Aksi Demo Bebaskan Victor Yeimo di Jakarta Disusupi Ormas Tandingan Sambil Teriak Kata-Kata Rasis

0
1373

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Unjuk rasa masa aksi yang tergabung dalam Petisi Rakyat Papua (PRP) yang terdiri dari Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Jakarta, Forum Rakyat Indonesia Untuk West Papua (FRI-WP), Aliansi Mahasiswa Pegunungan Tengah Papua Indonesia (AMPTPI) diwarnai dengan ujaran rasial dari massa tandingan yang diduga berasal dari organisasi kemasyarakatan (Ormas).

Massa aksi pendemo berjumlah 30 an lebih berkumpul di BKN Jakarta menggelar aksi unjuk rasa di depan Patung Kuda, Jakarta Pusat pada Selasa (24/8/2021) untuk menuntut pembebasan Victor Yeimo, Juru Bicara Internasional Komite Nasional Papua Barat (KNPB).

Namun, saat unjuk rasa berlangsung, hadir juga sekelompok orang dari ormas tertentu yang berteriak-teriak rasis kepada kelompok AMP, AMPTPI dan FRI-WP. Berdasarkan pengakuan para pendemo mendengar beberapa teriakan dari massa tandingan yang bernada rasis.

Baca Juga:  Paus Fransiskus Segera Kunjungi Indonesia, Pemerintah Siap Sambut

Nico Soll, korlap aksi mengatakan ketika massa aksi sampai titik aksi, aparat keamanan telah bersiaga disana. Massa aksi langsung membuka spanduk yang bertuliskan “Bebaskan Viktor Yeimo Tanpa Syarat”  dan memegang poster-poster.

“Namun, polisi lagi-lagi mengunakan alasan covid untuk membungkam aspirasi massa aksi. Mereka mengatakan massa aksi jaga jarak, tetapi justru mereka sendiri berdiri 5 cm di depan spanduk yang menyebabkan spanduk tersebut robek sedikit,” kata Soll yang di kutip dari release pers yang di terima media suarapapua.com. Selasa, (24/8/2021).

ads
Baca Juga:  Komisi HAM PBB Minta Indonesia Izinkan Akses Kemanusiaan Kepada Pengungsi Internal di Papua

Massa aksi membacakan pernyataan sikap setelah beberapa orang saja yang berorasi. Nico Soll, korlap aksi menegaskan penangkapan Viktor Yeimo adalah cacat hukum. Dia adalah korban rasisme bukan pelaku. Setelah itu dia teriakan, segara bebaskan Viktor Yeimo tanpa syarat!

“Massa aksi sempat terpancing juga dengan ujaran rasis dari massa aksi tandingan yang meneriaki “monyet”.  Walaupun begitu, massa aksi menahan diri. Salah satu dari massa aksi juga menjawab, Indonesia adalah negara rasis bagi orang Papua,” kata Soll.

Aksi unjuk rasa yang dilakukan massa dari mahasiswa Papua akhirnya dibubarkan aparat kepolisian, mereka dipaksa untuk meninggalkan lokasi. Satu per satu mereka digiring masuk ke mobil tahanan lalu dibawa ke BKN Jakarta Timur. Tidak ada korban dalam aksi ini.

Baca Juga:  Polri akan Rekrut 10 Ribu Orang untuk Ditugaskan di Tanah Papua

Sementara itu, Ambrosius Mulait, Sekjen AMPTPI menambahkan dalam aksinya ini ada 15 tuntutan yang disampaikan PRP, di antaranya meminta Juru Bicara Internasional Komite Nasional Papua Barat (KNPB), Viktor F. Yeimo dibebaskan.

“Kami juga menyerukan persatuan dari seluruh komponen rakyat yang ada di Tanah Papua dan bersama menyuarakan Pembebasan Viktor Yeimo, karena mereka menilai pria tersebut adalah korban rasisme,”ujarnya.

Kemudian mereka meminta dihentikannya eksploitasi isu rasisme terhadap rakyat Papua oleh kelompok elit Papua.

 

Pewarta: Agus Pabika

Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaSikon Afghanistan di Papua Tempo Itu (bagian I)
Artikel berikutnyaPemprov Papua dan Papua Barat Diminta Perbaiki Asrama Mahasiswa Papua di Tomohon