville telah memperlebar keunggulannya dalam penghitungan progresif untuk pemilihan presiden di Wilayah Otonom Papua Nugini.

RNZ Pacific melaporkan, sejauh ini suara yang dihitung baru di bagian Selatan Bougainville,yang mana Ismael Toroama memiliki hampir lebih dari 5000 suara atas petarungnya, James Tanis yang berada di posisi kedua. James adalah mantan Presiden Bougainville tahun 2008.

Di urutan ketiga adalah mantan anggota parlemen PNG, Simon Dumarinu.

Toroama mencalonkan diri sebagai presiden untuk kedua kalinya – pada tahun 2015 dia berada di urutan kedua setelah John Momis yang pensiun.

Baca Juga:  Pasukan Keamanan Prancis di Nouméa Menjelang Dua Aksi yang Berlawanan

Toroama mengatakan, dia yakin akan menang, karena memiliki dukungan yang baik di Bougainville tengah dan utara.

ads

Dia menegaskan, jika terpilih, prioritas utamanya adalah menegakkan hukum dan ketertiban umum.

“Karena ini adalah hal terpenting di Bougainville. Itu hal pertama yang saya ingin lihat terjadi, sehingga kami percaya pada kami orang Bougainville dan bahkan komunitas internasional,” jelas Toroama.

James Tanis. (twitter)

James Tanis, yang berada di urutan kedua, mengatakan masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan tentang siapa yang akan menang.

Baca Juga:  FIFA Akan Mempromosikan Hubungan 'non-partisan, non-politik' Antara Fiji dan Indonesia

Tanis, yang pernah menjabat posisi itu, mengatakan begitu suara tengah dan utara dihitung, situasinya mungkin sangat berbeda.

Namun dia mengakui bahwa Toroama memang pantas merasa percaya diri. “Jarak antara dia dan saya besar tapi kami sudah melihat ada banyak kejutan.”

“Jadi saya akan tetap mempertahankan pendirian saya untuk mengatakan bahwa saya tidak akan menarik kesimpulan apa pun karena kami memiliki dua wilayah yang harus dicakup. Tetapi pada akhirnya ketika proses tersebut selesai kita semua harus menghormati siapa pun yang menjadi pemenang. Itu adalah pilihan rakyat dan kita semua harus bekerja dengan presiden mana pun yang dipilih,”kata Tanis.

Baca Juga:  Angkatan Bersenjata Selandia Baru Tiba di Honiara Guna Mendukung Demokrasi Pemilu Solomon

Punghau Keluar

Sementara itu, yang keluar adalah seorang anggota terkemuka dari kabinet Bougainville, Albert Punghau. Dia telah kehilangan kursi Motuna Huyono Tokunutui di distrik Siwai.

Punghau adalah menteri yang mengawasi implementasi perjanjian damai dan memainkan peran kunci menjelang referendum tahun lalu.

Anggota parlemen terpilih adalah Zacharias Nungnung, yang, setelah eliminasi keenam dan terakhir mendapat 1837 suara, dengan mudah mengalahkan Charles Kutuka, dengan Punghau ketiga. (*)

SUMBERRadio New Zealand
Artikel sebelumnyaKemerdekaan Bougainville Akan Dibicarakan Pada November 2020
Artikel berikutnyaHarga Sirih di Pasar Youtefa Meningkat Rp20-25 Ribu per Kilo