Masyarakat Paniai Kaluhkan Lampu Padam Lebih dari Seminggu di Paniai

0
914

PANIAI, SUARAPAPUA.com — Terhitung hingga Selasa (24/11/2020) sekarang, sudah seminggu lebih sejak Senin (16/11/2020) malam pekan lalu, lampu di kabupaten Paniai mati diputuskan oleh pihak PLN.

Berbagai kalangan masyarakat keluh dan sesalkan kondisi ini sebab telah membuat segala aktivitas macet. Mereka berharap pihak berwenang, PLN dan pemerintah, dapat segera menyalakan lampu.

“Ini sudah satu minggu satu hari lampu belum juga menyala. Ini parah sekali karena waktu sudah makan minggu,” keluh Anton Mote, warga kampung Enarotali, hari (24/11/2020) ini, di Enarotali.

Dikatakan, mati lampu di Paniai merupakan persoalan klasik yang tidak pernah diseriusi para pimpinan daerah sejak Paniai menjadi kabupaten sendiri dari Nabire.

“Herannya itu. Sudah jelas-jelas lampu mati akan bikin semua aktivitas mati. Tapi itu apa biasa pemerintah pikir atau tidak?, saya jadi bertanya dan bingung dengan sifat pemerintah ini. Apalagi Paniai kabupaten tua. Parah,” bebernya dengan kesal.

ads
Baca Juga:  Freeport Setor Rp3,35 Triliun Bagian Daerah atas Keuntungan Bersih 2023

Akibatnya, tuturnya, sudah semingga dan mau jelang dua minggu seluruh masyarakat Paniai tinggal dalam kegelapan dan tidak bisa beraktivitas lancar seperti biasanya.

“Harapannya pemerintah dan pihak PLN harus cepat nyalakan lampu. Apa masalahnya cepat tanggulangi. Jangan lama-lama. Ini kabupaten, banyak uang,” cetusnya.

Pemerintah juga, lanjut dia, harus melengkapi semua kekurangan PLN yang selama ini sering membuat lampu tidak banyak baik.

Kekesalan sama dilontarkan oleh seorang tenaga honorer di salah satu dinas yang tak mau namanya dimediakan, tadi siang di kantornya, di Madi.

Baca Juga:  Pertamina Pastikan Stok Avtur Tersedia Selama Arus Balik Lebaran 2024

“Begini sudah kalau tiap kali lampu mati. Aktivitas kantor jelas akan ikut mati. Coba lihat sendiri,” ujarnya kepada wartawan.

Selain lampu mati juga karena tidak ada pekerjaan dari atasannya, diakuinya, ia dan kawan-kawannya jarang berkantor.

“Waktu lampu menyala saja biasa kantor sunyi, apalagi lampu mati begini. Jadi tidak usah heran, ini biasa,” ungkapnya.

Supaya aktivitas perkantoran tidak terlihat sunyi sekali dan tidak macet, seperti Anton, pria yang baru diterima sebagai honorer ini pun berharap lampu dapat segera dinyalakan.

Fikri, pedagang asal Makassar, soal mati lampu, terpisah ketika ditemui suarapapua.com, mengaku hanya satu yang ditakuti yaitu terjadi kebakaran.

Baca Juga:  Kepala Suku Abun Menyampaikan Maaf Atas Pernyataannya yang Menyinggung Intelektual Abun

“Kami takut jangan sampai terjadi kebakaran, itu saja. Masalahnya semua kios kita ini bersambung dan bangun pake kayu mudah terbakar,” ungkapnya.

Terpisah pula, Yulius Magai, karyawan PLN, ketika ditanya menyangkut mati lampu mengaku terjadi akibat salah satu mesin rusak.

“Air masuk di salah satu mesin bikin rusak dan rusaknya parah. Alatnya sudah kami pesan dari Jayapura. Sekarang dalam perjalanan. Kalau sudah tiba kami akan perbaiki dan nyalakan langsung. Paling lama dalam minggu ini lampu sudah menyala,” jawabnya.

Kerusakan alat lain tidak ada. Mewakili pihaknya kepada masyarakat, ia meminta bersabar dan memaklumi kondisi tersebut.

Pewarta: Stevanus Yogi

Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaSekum Sinode GKI Apresiasi Bupati Sorong Dalam Mendukung Pembangunan Kantor Bakal Klasis Malamoi
Artikel berikutnyaHarga BBM di Papua Barat Sama dengan Harga di Pulau Jawa