BeritaMenteri Perhubungan Harus Tertibkan Harga Tiket Menjelang Natal di Papua

Menteri Perhubungan Harus Tertibkan Harga Tiket Menjelang Natal di Papua

KOTA SORONG, SUARAPAPUA.com — Harga tiket pesawat udara di Papua selama beberapa hari menjelang perayaan Natal tahun 2020 melonjak tinggi dan terkesan tidak normal. Menteri Perhubungan Republik Indonesia diminta segera menerbitkan harga tiket di semua maskapai penerbangan.

Agustinus Kambuaya, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) provinsi Papua Barat, mengatakan, biaya tiket pesawat udara dari Papua ke luar dan sebaliknya sangat mahal dan diduga pihak maskapai penerbangan mengambil kebijakan tidak sesuai standar yang berlaku.

“Pak Menteri Perhubungan harus tertibkan harga tiket pesawat di Papua menjelang Natal ini. Pihak maskapai penerbangan main nakal dengan menaikan harga tiket sesuka hati mereka. Ini perlakuan yang tidak adil. Seolah di Papua banyak uang, jadi mau kasih naik harga tiket pesawat. Kita mau keluar Papua, uang habis di tiket saja. Jakarta ke Singapura biayanya 700.000 rupiah, sedangkan Manokwari ke Jakarta 900.000 rupiah. Kita satu negara atau beda negara ini,” kesal Agustinus saat menghubungi suarapapua.com, Jumat (18/12/2020) sore.

Baca Juga:  KPK Menang Kasasi MA, Bupati Mimika Divonis 2 Tahun Penjara

Anggota Fraksi Otsus DPRD Papua Barat ini menegaskan, persoalan tersebut segera diatasi karena jika dibiarkan akan berdampak luas bagi semua orang yang bepergian dari dan ke Papua dengan menggunakan jasa transportasi udara.

Meningkatnya harga tiket pesawat secara mendadak ini dikesalkan Hana Homer, mahasiswa Papua di Yogyakarta.

Hana berharap, harga tiket disamakan untuk seluruh Indonesia. Pihak maskapai penerbangan jangan memainkan harga tiket sesuka hati.

Baca Juga:  Velix Vernando Wanggai Pimpin Asosiasi Kepala Daerah se-Tanah Papua

“Ini kendala yang sering orang tua keluh saat Natal anak-anak dari luar Papua tidak bisa naik pesawat karena tiketnya mencapai tiga sampai empat juta per orang. Itu sangat keterlaluan. Tidak adil, naikan harga tiketnya sesuka hati,” tuturnya.

Sebenarnya ada solusi lain dengan menumpang kapal laut. Tetapi, kata dia, harga makan dan minum juga mahal.

Baca Juga:  Atasi Konflik Papua, JDP Desak Pemerintah Buka Ruang Dialog

“Tiket pesawat mahal. Kita mau naik kapal juga harga makan dan minum mahal. Pebisnis hanya mencari untung tiga kali lipat. Perilaku nakal seperti itu jangan dibiarkan,” ujar Hana.

Pewarta: Maria Baru
Editor: Markus You

Terkini

Populer Minggu Ini:

Hari Konsumen Nasional 2024, Pertamina PNR Papua Maluku Tebar Promo Istimewa...

0
“Kami coba terus untuk mengedukasi masyarakat, termasuk para konsumen setia SPBU agar mengenal Pertamina, salah satunya dengan menggunakan aplikasi MyPertamina sebagai alat pembayaran non tunai dalam setiap transaksi BBM,” jelas Edi Mangun.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.