Tanah PapuaLa PagoSambut Meriah Obor Api Pantekosta di Wamena dengan Patuhi Prokes Covid-19

Sambut Meriah Obor Api Pantekosta di Wamena dengan Patuhi Prokes Covid-19

WAMENA, SUARAPAPUA.com — Anjuran pemerintah untuk tetap menerapkan protokol kesehatan (Prokes) Covid-19 benar-benar ditampilkan warga jemaat Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Pegunungan Tengah Papua di Wamena, kabupaten Jayawijaya, saat menyambut obor api Pantekosta, Rabu (24/2/2021).

Pdt. Alexander Mauri, ketua panitia hari ulang tahun (HUT) GPdI Pegunungan Tengah, mengatakan, untuk menyambut kirab obor api Pantekosta di Wamena, semua telah sepakat agar dilakukan dengan tetap mematuhi perhatikan Prokes Covid-19.

“Berkenaan dengan situasi pandemi Covid-19, acaranya diubah dengan arak-arakan atau kirab obor api Pantekosta dengan mengurangi jumlah orang dan wajib memperhatikan protokol kesehatan,” jelasnya kepada wartawan di Wamena, Rabu (24/2/2021).

Mauri tak lupa mengucapkan terima kasih kepada ketua tim gugus percepatan penanganan Covid-19 kabupaten Jayawijaya yang telah memberikan izin untuk melakukan acara ini dengan standar prosedur pencegahan Covid-19.

“Jadi, kami terapkan Prokes yang ketat untuk acara dan diizinkan dengan peserta 200 orang dari perwakilan umat di seluruh cabang yang tersebar di wilayah Pegunungan Tengah Papua.”

Untuk itu, ia menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh jemaat GPdI wilayah Pegunungan Tengah Papua yang ingin untuk ikut acara HUT GPdI, tetapi dibatasi pesertanya.

Baca Juga:  PT Eya Aviation Indonesia Layani Penerbangan Subsidi Wamena-Tolikara

“Kita lakukan kirap api Pantekosta ini dengan mengelilingi kota Wamena. Prosesinya tidak hanya euforia, ada tim doa yang menyanyikan puji-pujian dan berdoa untuk kota Wamena, sehingga lewat kuasa api Pantekosta kita percaya Wamena mendapat satu pemulihan dari Covid-19,” tuturnya.

Sekretaris FKUB kabupaten Jayawijaya ini mengajak umat GPdI tetap ibadah syukur di masing-masing gereja di wilayah Pegunungan Tengah.

“Melalui perayaan yubileum 50 tahun, kami akan bekerja keras menjadi perpanjangan tangan pemerintah memperkuat umat GPdI di kalangan bawah untuk bangkit dengan semangat api Pantekosta,” ujar Mauri.

Kirab obor api Pantekosta yang disambut umat GPdI Pegunungan Tengah Papua khususnya di Jayawijaya dimulai sejak 30 Maret 2020 hingga berkeliling ke seluruh wilayah Indonesia sesuai jejak penginjilan.

“Acara ini sesungguhnya telah disiapkan jauh-jauh hari dan dipusatkan di Bali, mengingat Bali merupakan situs sejarah masuknya GPdI di Indonesia. Dimulai dari Bali pada tanggal 30 Maret 2020, kemudian keliling Indonesia. Mulai star ke wilayah barat, terus kembali ke Jawa dan Kalimantan, Sulawesi, Maluku lalu masuk Papua, yakni di Papua barat dan Papua,” bebernya.

Baca Juga:  Badan Pelayan Baru Jemaat Gereja Baptis Subaga Wamena Terbentuk

Mauri juga mengajak segenap umat GPdI di Pegunungan Tengah Papua khususnya di Wamena kabupaten Jayawijaya untuk memperingati HUT ke-100 tahun di Indonesia, 73 tahun di Papua dan 50 tahun di Jayawijaya atau umumnya Pegunungan Tengah Papua.

Di tempat sama, Pdt. Max Assa, penasehat majelis daerah GPdI menjelaskan sejarah pertama api Pantekosta masuk ke Lembah Balim pada tahun 1971 dan ia secara resmi dipercayakan sebagai gembala di Wamena pada tahun 1972.

“Saya bertugas sebagai gembala GPdI Wamena sejak 1972 sampai tahun 1975 digantikan oleh Pendeta  Yosias Waromi. Sesudah itu yang meneruskan pelayanan hingga saat ini adalah Pendeta Welly Roem. Jadi, gereja Pantekosta ini pada tanggal 30 September akan memperingati perayaan Injil sepenuhnya,” jelas Assa.

Ia menambahkan, perayaan GPdI masuk Jayawijaya akan diperingati sekaligus 100 tahun Injil Pantekosta masuk di Indonesia, 73 tahun di Tanah Papua dan 50 tahun di Jayawijaya secara bersamaan.

Baca Juga:  Pagi Ini Jalan Trans Tiom-Wamena Dipalang Caleg PPP

“Obor api Pantekosta yang telah diterima itu merupakan simbol api Pantekosta yang tidak akan pernah padam,” ujarnya.

Lanjut Assa, “Semangat GPdI tidak akan padam untuk melayani sampai Kristus datang yang kedua. Itulah harapan kami dan saya percaya Tanah Papua akan diberkati lewat pekabaran Injil yang terus diwartakan ini.”

Sementara itu, Pdt. Matius Himan, ketua Majelis Daerah GPdI wilayah Pegunungan Tengah, menegaskan, Firman Tuhan harus terus diwartakan hingga ke seluruh penjuru dunia demi keselamatan umat manusia yang dilanda berbagai persoalan dalam kehidupan sehari-hari.

Pendeta Himan juga berharap, dengan kibar obor api Pantekosta khususnya di wilayah Pegunungan Tengah Papua yang telah dinyalakan itu membakar wabah virus Corona atau Covid-19 yang sedang merajalela di dunia hingga Indonesia termasuk di Tanah Papua.

“Kegiatan tidak hanya sampai di sini saja, karena acara puncak HUT GPdI akan kita selenggarakan pada tanggal 30 September 2021,” Himan mengingatkan seluruh umat GPdI di wilayah Pegunungan Tengah Papua.

Pewarta: Onoy Lokobal
Editor: Markus You

Terkini

Populer Minggu Ini:

Hari Konsumen Nasional 2024, Pertamina PNR Papua Maluku Tebar Promo Istimewa...

0
“Kami coba terus untuk mengedukasi masyarakat, termasuk para konsumen setia SPBU agar mengenal Pertamina, salah satunya dengan menggunakan aplikasi MyPertamina sebagai alat pembayaran non tunai dalam setiap transaksi BBM,” jelas Edi Mangun.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.