Demi Kelancaran Proses Belajar, Guru dan Warga Akan Renovasi SD Advent Maima

0
1313
Para guru SD Adven Maima. (Onoy Lokobal - SP)
adv
loading...

WAMENA, SUARAPAPUA.com— Kepalah Sekolah SD Maima yang ada di bawa Yayasan Pendidikan Advent Papua, Theresia Y. Rumanase, mengakui gedung sekolah SD Maima telah rusak dan tidak layak dipakai untuk melangsungkan proses belajar mengajar.

Terutama katanya, ruang kelas 4, 5 dan 6 yang telah mengalami kerusakan hingga gedungnya bolong-bolong, yang menggangu kenyamanan anak-anak dalam melakukan proses belajar.

“Maka kami secara swadaya dari pihak sekolah bekerja sama dengan pihak badan Majelis Sekolah merenovasi lantai ruangan yang rusak. Jadi untuk renovasi gedung kami akan lakukan secara swadaya. Kami dari sekolah suda mengumpulkan sejumlah bahan bahan atau material pasir yang dibantu angkat oleh guru guru dan anak anak sekolah serta orang tua anak murid,” jelas Rumanase kepada suarapapua.com, Senin (2/11/2020).

Baca Juga:  Generasi Penerus Masa Depan Papua Wajib Membekali Diri

Selain pihak sekolah katanya, pihak jemaat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK) Maima juga turut membantu mengangkut pasir tanpa imbalan.

“Pasir yang diangkut itu dari tempat galian lokal di distrik Maima dan jarak dari tempat galian ke sekolah memang cukup jauh, namun atas berkat dukungan oleh semua pihak, termasuk guru guru dan siswa sendiri sehingga bisa diangkat semua.”

ads

Sedangkan semen katanya, dibantu ketua badan Majelis Sekolah dan beberapa anggota DPRD Jayawijaya asal distrik Maima dan Asotipo yang merupakan alumni SD Maima.

“Mereka yang bantu kami seperti pak Novel Wetapo, Jonatan Mulait dan bapak Ketua board. Jadi sekarang sudah ada sekitar tujuh sak semen. Untuk waktu pembangunan, kami tunggu informasi dari pihak master guide wilayah Wamena, karena rencana renovasi dibantu oleh mereka.”

Baca Juga:  KPU Papua Terpaksa Ambil Alih Pleno Tingkat Kota Jayapura

Rumanase mengakui, pihaknya pernah beberapa kali mengajukan proposal rencana tersebut kepada pihak dinas pendidikan kabupaten Jayawijaya, dan pihak dinas pernah survei, namun sejauh ini belum ada tindak lanjut.

“Kami sendiri sudah beberapa kali ajukan proposal dan mereka sudah datang lihat, tapi presentase kerusakan bangunan kami itu masih rendah atau bagaimana kami tidak tahu. Jadi kami tidak tahu, apakah itu mungkin masuk daftar tunggu untuk renovasi atau bagaimana. Kami juga belum bisa pastikan.”

“Jadi proses belajar mengajar yang dilakukan saat ini hanya sambil menunggu, sehingga rencana renovasi saat ini hanya secara swadaya.”

Ia mengakui, walaupun dalam keterbatasan, pihaknya akan tetap maju untuk merenovasi untuk yang terbaik bagi siswa-siswi yang jumlahnya sebanyaj 79 orang, termasuk siswa PAUD sebanyak 32 anak.

Baca Juga:  Dua Anak Diterjang Peluru, Satu Tewas, Satu Kritis Dalam Konflik di Intan Jaya

“Kami memiliki enam guru untuk SD dan 2 guru untuk PAUD dan 1 tenaga kependidikan.”

Ketua Majelis Sekolah, Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK) Wilayah Wamena, Naftali Rumbiak mengatakan, sejauh ini pihaknya belum pernah mendapatkan bantuan sumber lain untuk merenovasi ruang sekolah.

“Selama ini kami belum pernah dapat bantuan dari mana mana untuk merenovasi sekolah, sehingga kami dari pihak Majelis sekolah dan pihak sekolah atau guru guru ada rencankan untuk kerja renovasi lantai sekolah diruang kelas yang rusak.”

Katanya guru-guru sekolah masih aktif melakukan proses mengajar, termasuk para guru melakukan kunjungan ke rumah siswa-siswi walaupun lokasinya cukup jauh-jauh.

 

Pewarta: Onoy Lokobal

Editor: Elisa Sekenyap

Artikel sebelumnyaFOTO: Sawar Islands, Pulau Indah di Kota Ombak
Artikel berikutnyaLagu ‘Papua Bukan Merah Putih’ Warnai Aksi Tolak Otsus