SMKN 5 Penerbangan Sentani Butuh Perhatian Pemerintah Provinsi Papua

0
1609

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com – Melalui kunjungan tim Pansus Afirmasi MRP di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 5 Penerbangan Waibu Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, banyak menemukan kendala yang dihadapi pihak sekolah maupun siswa dalam mendukung proses belajar mengajar mereka.

Edison Tanati, Ketua Pansus Afrimasi MRP mengatakan kunjungan mereka ingin melihat secara langsung proses belajar mengajar dari SMK Negeri 5 Penerbangan di kabupaten Jayapura menindaklanjuti hasil pertemuan dengan Pansus Afirmasi MRP dengan kepala sekolah SMK Penerbangan pada Minggu kemarin.

“Setelah kami melihat sangat luar biasa, anak-anak kami yang sekolah di SMK ini dari berbagai daerah di lima wilayah adat di provinsi Papua, dan di tempat ini kami melihat
langsung fasilitas yang ada, namun belum sepenuhnya memadai seperti yang diharapkan,” harap Tanati.

MRP juga menyampaikan terima kasih kepada kepala sekolah dan jajarannya yang telah berusaha semaksimal mungkin dengan fasilitas yang ada saat ini dan telah mendidik anak-anak kami sehingga anak-anak kami juga tidak kalah bersaing dan berprestasi di luar setelah mereka tamat dari SMK Negeri 5 Penerbangan.

Baca Juga:  Polda Papua Diminta Evaluasi Penanganan Aksi Demo di Nabire

“Untuk tindaklanjuti kunjungan kami, besok Pansus Afirmasi akan bertemu dengan kepala BPSDM Provinsi Papua, kepala BKD provinsi Papua, dan kepala Dinas Pendidikan,
Perpustakaan dan Arsip Daerah provinsi Papua untuk membicarakan persoalan yang di hadapi sekolah ini dan pada intinya sekolah ini harus ditunjang dengan fasilitas yang lain seperti asrama, hangar pesawat, simulator pesawat dan laboratorium khusus untuk mereka punya fasilitas simulasi penerbangan,” kata Tanati.

ads

Tanati juga mengatakan, SMK Negeri 5 Penerbangan adalah sekolah dengan ilmu pasti sehingga sekolah ini juga harus dilengkapi dengan fasilitas yang memadai pula, dan pola pembinaan yang baik kepada para siswa sehingga mereka bisa menerima pendidikan dari guru dengan baik. Dan kedepan mereka ini harapan Papua.

Baca Juga:  Atasi Konflik Papua, JDP Desak Pemerintah Buka Ruang Dialog

Orpa Anari, wakil ketua Pansus Afirmasi MRP menambahkan banyak anggaran di salurkan melalui Otsus namun pelaksanaan di lapangan nihil, terutama kesehatan, pendidikan, infrastruktur dan ekonomi kerakyatan karena tidak ada pengawasan yang serius oleh pemerintah.

“Di pendidikan banyak dana yang diturunkan namun sekolah dengan ilmu pasti seperti penerbangan ini minim sekali fasilitas penunjang belajar di sekolah, sehingga persoalan ini
menjadi masukan untuk MRP secara mekanisme dan kelembagaan akan melaporkan kepada pemerintah provinsi Papua untuk lebih perketat dalam penggunaan dan penganggaran dalam setiap bidang yaitu kesehatan, pendidikan, infrastruktur dan ekonomi kerakyatan,” katanya.

Lanjut dia, SMK negeri 5 Penerbangan ini harus jadi perhatian pemerintah supaya kita tidak mengirim siswa-siswi ke luar negeri maupun luar Papua namun meningkatkan yang sudah ada di Papua dengan melengkapi fasilitas yang kurang di setiap sekolah agar semua yang berkaitan dengan pendidikan ilmu pasti itu semua bisa di akses di Papua.

Baca Juga:  Empat Jurnalis di Nabire Dihadang Hingga Dikeroyok Polisi Saat Liput Aksi Demo

Selain itu, Budi Riyanto, kepala sekolah SMK Negeri 5 Penerbangan Sentani berharap menjadi perhatian lebih oleh lembaga MRP dengan keberadaan sekolah penerbangan di Jayapura ini, karena banyak kendala yang di hadapi oleh pihak sekolah maupun siswa.

“Banyak kendala di kami terutama peralatan yang masih sangat kurang, ditambah lagi dengan transportasi yang menjadi kendala buat anak-anak kami sehingga kami
mengusulkan untuk berpola asrama sehingga anak-anak bisa fokus belajar di sekolah ini,” katanya.

Dan, lanjut dia, Sekolah berharap juga MRP untuk menyampaikan ke pemerintah untuk memberikan perhatian lebih terhadap SMK Negeri 5 Penerbangan karena yang ada di sekolah Penerbangan sampai saat ini 60 persen siswa orang asli Papua dan 40 persen siswa non Papua.

 

Pewarta : Agus Pabika

Editor : Arnold Belau

Artikel sebelumnyaPemerintah Kabupaten Deiyai Jangan Tutup Mata Melihat Pelajar dan Mahasiswa
Artikel berikutnyaFOTO: Warga Kota Timika Sudah Lupakan Destinasi Wisata Ini