Bupati Paniai Diminta Tidak Melantik Non OAP di Dua Jabatan Ini

0
1529

PANIAI, SUARAPAPUA.com — Bupati kabupaten Paniai Meki Nawipa diminta tidak memberi jabatan eselon II, khususnya Sekretaris Daerah (Sekda) dan kepala dinas, kepada orang non pribumi atau pendatang.

Usulan ini disampaikan puluhan kepala kampung saat berdemo pada Senin (8/3/2021) lalu, di halaman kantor DPRD Paniai, lantaran tidak terima terkait dengan ujaran rasis yang pada Januari 2021 lalu dialamatkan kepada Natalius Pigai, aktivis HAM Papua, berupa disandingkan gorila oleh Ambroncius Nababan melalui akun Facebooknya.

Elias Boma, koordinator dan penanggung jawab aksi, mewakili para kepala kampung saat berorasi mengatakan, jika dalam waktu dekat Bupati melakukan roling jabatan, tidak boleh melantik orang luar Papua atau pendatang khususnya jabatan Sekda dan kepala dinas.

Baca Juga:  AJI, PWI, AWP dan Advokat Kecam Tindakan Polisi Terhadap Empat Jurnalis di Nabire

“Natalius Pigai, tokoh Papua yang ada di Jakarta sana pada bulan Januari lalu, dia disamakan dengan monyet, kera dan gorila. Kami minta jika dalam waktu dekat bapak bupati lakukan roling jabatan, tidak boleh lantik orang pendatang khususnya di jabatan Sekda dan kepala dinas. Tidak boleh,” tegasnya.

Orang pendatang dimaksud pada umumnya dan terlebih khusus lagi orang atau suku Batak. Menurutnya, sebab ujaran rasis telah berulang dan terus menambah luka hati yang ada sakit dan makin sakit.

ads
Baca Juga:  Hindari Jatuhnya Korban, JDP Minta Jokowi Keluarkan Perpres Penyelesaian Konflik di Tanah Papua

“Memang tidak semua orang pendatang sama, tapi kenapa kami kasih air susu selalu dibalas dengan air tuba. Bapak bupati pokoknya tidak boleh lantik. Kalau untuk jabatan lain atau dibawah dari itu tidak apa,” tegasnya lagi.

Terpisah, tokoh pemuda dan intelektual Paniai, Eki Gobai, menyatakan sangat sepakat usulan para kepala kampung karena ujaran rasis terhadap orang Papua tak akan berhenti.

Baca Juga:  Yakobus Dumupa Nyatakan Siap Maju di Pemilihan Gubernur Papua Tengah

“Bagus sekali kalau direspons supaya menjadi teguran kedepan tidak terulang kelakuan bodoh itu. Silakan pak bupati pikir,” ujarnya, Kamis (11/3/2021) di Enarotali.

Natalius Pigai yang mantan Komisioner Komnas HAM RI adalah tokoh nasional. Komentar-komentar pedisnya tidak hanya soal Papua. Apapun masalah untuk nasional selalu dikomentari.

“Jadi jika tidak senang dengan pak Natalius Pigai, jangan dengan ujaran rasis. Tetap kami orang Papua tidak akan terima. Itulah bodohnya orang Indonesia, tidak bisa ambil hati orang Papua,” ujar Eki.

Pewarta: Stevanus Yogi
Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaMahasiswa Menilai Ada Kepentingan Bupati Banua Dibalik Kepala OPD yang Belum Dilantik
Artikel berikutnyaMasyarakat Misel Desak Kejari Sorong Usut Tuntas Kasus Air Bersih