Sinode GKI di Tanah Papua Meluncurkan Database Warga Jemaat dari Sorong hingga Merauke

0
3866
Foto bersama usai launching database dan HUT ke-64 GKI di gedung gereja GKI Kalvaria Angkasapura, Kota Jayapura, Senin (26/10/2020) kemarin. (Ist - SP)
adv
loading...

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Gereja Kristen Injili (GKI) di Tanah Papua pada, Senin (26/10/2020) melaunching database warga jemaat GKI di Tanah Papua dari Sorong hingga Merauke. Peluncuran itu dilakukan bertepatan dengan HUT GKI di Tanah Papua yang ke 64 tahun (26 Oktober 1956 – 26 Oktober 2020).

Pdt. Andrikus Mofu, Ketua Sinode GKI di Tanah Papua mengatakan, bahwa pekerjaan pelayanan GKI di Tanah Papua sejak dulu hingga hari ini mungkin saja terlewatkan dan terabaikan, yaitu menghitung dengan pasti kawanan domba yang dipercayakan Tuhan melalui GKI. Karena itu BP Am Sinode GKI periode 2017-2022 memandang database GKI adalah salah satu skala prioritas dari yang disepakati bersama.

“Sebagai ketua sinode, saya sangat menekankan database ini harus selesai. Harus pasti dikerjakan, karena mengelola database ini bukan hal yang mudah, murah dan gampang. Kalau tadi kita dengar nominal uang yang dikeluarkan pembelanjaan database sebagai gereja pasti besar. Tetapi saya katakana bukan soal uangnya, tetapi yang pasti ialah database ini sangat penting dan sangat mahal,” jelas Ketua Sinode GKI di Tanah Papua di Gedung Gereja GKI Kalvaria Angkasapura, Kota Jayapura, Senin (27/10/2020).

Oleh sebab itu, ia berpesan ketika database dilaunching, secara khusus kepada yang bekerja di dalam GKI di Tanah Papua, khususnya pimpinan klasis, pimpinan jemaat dan majelis jemaat agar database ini terus dikerjakan kedepan guna memastikan bahwa seluruh warga jemaat yang belum terdata untuk di data.

Baca Juga:  Akomodir Aspirasi OAP Melalui John NR Gobai, Jokowi Revisi PP 96/2021

Mungkin banyak yang belum terdata, tetapi dalam momen HUT GKI di launching. Setelah dilaunching agar menjadi sebuah gerakan bersama untuk memastikan semua warga jemaat terdata.

ads

Katanya, database ini tidak bermaksud untuk menunjukkan berapa banyak warga GKI di tanah Papua. Tetapi data ini digunakan dalam rangka pelayanan GKI di tanah Papua. Bagaimana memastikan seluruh anggota jemaat GKI betul terdata dengan baik, supaya pelayanan kepada warga jemaat lebih terukur.

“Saya juga pastikan bersama Badan Pekerja Am Sinode setelah dilaunching, maka akan menjadi indikator mengukur kinerja dari pada para pekerja kita. Saya perlu menyampaikan, hari ini jumlah klasis kita 55 klasis dan 15 bakal klasis. Jumlah warga jemaat kurang lebih ada 1.943, terutama kategori jemaat kategorial, jemaat, bakal jemaat, pos pelayanan dan pos penginjilan. Para pendeta dan pegawai organik berjumlah 2.300 lebih, ditambah 697 pensiunan.”

“Maka itu saya sebut ini bagian yang penting dan sangat strategis. Karena itu hari ini kita melaunching database sesuai data yang telah masuk dari jumlah KK sebanyak 149.607 dengan jumlah jiwa 638.176 jiwa. Ini baru data awal dan kita akan pastikan setelah launching ini. Maka ini akan menjadi target dan prioritas hingga memasuki sidang sinode ke 18 di Waropen yang akan kita laporkan secara real dan valid.”

Baca Juga:  Sikap Mahasiswa Papua Terhadap Kasus Penyiksaan dan Berbagai Kasus Kekerasaan Aparat Keamanan

Ia mengatalan, data yang telah diinput termasuk data dari setiap unsur PKB, PW, PAM dan PAR. Termasuk data sesuai jenis kelamin, golongan darah dan pekerjaan warga jemaat dan sejumlah item linnya.

Salah satu daftar data warga jemaat menurut wilayah pelayanan dan unsur PKB, PW, PAM dan PAR. (Ist – SP)

Pdt. Paulus Papare, Ketua Tim Database Sinode GKI di Tanah Papua dalam laporannya mengatakan, pelaksanaan kegiatan pembuatan database ini dilakukan berdasarkan ketetapan Sidang Sinode ke 17 tahun 2017 di Waisai, Raja Ampat dan Rapat Kerja (Raker) pertama Am 2017. Maka departemen Litbang sebagai pelaksana teknis tugas kegiatan pembuatan database mulai melakukan tugas sejak Januari 2018 hingga 26 Oktober 2020 yang diberi nama Sinar GKI atau sistim informasi dan administrasi warga GKI.

Katanya, dalam pelaksanaan pembuatan database warga GKI, awalnya dilakukan penjemaatan dan bimbingan teknis terkait pengisian manual blangko A3 di 11 wilayah pelayanan GKI di tanah Papua yang dimulai pengisian dari Januari 2018 – Agustus 2018.

Baca Juga:  Desak Pelaku Diadili, PMKRI Sorong Minta Panglima TNI Copot Pangdam Cenderawasih

Selain itu merekrut tiga kali tenaga entri yang berjumlah sebanyak 28 orang untuk melakukan entri di Kantor Sinode GKI di Tanah Papua. Pertama September 2018, kedua Januari 2019 dan ke tiga Juni 2019. Mereka adalah mahasiswa Universitas Ottow Geisler dan anggota muda di wilayah pelayanan Klasis GKI Port Numbay.

“Mereka juga diberi Bimtek pengisian database di Kantor Sinode GKI. Yang dimulai entri dari 14 September 2018 – 19 Oktober 2020. Online sistem database warga GKI dengan website www.sinargki.com yang diaktifkan pada 11 Juli 2019,” kata Pdt. Paul Papare.

Katanya, pendanaan pelaksanaan pembuatan database sejak Januari 2018 – Oktober 2020 menghabiskan dana sebesar Rp2,500 milyar yang bersumber dari kas BP Am Sinode GKI di Tanah Papua.

Selanjutnya akan mengirimkan aplikasi id dan password entri database ke badan pekerja klasis dan badan pekerja bakal klasis di tanah Papua. Id dan password akan dilakukan pergantian oleh BP Am Sinode setiap 6 bulan untuk menjaga akurasi dan kerahasiaan data.

 

Pewarta: Elisa Sekenyap

Artikel sebelumnyaBenny Wenda: Pemerintah Telah Berlakukan Darurat Militer di Tanah Papua
Artikel berikutnyaBegini Kesaksian Wisudawan STK “Touye Paapaa” Deiyai Selama Kuliah