Komite Nasional Papua BaratDi HUT ke-12, KNPB Paniai Diminta Tambah Eksis Lawan “Iblis”

Di HUT ke-12, KNPB Paniai Diminta Tambah Eksis Lawan “Iblis”

PANIAI, SUARAPAPUA.com — Hari ulang tahun (HUT) ke-12 Komite Nasional Papua Barat (KNPB), Kamis (19/11/2020) kemarin, dirayakan KNPB Wilayah Paniai dalam satu kegiatan ibadah bersama.

Pendeta Agus Pigome, pengkhotbah dalam ibadah yang diadakan di kampung Okeitadi, sesuai tema ‘Sadar, Bangkit, Bersatu dan Lawan’ dan sub tema ‘HUT kembali persatuan menuju pembebasan nasional Papua Barat’, mengatakan, apa yang diperjuangkan KNPB adalah seperti perjuangan Nabi Musa membebaskan bangsa Israel dari Mesir dan seperti perjuangan Yesus rela disalibkan untuk membebaskan manusia dari segala dosa dan ikatan iblis yang membawa pada kebinasaan.

“Dalam 1 Petrus 5: 8-9, di situ dibilang sadar, bertobat dan lawanlah iblis. Sekarang siapakah iblis itu?. Iblis itu adalah manusia yang suka berbuat tidak baik ke manusia yang lainnya. Membunuh, menyiksa, perkosa, mencuri dan lain sebagainya. Sehingga manusia-manusia itu Tuhan perintahkan kita untuk harus lawan,” jelasnya.

KNPB kata Pigome, harus tetap bahkan harus lebih eksis melawan Indonesia karena sikap dan kelakuannya terhadap orang Papua dan kekayaan alam Papua telah mempraktikkan cara-cara iblis.

Baca Juga:  Heboh! Banyak Bangkai Babi di Mimika Dibuang ke Aliran Sungai

“Takut buang jauh-jauh. Kalau tidak bisa mintalah kekuatan kepada Yesus seperti ketika Yesus mau disalibkan Ia juga takut dan minta kekuatan kepada Bapa-Nya di surga,” ajaknya.

Tak hanya pengurus dan anggota KNPB, di acara ini berbagai perwakilan elemen dan masyarakat sipil setempat turut hadir.

Di sisi persatuan, ia minta seluruh pengurus dan anggota KNPB yang datang dari berbagai sektor untuk belajar pada semut.

“Amsal 6:6, Tuhan perintahkan kita manusia untuk belajar ke semut. Belajar di sisi kekompakan, kebersamaan dan persatuan dalam mengerjakan suatu pekerjaan. Semut tunjukkan itu walaupun tidak punya komandan (pemimpin). Sekarang, siapapun yang sudah dan akan terlibat dalam KNPB harus seperti semut. Persatuan harus jaga, kekompakan harus jaga,” ucapnya.

Kepada seluruh anggota KNPB juga ditekankan tak boleh mau dibujuk sama Indonesia untuk menjual tanah, ras, suku, keluarga dan organisasi KNPB sendiri.

“Karena kerjanya iblis itu nonstop 24 jam untuk mau bujuk binasakan kita manusia. Apapun tawaran kolonial, jangan mau. Kalau di sini ada, bertobat atau keluar dari KNPB. Jangan merusak perjuangan suci KNPB,” tegasnya.

Baca Juga:  PTFI Bina Pengusaha Muda Papua Melalui Papuan Bridge Program

Usai ibadah, Yonas Kayame, ketua I KNPB Paniai, menyerukan empat hal yang menjadi trending topik di HUT ke-12 sesuai imbauan KNPB Pusat.

Pertama, meminta kepada Pemprov Papua dan Papua Barat, DPRD Papua dan Papua Barat, MRP dan MRPB agar berhenti menjadi boneka Jakarta dalam mendorong upaya memperpanjang Otsus di Papua, sebab jika hal itu dipaksakan, KNPB bersama rakyat dan 90 organisasi akan melakukan Mogok Sipil Nasional (MSN) di seluruh Tanah Papua.

Kedua, meminta pemerintah Indonesia agar berhenti melakukan pendropan militer di seluruh Papua dengan berbagai motif pembangunan dan keamanan.

Ketiga, meminta pemerintah Indonesia agar tidak perlu takut memberikan referendum kepada bangsa Papua, karena referendum adalah alat politik yang paling demokratis yang wajib dilakukan oleh Indonesia sebagai negara penganut paham demokrasi.

Baca Juga:  Ribuan Data Pencaker Diserahkan, Pemprov PBD Pastikan Kuota OAP 80 Persen

Keempat, meminta pemerintah Indonesia untuk belajar kepada Prancis dan PNG yang secara sadar mengakui hak demokrasi bangsa Kanaky dan Bougainville untuk menentukan nasibnya melalui referendum yang demokrasi. Referendum di kedua bangsa itu harus menjadi acuan bagi pemerintah Indonesia untuk dapat membuka diri menerima tuntutan rakyat Papua yang sama, yakni referendum yang damai dan demokratis.

“Keempat tuntutan ini adalah agenda utama yang kami KNPB di Paniai sini dan KNPB seluruh Papua akan perjuangkan,” ujarnya usai membacakan rilis tersebut kepada seluruh anggotanya dan simpatisan.

Supaya sukses demi mencapai kemerdekaan utuh, para ketua rayon, sektor dan sub sektor yang telah dibentuknya diminta kerja keras di wilayah kerjanya menyukseskan agenda-agenda tersebut.

Usai acara inti yang dibawakan Seli Tebai dan ketua panitia Zibedeus Tenouye, dilanjutkan dengan pasang, tiup lilin, potong kue dan saling suap, dipandu Jein Rut Kadepa.

Makan bersama hidangan yang dimasak secara tradisional menutup seluruh rangkaian ibadah.

Pewarta: Stevanus Yogi
Editor: Markus You

Terkini

Populer Minggu Ini:

Ribuan Data Pencaker Diserahkan, Pemprov PBD Pastikan Kuota OAP 80 Persen

0
“Jadi tidak semua Gubernur bisa menjawab semua itu, karena punya otonomi masing-masing. Kabupaten/Kota punya otonomi begitu juga dengan provinsi juga punya otonomi. Saya hanya bertanggung jawab untuk formasi yang ada di provinsi. Maka ini yang harus dibicarakan supaya apa yang disampaikan ini bisa menjadi perhatian kita untuk kita tindaklanjuti. Dan pastinya dalam Rakor Forkopimda kemarin kita juga sudah bicarakan dan sepakat tentang isu penerimaan ASN ini,” ujarnya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.