SORONG, SUARAPAPUA.com— Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, menyambangi langsung venue Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua dan menyaksikan perlombaan terjun payung di halaman Kantor Pusat Pemerintahan Kabupaten Mimika, Papua.
Pangdam Kasuari mengaku mendatangi lokasi pertandingan PON untuk menyemangati para atlet dari Papua Barat yang sedang bertanding.
“Dari Provinsi Papua Barat juga mengirimkan kontingen, sehingga saya ingin memberikan semangat kepada atlet-atlet, khususnya Papua Barat. Ternyata banyak atlet dari TNI dan Polri di sini. Kita bisa bersilaturahmi bersaing secara sportif meraih prestasi,” ujarnya melalui release persnya, Senin (11/10/2021).
Pangdam mengaku, mengenal beberapa dari atlet terjun payung yang ditemuinya, di mana beberapa diantaranya merupakan sesama orang airborne dan mantan anak buahnya.
“Saya lihat ada banyak atlet baru. Saat ini generasi yang tua mulai menjadi penyelenggara, yang muda-muda mulai masuk ikut berlomba,” tukasnya.
Dikatakan, dalam olahraga terjun payung ketika menyentuh titik hitam zero (0.0) sama saja seperti menembak. “Kita membidik dengan tujuan tepat sasaran.”
Sebagai orang airborne, menurutnya tongkat estafet olahraga berjalan dan hal ini sangat menggembirakan. Ia menilai penyelenggaraan PON kali ini cukup luar biasa.
“Perjalanan saya ke sini, saya melihat masyarakat di luar sana bergembira dan sangat semangat.”
Ia berharap agar kontingen Papua Barat bisa berbuat yang terbaik, berkompetisi dalam rangka meraih prestasi.
“Atlet dari Papua Barat yang berprestasi nantinya akan diberikan penghargaan dan telah disediakan bonus dari pemerintah,” tambanya.
Sebelumnya Ketua Harian Komite Olaraga Nasioanal Indonesia (KONI) Papua Barat, Daud Indouw memyampaikan belum bisa menyebutkan jumlah besaran bonusnya yang akan diberikan kepada atlet.
“Untuk bonus peraih medali pastinya semua daerah sudah siapkan, termasuk Papua Barat. Ini merupakan penghargaan bagi atlet karena telah membawa nama baik daerah. Untuk jumlahnya belum bisa di pastikan,” tunkas Indow.
Pewarta: Reiner Brabar
Editor: Elisa Sekenyap