SORONG, SUARAPAPUA.com — Gubernur provinsi Papua Barat telah menerima rencana induk (masterplan) SMA Taruna Kasuari Nusantara yang dikerjakan selama lima bulan sejak Januari 2021 lalu.
Charlie D Heatubun, kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) provinsi Papua Barat, selaku penanggungjawab penyusunan rencana induk, mengatakan, tim berhasil selesaikan masterplan tersebut tepat waktu meski di tengah situasi pandemi Covid-19.
“Rencana induk ini sebagai pedoman untuk proses selanjutnya, dimana telah disusun berdasarkan kaidah-kaidah ilmiah mulai dari pengumpulan data, analisis dan penulisannya,” kata Charlie melalui siaran pers yang diterima suarapapua.com, Rabu (26/5/2021).
Menurutnya, masterplan akan dijadikan sebagai pedoman umum dari visi dan misi pendirian SMA Taruna Kasuari Nusantara.
“Penyusunan rencana induk ini sesuai dengan cakupannya. Ini akan menjadi pedoman umum dan kalau tidak mengikutinya akan keluar dari visi dan misi pendirian SMA Taruna Kasuari Nusantara, apalagi sekolah ini sudah mulai beroperasi pada bulan depan,” bebernya.
Charlie menjelaskan, rencana induk juga menekankan pada pendekatan stepwise, yang artinya pengelola SMA akan melakukan perbaikan secara terus menerus berdasarkan hasil monitoring, evaluasi, dan pembelajaran.
“Jadi sambil berjalan, proses evaluasi dan perbaikan pun akan dilakukan sampai pada kondisi optimal sebagai standar pengelolaan sekolah khusus ini,” jelas Profesor Heatubun.
Raymond R. H Yap, asisten bidang Administrasi Umum Setda provinsi Papua Barat, mengatakan, sebagai pilot project pengembangan SMA khusus tentunya memerlukan pengelolaan yang khusus pula. Hal inilah yang diatur dalam rencana induk itu.
“Saya percaya pendirian SMA Taruna Kasuari Nusantara yang dituangkan dalam rencana induk ini dapat menjawab beberapa permasalahan yang sedang dihadapi di provinsi Papua Barat, termasuk keterbatasan tenaga pendidik, kesenjangan kualitas pendidikan, perbaikan program afirmasi, dan penyesuaian kurikulum untuk menjawab masalah pembangunan daerah,” kata Yap.
Untuk mengatasi hal tersebut, kata Raymond, pemerintah daerah dibawah kepemimpinan gubernur telah membentuk tim besar agar bekerjasama mengatasi persoalan-persoalan melalui pilot project pengembangan SMA khusus ini.
Sementara itu, Dominggus Mandacan, gubernur provinsi Papua Barat, menyampaikan apresiasi kepada tim yang telah merampungkan masterplan tersebut.
“Saya menyediakan waktu khusus untuk hadir dalam acara ini, karena ini sangat penting. Kita lagi bicara masa depan provinsi kita dengan menginvestasi sumber daya manusia sedari sekarang,” kata Mandacan.
Untuk itu ia minta kepada tim besar pendirian SMA Taruna Kasuari Nusantara agar benar-benar memahami dokumen sebagai dasar dalam pembangunan dan pengembangannya kedepan.
Gubernur berharap pengelolaan sekolah setingkat SMA ini agar menciptakan lulusan yang nantinya menjadi jembatan untuk keprofesionalan di masa mendatang.
“Sederhananya, melalui sekolah ini kita ingin membiasakan disiplin, membangun budi pekerti luhur, menguasai teknologi dan memiliki jiwa entrepreneurship. Provinsi Papua Barat kaya akan sumberdaya alam, jika tidak menginvestasi peningkatan kapasitas SDM sejak dini, kita akan benar-benar tertinggal di provinsi yang kita cintai ini,” kata Mandacan.
SMA Taruna Kasuari Nusantara akan melaksanakan kegiatan belajar mengajar mulai tahun ajaran 2021/2022 ini di bekas Balai Latihan Kehutanan (BLK) Sanggeng, Manokwari.
Pewarta: Reiner Brabar
Editor: Markus You