Setelah 17 Hari Mengungsi ke Gereja, Warga Sugapa di 7 Posko Diperbolehkan Pulang

0
620

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Ribuan warga yang mengungsi sejak 26 Oktober ke tiga gereja, Koramil, Puskesmas, Koramil dan salah satu rumah warga di Sugapa sudah diperbolehkan untuk pulang ke rumah masing-masing pada 11 November 2021.

Warga diperbolehkan pulang oleh Dandim Nabire dan Bupati Kabupaten Intan Jaya. Hal ini diungkapkan Ketua Dewan Paroki St. Michael Bilogai, John Abugau saat dihubungi suarapapua.com, Kamis (11/11/2021).

Abugau menjelaskan, setelah 17 hari warga dari kampung Bilogai, Kumbalagupa dan Baitapa tinggal di kompleks misi, tadi bupati dan Dandim telah meminta masyarakat untuk pulang.

“Sebenarnya kami sudah diperbolehkan pulang hari ini. Tetapi kami masih ada di gereja karena kami harus melakukan pembersihan darah dan buka gereja supaya hari minggu bisa ibadah di dalam gereja,” jelasnya.

Pembersihan darah yang dimaksud Abugau, lanjut dia, harus dilakukan. Karena perang sejak 26 Oktober dilakukan di sekitar kompleks gereja dan sempat juga di halaman gereja.

ads
Baca Juga:  Pelaku Penyiksaan Harus Diadili, Desakan Copot Pangdam Cenderawasih Terus Disuarakan

“Jadi karena sempat perang di sekitar halaman gereja, paroki mengambil keputusan untuk menutup gereja sementara waktu. Hari minggu kemarin kami ibadah di halaman gereja. Selain itu ada dua orang yang jadi korban tembak juga di halaman dan kompleks gereja. Untuk itu pembersihan kami lakukan. Supaya halaman gereja dan gereja harus bersih dari darah,” terangnya.

Abugau juga membeberkan, sejak 26 Oktober kurang lebih terdapat 1955 orang dari dua kampung. Ditambah dengan warga dari kampung Baitapa dan warga dari beberapa daerah lain yang tertahan karena konflik bersenjata itu.

“Saat ini semuanya ada 780-an orang. Ini warga dari kampung Bilogai dan Kumbalagupa. Kami putuskan untuk warga pulang ke rumah mereka setelah dilakukan pembersihan darah. Malam ini kami semua tidur di gereja dan sekitar gereja,” katanya.

Baca Juga:  Beredar Seruan dan Himbauan Lagi, ULMWP: Itu Hoax!

Sementara itu, seorang pengungsi di Gereja Waboagapa yang dihubungi suarapapua.com, Kamis sore tadi mengatakan, warga yang ada di gereja Waboagapa juga diperbolehkan pulang oleh Dandim.

“Benar, tadi bapa Dandim datang dan sampaikan agar kami bisa pulang. Tetapi yang kurang nyaman untuk pulang, diperbolehkan untuk tinggal beberapa waktu di halaman gereja,” katanya.

Terpisah, Ketua Tim Penanganan Konflik Kab. Intan Jaya, Yoakim Mujizau kepada media ini mengatakan warga sudah diperbolehkan pulang. Tetapi mereka diminta agar tetap waspada dan patuhi imbauan yang sudah pemerintah daerah keluarkan.

“Pemerintah sudah menyarankan untuk masyarakat yang mengungsi di gereja sudah bisa kembali ke rumah masing-masing dan melakukan aktivitas seperti biasa dengan beberapa ketemtuan sesuai himbauan Bupati Intan Jaya,” katanya.

Baca Juga:  Kadis PUPR Sorsel Diduga Terlibat Politik Praktis, Obaja: Harus Dinonaktifkan

Sebelumnya, Mujizau melaporkan bahwa hingga 10 November, kurang lebih terdapat 3000-an warga yang masih mengungsi di beberapa titik posko pengungsian di tengah Sugapa.

Sementara, sampai saat ini warga dari dua kampung dilaporkan telah meninggalkan kampung mereka, yakni kampung Mamba dan Sambili masih mengungsi ke kampung-kampung terdekat.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Intan Jaya, Bernard Kobogau kepada suarapapua.com mengatakan, dirinya telah mengantar bama kepada warga yang ada di kampung Mamba.

“Saya tadi antar bama ke Mamba dan Sambili. Orang tidak terlalu banyak. Kurang lebih ada 100-an orang di Mamba. Mereka sedang butuh bama,” tambahnya.

Pewarta: Arnold Belau

Artikel sebelumnya194 Pastor di Tanah Papua: PON XX Tutupi Dukacita Umat Nduga, Kiwirok, Puncak, Maybrat dan Intan Jaya
Artikel berikutnyaDua Pemain PON Papua Sudah Bergabung dengan Persipura