BeritaKadis Kwesefo Ajak Mahasiswa IKPPMY Membangun Persatuan

Kadis Kwesefo Ajak Mahasiswa IKPPMY Membangun Persatuan

KOTA SORONG, SUARAPAPUA.com— Kepala distrik Kwesefo membuka musyawarah umum anggota ikatan pemuda pelajar mahasiswa Yeban (IKPPMY) district Kwesefo, Kabupaten Tambrauw. Kegiatan itu dilaksanakan di gedung gereja Efata Kwoor, Tambrauw dari tanggal 13-14 Oktober 2021.

Kondrat Yehudi, kepala distrik Kwesefo usai membuka kegiatan tersebut dalam sambutannya mengajak mahasiswa untuk membangun persatuan dan kebersamaan demi mewujudkan sumber daya IPPMY yang berkompeten dan siap bersaing.

Baca Juga:  ULMWP Desak Dewan HAM PBB Membentuk Tim Investigasi HAM Ke Tanah Papua

“Ikatan ini menjadi sebuah wadah untuk kita belajar bersama, guna memiliki pengetahuan yang berkelanjutan, bersinergeritas dan mampu bersaing dengan kemampuan yang sudah dimiliki. Tantangan yang hari ini datang dan terjadi di semua tempat dan di tengah-tengah kami.

“Kami harus mampu berdiri menyuarakan aspirasi masyarakat dan melawan hal-hal yang merugikan masyarakat, demi kesukses bersama,” jelas Yehud, Rabu (13/10/2021).

Baca Juga:  Saksi Beda Pendapat, KPU PDB Sahkan Pleno Rekapitulasi KPU Tambrauw

Oktovianus Yewen, ketua panitia kegiatan berharap agar proses musyawarah dapat berjalan dengan baik, sehingga dapat menemukan pemimpin baru.

“Saya minta kepada kaka-kaka, adik-adik agar ikuti proses ini, sehingga berjalan dan kita temukan pempimpin baru. Saya juga berterima kasih kepada pemerintah distrik, kampung, dan seluruh panitia yang telah bekerja keras dan mendukung panitia untuk menyukseskan musyawarah bersama ini,” tutur Yewen.

Baca Juga:  Kepala Suku Abun Menyampaikan Maaf Atas Pernyataannya yang Menyinggung Intelektual Abun

 

 

Pewarta: Maria Baru

Editor: Elisa Sekenyap

Terkini

Populer Minggu Ini:

Pemkab Yahukimo dan PGGJ Diminta Perhatikan Keamanan Warga Sipil

0
"Sampai saat ini belum ada ketegasan terkait pelanggaran-pelanggaran yang terjadi di sana. Tidak ada ketegasan dari pemerintah daerah Yahukimo. Kami minta untuk segera tangani.”

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.