BeritaPdt. Kaigere: Raker Klasis RA Harus Hasilkan Resume untuk Dibicarakan Dalam Raker...

Pdt. Kaigere: Raker Klasis RA Harus Hasilkan Resume untuk Dibicarakan Dalam Raker Sinode di Ayamaru

RAJA AMPAT, SUARAPAPUA.com— Klasis GKI Raja Ampat gelar Rapat Kerja (Raker) IV di gedung gereja GKI Bukit Zaitun Moko, Waisai, Raja Ampat pada, Selasa (2/2/2021). Raker itu dihadiri peserta sebanyak 74 orang dari 31 jemaat dan 5 Pos Pelayanan.

Sekretaris Umum Sinode GKI di Tanah Papua, Pdt. Daniel Kaigere dalam sambutan pembukaannya mengatakan, Raker saat ini menjadi dua tujuan mendasar, di mana pertama mengevaluasi program-program pelayanan tahun 2019 yang nyaris tidak berjalan akibat pandemi Covid-19.

“Maka dalam Raker ini mengevaluasi program-program yang tidak terlaksana. Apakah program-program itu dilaksanakan tahun 2021? Nah itu yang digumuli dalam Raker ini. Hal ini dimaksudkan program-program yang update. Kalau yang tidak update ya tidak perlu untuk diprogramkan ulang. Jadi intinya sesuaikan dengan situasi pandemi yang ada,” kata Pdt. Kaigere kepada 74 peserta sidang dan para undangan yang hadir dalam ibadah pembukaan Raker itu.

Sementara tujuan kedua dari Raker ini kata Pdt. Kaigere, adalah menghasilkan resume Klasis Raja Ampat yang akan di bawakan badan pekerja klasis Raja Ampat pada Raker Am Sinode GKI di Klasis GKI Ayamaru.

Baca Juga:  Demo KPU, Massa Aksi Tuntut Keterwakilan Tambrauw di DPR PBD

“Jadi pendampingan badan pekerja klasis terhadap sidang-sidang jemaat harus ada resumenya, karena gambaran itu akan ada pada Raker ini, sehingga BPK membuat resume itu sebagai salah satu agenda yang akan dibicarakan pada Raker Am Sinode GKI di Ayamaru Maret 2021,” ujarnya.

Selain itu Pdt. Kaigere menyampaikan kepada peserta Raker bahwa dalam situasi pandemi ini, para pelayan harus berpikir pola pelayanan baru. Sekarang bukan lagi jemaat yang datang kepada pelayan dan tempat-tempat ibadah, tetapi pelayanlah yang harus ke jemaat. Di rumahnya, atau tempat yang bisa pelayan melakukan pelayanan kepada umat.

“Inilah yang harus menjadi perhatian kita bersama.  Pelayan harus lebih proaktif menjemput pelayanan, merencanakan pelayanan dan membangkitkan pelayanan. Karena jika tidak demikian, situasi pandemi akan menghancur-lululantarkan segala perencanaan dan program gereja.”

“Kemudian, soal Covid-19 di Raja Ampat. Zona hijau di Raja Ampat akan tetap seperti itu atau tidak kita tidak tahu, karena siapa yang akan memberikan jaminan itu. Nah inilah yang harus kita pahami. Tetapi kita sebagai orang percaya kita harus yakin dengan iman bahwa semua yang terjadi di bawa kolong langit ini tidak ada yang kebetulan. Tetapi dibalik semua ini pasti ada dalam maksud Tuhan.”

Baca Juga:  Atasi Konflik Papua, JDP Desak Pemerintah Buka Ruang Dialog
Peserta Raker IV Klasis Raja Ampat dan para undangan dalam ibadah pembukaan Raker. (Elisa -SP)

Ia mengatakan, walaupun umat manusia memiliki akal budi dan kepintaran, dan teknologi, tetapi ada hal yang tidak bisa diilhami oleh manusia.

“Nah itulah yang kita harus imani, karena yang tidak terbatas itu hanya Allah sendiri. Gereja juga harus proteksi daerah ini oleh ancaman luar, karena daerah ini menjadi destinasi wisata dunia. Terutama ada banyak hal yang dibuat pemerintah, tetapi yang tidak dijangkau itu gerejalah yang jangkau. Contohnya seperti KPKC Sinode GKI bersama masyarakat kampung Yenbuba, Raja Ampat telah merancang peraturan kampung (Perkam) untuk menjaga ancaman luar itu.”

Asisten Bidang Administrasi Umum Setda Kabupaten Raja Ampat, Yulianus Mambraku dalam sambutannya berharap agar dalam Raker ini peserta dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang baik dalam mengembangkan kehidupan umat ke depan.

Baca Juga:  Berlangsung Mulus Tanpa Masalah, KPU Maybrat Diapresiasi

Gereja merupakan mitra pemerintah dalam melayani masyarakat, terutama kuat dalam menyukseskan program spiritual maupun program lainnya.

“Sejauh ini, Raja Ampat masuk zona hijau Covid-19, maka kami minta kepada peserta agar terus menerapkan protokol kesehatan. Termasuk pencanangan vaksin untuk kabupaten Raja Ampat telah dilaksanakan kemarin, Senin (1/2/2021) kepada beberapa pejabat.”

Herman Soor, Ketua Panitia Raker IV, Klasis Raja Ampat mengatakan, Raker tersebut menghabiskan dana sebesar Rp150 jua rupiah, yang bersumber dari dukungan pemerintah, warga jemaat dan sumbangan individu lainnya.

“Oleh sebab itu, kami sampaikan terima kasih kepada BP Am Sinode GKI di Tanah Papua, melalui Klasis Raja Ampat yang telah memberikan kepercayaan kepada kami untuk mempersiapkan pelaksanaan Raker IV ini. Terima kasih kepada Pemkab Raja Ampat, kepala distrik Waisai dan semua yang telah memberikan dukungan dalam pelaksanaan Raker ini,” tukas Soor.

 

Pewarta: Elisa Sekenyap

Terkini

Populer Minggu Ini:

Aparat Hadang dan Represi Aksi Demo Damai Mahasiswa Papua di Bali

0
“Kondisi hari ini, rakyat Papua menghadapi situasi represif, intimidasi serta pembunuhan yang sistematis dan terstruktur oleh negara pasca otonomi khsusus diberlakukan tahun 2001. Akibatnya, konflik berkepanjangan terus terjadi yang membuat aparat TNI/Porli menuduh warga sipil dengan sembarangan,” tutunya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.