JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Seorang aktivis Papua mengkritik kunjungan Presiden Joko Widodo ke Papua. Karena menurutnya, kunjungan Jokowi ke Papua tidak akan memberikan manfaat apa pun bagi rakyat jelata Papua.
Presiden Indonesia berada di Papua pekan lalu untuk meresmikan Pesta Olahraga Nasional (PON) yang berlangsung dari tanggal 2-15 Oktober 2021, dan meresmikan sejumlah venue infrastruktur lainnya.
Kritik itu disampaikan aktivis Papua dan mantan tahanan politik (Tapol) Papua, Ambrosius Mulait belum lama ini, sebagaimana disiarkan Radio New Zealand.
Ambrosius Mulait mengatakan, kunjungan Presiden Joko Widodo ke Papua itu, di mana dilakukan seiring dengan kasus pelanggaran HAM yang belum terselesaikan.
Kunjungan Presiden Jokowi selain ke Provinsi Papua di Jayapura dan Merauke, ia juga melakukan kunjungan di Sorong, Provinsi Papua Barat.
Mulait mengatakan, pemerintah Indonesia tampak tidak konsisten dalam menangani pandemi Covid-19, karena membiarkan orang banyak berkumpul pada pembukaan acara Pesta Olahraga Nasional.
Oleh sebab itu, Mulait mempertanyakan pihak pemerintah yang telah mengabaikan situasi pandemi Covid -19 yang melibatkan orang banyak dalam pergelaran PON Papua itu.
“Mengapa Pesta Olahraga Nasional yang melibatkan ribuan orang terus berlanjut mengingat parahnya pandemi virus corona di Papua.”
Sebelumnya, pernyataan serupa disampaikan Benny Wenda, Presiden Sementara, pemerintahan sementara West Papua, yang adalah Ketua United Liberation Movement for West Papua.
“Jakarta mengadakan Pekan Olahraga Nasional (PON XX) ke-20 di atas tulang belulang rakyat saya di #Papua Barat. Sementara kami berduka selama tiga tahun operasi militer Indonesia. Permainan ini merupakan tarian di atas kuburan kami. PON adalah latihan PR untuk menutupi pembunuhan massal,” tukas Benny dalam twitnya.
Sumber: Radio New Zealand
Editor: Elisa Sekenyap