BeritaFMYN Minta Mahasiswa Yahukimo Berperan Aktif Menyelesaikan Konflik di Dekai

FMYN Minta Mahasiswa Yahukimo Berperan Aktif Menyelesaikan Konflik di Dekai

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Mahasiswa Yahukimo yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Yahukimo se-Nusantara [Jawa – Bali, Maluku, Sulawesi dan Kalimantan] menyampaikan turut berduka cita atas meninggalkan mantan bupati Kabupaten Yahukimo, Abock Busop pada Minggu 3 Oktober 2021.

“Berhubungan berpulangnya ke pangkuan Bapa di surge, Ketua DPW PAN Papua, Bapak Abock Busop, yang juga sebagai mantan Bupati Kabupaten Yahukimo [2016-2020] secara mendadak di Jakarta. Kami Forum Mahasiswa Yahukimo se-Nusantara dari Maluku, Sulawesi dan Jawa-Bali serta Kalimantan turut berduka cita yang mendalam,” tulis mahasiswa yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Yahukimo se-Nusantara dan 32 Kordinator Wilayah se Jawa Bali, Kalimantan, Maluku, dan Sulawesi melalui surat terbuka yang ditujukan kepada masyarakat Yahukimo, Papua, Minggu (3/10/2021).

Baca Juga:  Dua Anak Diterjang Peluru, Satu Tewas, Satu Kritis Dalam Konflik di Intan Jaya

Menurut mereka, peristiwa kericuhan yang belakangan terjadi di Dekai, ibu kota Yahukimo pada, Minggu (3/10/2021 diduga kuat karena terpancing dengan khabar meninggalnya mantan Bupati Yahukimo, Bapak Abock Busop di Jakarta.

Oleh sebab itu pihaknya meminta kepada seluruh lapisan masyarakat dan tokoh-tokoh Yahukimo agar;

  1. Baik itu (tokoh pemerintah, tokoh gereja, tokoh pemudah, tokoh perempuan, kepala suku) dan seluruh elemen masyarakat Yahukimo untuk segera mengambil sikap untuk menghentikan situasi yang sedang berlangung di Dekai, Kabupaten Yahukimo dengan cara apapun. Kami Mahasiswa tidak ingin melihat korban berjatuhan sana sini (sudah cukup). Yahukimo adalah tanah injil, tanah perdamaian untuk Papua. Untuk itu segera lakukan negosiasi untuk mencari jalan damai.
  2. Kami menganalisa bawasannya peristiwa meninggalnya Bapak Abock Busop adalah permainan pihak tertentu untuk menciptakan konflik horizontal antara masyarakat Yahukimo. Untuk itu seluruh masyarakat Yahukimo kami harapkan untuk menahan diri lalu serahkan kepada tim negosiator yang kami sebut di atas.
  3. Kami menyayangkan tindakan aparat penegak hukum dalam hal ini aparat TNI dan Polri yang terkesan lambat dalam mengatasi konflik horizontal yang terjadi di Dekai. Padahal jarak dari Polres dan Kodim ke tempat kejadian sangatlah dekat. Namun semacam ada pembiaran yang terjadi.
  4. Kami mendesak kepada pemerintah dalam hal ini DPR Provinsi Papua untuk membuat tim investigasi independen guna menyelidiki kematian Bapak Abock Busop secara tiba-tiba di Jakarta.
  5. Kami menghimbau kepada seluruh rekan-rekan mahasiswa di seluruh tanah Papua dan di luar Papua untuk tidak terprovokasi dengan situasi yang terjadi di Dekai. Dan meminta mahasiswa agar terlibat aktif untuk menghentikan kasus yang sedang berlangsung di Yahukimo secara damai.
  6. Kami mengecam tindakan pihak telkomsel yang secara tiba-tiba terputus serta mendesak agar Telkomsel segera aktifkan kembali seperti semula.
Baca Juga:  Vince Tebay, Perempuan Mee Pertama Raih Gelar Profesor

 

REDAKSI

Terkini

Populer Minggu Ini:

Non OAP Kuasai Kursi DPRD Hingga Jual Pinang di Kota Sorong

0
SORONG, SUARAPAPUA.com --- Ronald Kinho, aktivis muda Sorong, menyebut masyarakat nusantara atau non Papua seperti parasit untuk monopoli sumber rezeki warga pribumi atau orang...

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.