BeritaSelama Dua Periode Jokowi Tidak Serius Tangani Kasus HAM Papua

Selama Dua Periode Jokowi Tidak Serius Tangani Kasus HAM Papua

KOTA SORONG, SUARAPAPUA.com — Dua periode Joko Widodo memimpin Indonesia tidak satupun kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) ditangani serius.

“Presiden Jokowi tidak serius tangani masalah Papua, padahal suara rakyat Papua untuk dia pada saat Pilpres, tetapi Jokowi balas dengan terus membunuh rakyat Papua melalui aparat militer,” ujar Efrando Sabarofek, perwakilan anak kaki abu Sorong saat berorasi dalam aksi massa, Selasa (10/12/2020) di depan gedung DPRD Kota Sorong.

Baca Juga:  Masyarakat Adat Papua Selatan Serahkan Aspirasi Penolakan PSN Kepada Komisi II DPD RI

Ia mengungkapkan kondisi rakyat Papua hingga hari ini sedang menderita dengan berbagai kasus yang tidak pernah mendapat perhatian dari presiden Jokowi.

“Dalam Pilpres dua periode, rakyat Papua telah memberi suaranya 100% kepada bapak Jokowi. Sayang sekali, presiden mengandalkan TNI dan Polri merampas nyawa rakyat Papua. Pendeta dibunuh, anak sekolah dibunuh, aktivis ditahan. Dua masa periode pemerintahan belum ada satupun kasus HAM yang ditangani secara adil. Negara terus menambah catatan pedis dan luka batin dengan kasus HAM. Orang Papua bisa habis,” tutur Efrando.

Baca Juga:  Bentuk UPTD PPA Papua Barat Daya, Dinsos Susun Naskah Akademik

Senada, Dengky Pagawak dari KNPB, menegaskan hal sama. Menurutnya, negara belum mampu menyelesaikan semua kasus HAM di Tanah Papua.

Karena itu ia menyebut perlunya jurnalis asing masuk Papua agar mengungkap dari dekat setiap persoalan untuk disiarkan ke seluruh dunia.

Mungkin dengan begitu, pinta Dengky, setiap peristiwa yang terjadi bisa didorong upaya upaya penyelesaiannya dan mengurangi jenis pelanggaran HAM di Tanah Papua.

Baca Juga:  Suku Moskona akan Miliki Rumah Belajar Bersama Berbasis Budaya

“Sudah terbukti negara dan presiden Jokowi tidak bisa selesaikan kasus HAM Papua. Sebaiknya negara membuka ruang bagi jurnalis asing. Ini sangat penting supaya semua kasus itu dilihat secara langsung oleh internasional. Ada upaya penyelesaian dan jangan terjadi kasus HAM lagi,” tandasnya.

Pewarta: Maria Baru
Editor: Markus You

Terkini

Populer Minggu Ini:

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.