Tanah PapuaLa PagoLUKI-WP Ucapkan Terima Kasih kepada Vanuatu dan PNG

LUKI-WP Ucapkan Terima Kasih kepada Vanuatu dan PNG

WAMENA, SUARAPAPUA.com — Ketua Liberation United Christian Independen – West Papua (LUKI-WP) wilayah adat Laapago mewakili seluruh rakyat West Papua menyampaikan terima kasih kepada pemimpin negara Vanuatu dan Papua New Guinea (PNG) yang telah mengangkat persoalan West Papua dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) baru-baru ini.

“Kami mendoakan, semoga Tuhan memberikan perlindungan dan kesehatan yang baik kepada kedua perdana menteri ini (PM Vanuatu dan PM PNG) atas perhatiannya terhadap persoalan Papua dalam Sidang Umum PBB tahun ini hingga ada respons baik dari Sekjen PBB, Antonio Guterres,” kata Tabenak Yanengga usai doa bersama di salah satu tempat di Wamena, Senin (4/10/2021).

Doa bersama itu dilakukan bertepatan dengan Sidang Umum PBB yang dilaksanakan pada September 2021.

Baca Juga:  Sikap Mahasiswa Papua Terhadap Kasus Penyiksaan dan Berbagai Kasus Kekerasaan Aparat Keamanan

Rakyat West Papua, kata Yanengga, juga berdoa buat Sekjen PBB yang turut membongkar tindakan negara-negara melakukan intimidasi dan kekerasan terhadap aktivis Hak Asasi Manusia (HAM). Indonesia termasuk satu dari 45 negara yang disebut telah melakukan kasus kekerasan dan intimidasi di Tanah Papua.

“Indonesia masuk daftar dalam laporan tahunan Sekjen PBB pada September tahun ini,” katanya.

Usai doa bersama, ketua LUKI-WP menyatakan, Indonesia harus segera membuka akses kunjungan Dewan HAM PBB ke West Papua.

Yanengga menjelaskan, pengurus bersama anggota LUKI-WP dan rakyat West Papua wilayah Laapago menggelar ibadah untuk mengucap syukur kepada Tuhan karena persoalan West Papua disinggung di Sidang Umum PBB tahun 2021.

“Ucapan syukur dan aksi dukungan kami juga diwujudkan dalam beberapa tulisan di kertas berisi tema kunci.”

Baca Juga:  Media Sangat Penting, Beginilah Tembakan Pertama Asosiasi Wartawan Papua

Tiga lembar kertas tersebut dipegang peserta saat berlangsung ibadah hingga selesai. Dalam ibadah mereka juga ucapkan tiga kali yel-yel “Papua merdeka”.

Adapun tulisan yang dipampang dalam kegiatan ini: Thank you to PM James Marape and peoples of PNG stand for West Papua at the UNGA; Thank you to PM Bob Loughman and peoples of Vanuatu stand for West Papua at the UNGA; dan, Indonesia segera membuka akses kunjungan Komisi Tinggi HAM PBB ke Papua.

Tabenak menambahkan, aksi dukungan itu diadakan sesuai seruan dari Departemen Politik Pemerintah Sementara West Papua, Bazoka Logo dari Port Numbay pada 2 Oktober 2021.

Sebelumnya, Departemen Politik Pemerintah Sementara West Papua menyerukan kepada seluruh rakyat West Papua di tujuh wilayah adat untuk melakukan doa syukur dan ucapan terima kasih kepada negara Vanuatu dan PNG atas pernyataan kenegaraan bagi West Papua dalam sidang tahunan PBB pada September 2021.

Baca Juga:  Ribuan Data Pencaker Diserahkan, Pemprov PBD Pastikan Kuota OAP 80 Persen

“Pemerintah sementara West Papua (ULMWP) minta dukungan moril yang tidak terbatas kepada seluruh rakyat West Papua untuk melakukan doa syukur dan ucapan terima kasih kepada pemerintah Vanuatu dan pemerintah PNG atas pernyataan kenegaraan bagi West Papua di PBB pada September 2021,” kata Logo.

Di hadapan debat umum sidang ke-76 Majelis Umum PBB, PM Vanuatu Bob Loughman mengungkapkan sejumlah informasi terkait kasus pelanggaran HAM di Tanah Papua. Pidato serupa disampaikan sehari sebelumnya oleh PM PNG James Marape.

Pewarta: Onoy Lokobal
Editor: Markus You

Terkini

Populer Minggu Ini:

DKPP Periksa Dua Komisioner KPU Yahukimo Atas Dugaan Pelanggaran KEPP

0
“Aksi ini untuk mendukung sidang DKPP atas pengaduan Gerats Nepsan selaku peserta seleksi anggota KPU Yahukimo yang haknya dirugikan oleh Timsel pada tahun 2023. Dari semua tahapan pemilihan komisioner KPU hingga kinerjanya kami menilai tidak netral, sehingga kami yang peduli dengan demokrasi melakukan aksi di sini. Kami berharap ada putusan yang adil agar Pilkada besok diselenggarakan oleh komisioner yang netral,” kata Senat Worone Busub, koordinator lapangan.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.