BeritaOlahragaManajer Dogiyai FC: Target Kami Jelas

Manajer Dogiyai FC: Target Kami Jelas

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Meski dengan segala keterbatasan, tim Dogiyai FC sedari awal sudah berkomitmen untuk menggapai target utama dalam mengikuti kompetisi Liga 3 PSSI Papua tahun 2021.

Ismael Y Dimara, manajer tim Dogiyai FC, menyebutkan target utama tim berjuluk “Anggrek Hitam” itu yakni meraih juara untuk melaju ke putaran nasional yang akan diselenggarakan Januari 2022.

“Target kami jelas, harus juara. Memang hal-hal lain ada keterbatasan, seperti yang disampaikan oleh pak ketua umum mengenai kekurangan dukungan finansial. Tetapi itu pasti kami upayakan, semoga segera ada angin segar buat tim ini,” jelasnya.

Ismael merasa bersyukur karena semangat bertanding telah diperlihatkan para pemain dalam laga perdana melawan Persemi Mimika di stadion Mandala, Kota Jayapura, Sabtu (27/11/2021) sore. Pertandingan dimenangkan Dogiyai FC.

“Saya lihat adik-adik sudah bermain maksimal. Selama babak pertama dan kedua, lini per lini terlihat baik. Cuma ada beberapa hal yang bikin kita semua sedikit kecewa, karena seharusnya ada beberapa kesempatan yang bisa membuahkan gol, tetapi dirugikan oleh wasit,” tuturnya.

Ismael mencatat, satu peluang free kick, wasit tidak tiup peluit. Juga beberapa pelanggaran keras dibiarkan.

“Termasuk ada handsball di kotak penalti, kita semua yang ada di stadion Mandala kemarin sore sudah lihat itu. Ya, begitulah, kita tetap berjiwa besar. Bersyukur, adik-adik pemain bisa kontrol emosi sampai pertandingan selesai,” ujar Ismael.

Dogiyai FC masuk di grup neraka. Dari babak penyisihan harus bertemu dengan klub besar, seperti Persimer Merauke, Persemi Mimika, dan Persiker Keerom.

Beberapa pemain Dogiyai FC usai mengalahkan Persemi Mimika di stadion Mandala, Kota Jayapura, Sabtu (27/11/2021) sore. (Dok. Media Officer Dogiyai FC)

Konsisten

Dogiyai FC merupakan klub sepak bola yang didirikan Yakobus Odiyaipai Dumupa, bupati kabupaten Dogiyai, pada tahun 2019. Kabupaten Dogiyai terletak di wilayah adat Meepago.

Baca Juga:  Hajar Semen Padang 3-0, PSBS Biak Kunci Juara Liga 2

Keikutsertaan Dogiyai FC di kompetisi Liga 3 tahun ini yang kedua kali, setelah pertama tampil pada tahun 2019 di ajang yang sama. Kompetisi ketika itu dibatalkan di babak penyisihan grup menyusul situasi keamanan Jayapura pasca aksi anti rasisme yang berakhir anarkis.

Klub sepak bola dari Meepago ini, kata Ismael, berlaga di kompetisi Liga 3 tahun 2021 dengan target yang jelas. Soal segala kebutuhan tim, tentu menjadi tugas manajemen Dogiyai FC untuk tetap penuhi.

“Dogiyai FC tetap konsisten, apapun yang terjadi. Ketua umum sudah sampaikan bahwa beliau datang temui tim dengan keterbasatan, baik finansial maupun perlengkapan. Tetapi itu kami lagi perjuangkan. Anak-anak boleh main kemarin dengan raih hasil maksimal tiga poin,” urainya.

Ismael berharap hasil ini membakar semangat bertanding pada laga selanjutnya.

“Kami sangat bersyukur kepada Tuhan, karena hasil kemarin memberi semangat, spirit bertanding, siap untuk bermain di pertandingan berikut. Kemarin cuaca juga mendukung, cuacanya seperti di kampung sendiri.”

Manajemen berterimakasih kepada ketua umum Dogiyai FC, walau pada laga perdana tak hadir di stadion Mandala lantaran ada kesibukan yang tak bisa ditinggalkan, tetapi sudah percayakan kepada ofisial dan pelatih untuk dampingi pemain bertanding.

“Modal kami saat ini adalah kami tetap semangat, kompak dan konsisten dengan satu misi yang sama,” ucapnya.

Pembenahan

Sejumlah kekurangan saat di lapangan hijau, kata Ismael, tentu ranahnya pelatih untuk melakukan evaluasi sekaligus pembenahan.

Baca Juga:  PFA Cetak Sejarah Gemilang di Selangor Open Malaysia dan Piala Barati 2024

“Masih ada empat hari lagi sampai hari Jumat kita bermain dengan Persiker Keerom. Saya kira, pelatih lebih tahu soal ini, untuk evaluasi dan benahi setiap lini,” beber Ismael.

Dengan begitu, ia optimis pada laga berikut bisa raih hasil memuaskan.

Eduard Isir, pelatih kepala Dogiyai FC didampingi manajer Ismael Y Dimara diwawancarai wartawan usai menang atas Persemi Mimika di stadion Mandala, kota Jayapura, Sabtu (27/11/2021) sore. (Dok. Humas Dogiyai FC)

Soal kekurangan yang mencolok dalam laga perdana, diakui Eduard Isir, pelatih kepala Dogiyai FC, saat diwawancarai usai skuatnya mengalahkan Persemi Mimika.

Eduard Isir memastikan beberapa hal itu segera dibenahi. Selain lini depan, juga lini tengah dan belakang.

“Pada saat lawan Persemi, ada beberapa hal yang pastinya kami akan benahi baik lini depan, belakang, maupun tengah,” kata mantan pemain Persipura ini.

Tentu tak anggap remeh tim lain, sebab sudah pasti datang dengan persiapan yang matang untuk meraih prestasi di kompetisi tahun 2021.

Juga, tak ada tim tertentu yang wajib diwaspadai skuat Dogiyai FC karena semua kontestan tentu sudah siap berlaga dan harus diladeni dengan skill mumpuni dan cerdas memanfaatkan setiap peluang untuk merebut poin penuh.

Dukungan Moril

Perjuangan tim Dogiyai FC tentu butuh dukungan moril dari para penggemar sepak bola, teristimewa warga masyarakat di kabupaten Dogiyai, juga Meepago umumnya.

“Dukungan dari seluruh masyarakat Dogiyai dan umumnya Meepago di mana saja berada sangat diharapkan, sebab dengan dukungan doa itu akan memberi motivasi kepada tim selama mengikuti kompetisi di Kota Jayapura,” pinta Ismael.

Menyoal cibiran dari beberapa oknum terhadap materi pemain yang bahkan ramai diperbincangkan di dunia maya, ia tak sudi tanggapi. Tetapi, terpaksa harus bicara karena kesannya seolah tak ada anak-anak asli Dogiyai dalam tim yang sedang berkompetisi di ibukota provinsi Papua.

Baca Juga:  Manajer RANS FC Kembali Merumput, Kok Bisa?

“Kapten tim Dogiyai FC adalah anak asli Dogiyai, yaitu Nando Marsel Tebai. Terus, ada 10 pemain yang nota bene putra daerah, sudah direkrut dan sedang bersama tim. Memang awalnya ada lebih dari itu, tetapi sebagian lain tidak mau bergabung dengan alasan takut vaksin. Dua pemain ditolak sistem saat administrasinya diproses Asprov PSSI Papua,” bebernya.

Pemain Dogiyai FC sebelum bertanding dengan Persemi Mimika di stadion Mandala, kota Jayapura, Sabtu (27/11/2021) sore. Laga berakhir 0-2 untuk kemenangan Dogiyai FC. (Dok. Humas Dogiyai FC)

Tim ini juga diperkuat pemain yang dianggap cukup berpengalaman, dan secara emosional akrab ada karena hubungan kekeluargaan.

“Ada peranakan Mee yang ikut direkrut, sudah punya pengalaman bermain bola. Kolaborasi dengan pemain asli Dogiyai, kami harap tim solid untuk bertanding di Liga 3,” ujar Ismael.

Selain itu, Dogiyai FC sedang menuju sepak bola profesional. Baik manajemen maupun materi pemain. Apalagi target tahun ini harus juara untuk promosi ke Liga 2.

Kecuali untuk kategori pembinaan, ia setuju jika dipersoalkan. Kompetisi usia dini, sepak bola putri, futsal, termasuk cabang olahraga lain, tentu tak dilupakan pemerintah daerah. Karenanya, generasi muda tetap optimis dengan potensi yang ada di daerah agar tetap dilirik dan diberi peluang untuk tampil dan berkembang melalui event di tingkat provinsi maupun nasional.

“Saat ini memang ada banyak bibit muda. Terus, dulu, dari Dogiyai juga ada banyak pemain sepak bola ternama di pentas nasional. Seperti adik Yosep Iyai, Yulianus Goo, Mecky Tebai, dan lain-lain,” tuturnya.

Pewarta: Markus You

Terkini

Populer Minggu Ini:

20 Tahun Menanti, Suku Moi Siap Rebut Kursi Wali Kota Sorong

0
"Kami ingin membangun kota Sorong dalam bingkai semangat kebersamaan, sebab daerah ini multietnik dan agama. Kini saatnya kami suku Moi bertarung dalam proses pemilihan wali kota Sorong," ujar Silas Ongge Kalami.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.