JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Mahasiswa Nduga yang sedang mengenyam pendidikan di Kabupaten Merauke mendesak negara Indonesia untuk menarik pasukan non organik dari Nduga dan mendesak aparat keamanan untuk mengakui perbuatan mereka menculik dan menghilangkan Yermias Nagen pada tanggal 29 Maret 2021 di Nduga, Papua.
Selain itu mahasiswa Nduga juga mendesak agar kembalikan Yermias Nagen dalam kondisi hidup maupun mati. Pernyataan ini disampaikan mahasiswa Nduga lewat sebuh video yang diterima suarapapua.com pada Minggu (4/4/2021) dari Merauke, Papua.
Sikap mahasiswa Nduga ini untuk menanggapi peristiwa penculikan terhadap Yermias Nagen yang diduga telah diculik aparat keamanan non organik di kebunnya. Istri Korban sempat melihat suaminya berada di tengah-tengah aparat itu.
Perkembangannya, hingga saat ini 5 April 2021, kondisi dan keberadaan Yermias Nagen belum jelas. Bahkan aparat pun tidak mengakui dan tidak ungkap aparat tersebut dari satuan mana.
Keluarga percaya bahwa Yermias sudah diculik, dibunuh lalu telah menghilangkan jenazahnya. Untuk itu, setelah mulai berduka pada saat korban diculik, pada hari ini, masyarakat Nduga di Keneyam melakukan bakar batu untuk tutup duka.
Pewarta:Arnold Belau