BeritaAyub Wonda: Warga Nabire Sudah Cerdas Memilih Pemimpin

Ayub Wonda: Warga Nabire Sudah Cerdas Memilih Pemimpin

NABIRE, SUARAPAPUA.com — Ayub Wonda, kepala suku besar Dani, Damal, Dauwa, Nduga (D3N) kabupaten Nabire menyatakan berbagai cara dihalalkan sekelompok orang demi memenangkan figur tertentu pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2020 di kabupaten beranda wilayah Meepago ini.

“Saya dapat laporan, tim dari paslon tertentu sedang bagi-bagi uang untuk bisa dapat suara. Itu money politic. Rakyat Nabire hari ini sudah cerdas memilih pemimpin. Tidak bisa dengan bayar-bayar begitu, karena nanti itu orang begini tidak akan bangun sama seperti selama ini,” ujar Ayub Wonda kepada wartawan di Nabire, Jumat (4/12/2020).

Baginya, tidak haram jika ada warga menerima uang dari tim sukses paslon tertentu.

“Boleh saja ambil, tetapi jangan pilih jagoan mereka. Bayar-bayar begitu tidak akan kerja baik, karena mereka merasa sudah kasih uang. Saya tegaskan, warga silakan ambil saja. Yang penting, tidak kasih hati karena figur pemimpin yang layak sudah ada, kita pastikan,” tuturnya.

Baca Juga:  57 Tahun Freeport Indonesia Berkarya

Dari tiga paslon yang sedang bertarung di pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang akan dihelat 9 Desember 2020, menurut Ayub, satu diantaranya sangat layak memimpin kabupaten Nabire.

“Tiga calon bupati ini semua anak daerah, putra-putri terbaik. Tetapi pasti ada satu diantaranya yang sangat layak dan itu yang kami mau dia jadi bupati Nabire.”

Sosok pemimpin pilihan rakyat Nabire menurutnya, bersih dari semua hal tidak baik dalam jejak hidupnya selama ini.

Baca Juga:  Panglima TNI Didesak Tangkap dan Adili Prajurit Pelaku Penyiksa Warga Sipil Papua

“Dan orangnya punya pengalaman banyak di birokrasi, memiliki wawasan luas, dan jaringan ke provinsi maupun pusat supaya Nabire ini ada perubahan dari penderitaan selama 10 tahun ini,” tutur Wonda.

Ia juga pertegas, uang politik tidak dipersoalkan jika diberikan kelompok tertentu.

“Tidak masalah kalau dikasih uang, ya ambil saja. Terima bukan berarti pilih orangnya. Saya perlu tegaskan lagi bahwa Nabire hari ini butuh figur bersih. Kalau yang jalan bayar-bayar itu tidak bersih karena pakai politik uang. Kami tidak mau itu. Kami mau mendukung pemimpin bersih yang siap bangun Nabire supaya ada perubahan di semua aspek,” bebernya

Terpisah, Jhon F. Wayar, tokoh adat Nabire, menyarankan, para kepala suku wajib berperan penting menyukseskan agenda Pilkada 9 Desember 2020.

Baca Juga:  Yakobus Dumupa Nyatakan Siap Maju di Pemilihan Gubernur Papua Tengah

Selain tujuh kepala suku pesisir dan kepulauan, harapan ini juga bagi suku Mee maupun suku-suku lain yang berdomisili di kabupaten Nabire agar memberi pemahaman kepada warganya.

“Kita semua harus menjaga daerah ini tetap aman supaya Pilkada berlangsung baik hingga ada bupati dan wakil bupati terpilih,” kata Jhon.

Peserta Pilkada maupun pemilih sama-sama warga Nabire, diharapkan berjiwa besar menerima siapapun pemenangnya.

“Bupati dan wakil bupati yang nanti terpilih adalah pemimpin kita semua. Untuk itu, setiap orang gunakan dengan baik hak pilihnya, karena yang terpilih adalah untuk kita semua di kabupaten Nabire,” tandasnya.

Pewarta: Markus You

Terkini

Populer Minggu Ini:

KPK Menang Kasasi MA, Bupati Mimika Divonis 2 Tahun Penjara

0
“Amar Putusan: Kabul. Terbukti Pasal 3 jo Pasal 18 UU PTPK jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP Jo Pasal 64 ayat (1) ke-1 KUHP. Pidana penjara 2 tahun dan denda Rp200 juta subsidair 2 tahun kurungan,” begitu ditulis di laman resmi Mahkamah Agung.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.