Pemkab Jayawijaya, Nduga dan Lanny Jaya Nyatakan Siap Bertanggungjawab Atas Perang Suku di Wamena

0
1314

WAMENA, SUARAPAPUA.com — Pemerintah Kabupaten Lany Jaya, Nduga dan Jayawijaya bersepakat untuk bertanggung jawab konflik antar warga Nduga dan Lany Jaya yang terjadi di wamena akibat korban meninggalnya warga Nduga di Ilekma atas nama Sibelo Gwijangge.

Pernyataan itu disampaikan Bupati Jayawijaya, Jhon Richard Banua. Menurut dia pernyataan yang disampaikannya itu merupakan hasil kesepakatan bersama dalam rapat koordinasi yang dilaksakan di Gedung Otonom lantai tiga pada senin (10/1/2022). Rapat kordinasi tersebut, dilaksanakan untuk dilakukan penanganan dan penyelesaian konflik antar warga yang terjadi di wamena.

“Konflik antar warga Nduga dan Lanny ini tanggung jawab kita. Saya selaku kabupaten induk, maupun tadi komitmen kita Forkopimda dan Bupati Nduga dan Bupati Lanny Jaya bahwa kita harus selesaikan masalah ini baru bisa mereka kembali tinggalkan wamena,” kata Banua usai peninjauan di Ilekma dan Wouma terhadap korban dan pelaku konflik.

Peninjauan atau kunjungan yang dilakukan oleh ketiga Bupati yakni, Bupati Jayawijaya sebagai Kabupaten Induk bersama Bupati Lanny Jaya dan Bupati Nduga bersama seluruh Forkopimda dengan tujuan untuk meredamkan tensi dari kedua belah pihak yang bertikai.

Baca Juga:  Masyarakat Tolak Pj Bupati Tambrauw Maju Dalam Pilkada 2024

“Tadi kita semua turun ke Wouma untuk kasi tenang semua untuk kedua pihak. Supaya jangan ada penyerangan balik lagi,” terangnya.

ads

Bupati Banua mengaku ia bersyukur kepada Tuhan karena dengan tuntunan-Nya hingga dirinya bisa menghimpun kedua Pimpinan Daerah untuk bersama – sama meninjau lokasi konflik maupun warga yang terdampak.

“Puji Tuhan bahwa, kita semua para tiga Bupati kita sama – sama ke ilekma. Dan untuk masyarakat di ilekma, pada prinsipnya menahan diri untuk perang ini tidak lakukan lagi,” terangnya.

Dia berharap agar perang tersebut segera diakhiri. Dia juga meminta agar masyarakat tidak panik dan takut.

“Saya berharap kepada masyarakat di jayawijaya agar jangan melihat situasi masih ada perang terus. Tetapi berdasarkan dengan pertemuan kita Forkopimda dengan Bupati Lanny jaya dan Bupati Nduga kita menghimbau kepada masyarakat agar jangan panik dan akhirnya tinggal rumah dan akhirnya terjadi hal – hal yang tidak baik lagi,” imbuhnya.

Selain itu, untuk warga asli wouma yang suda mengungsi dari kampung wesakma Distrik Wouma, kata bupati, mereka bisa dapat kembali ketempatnya masing – masing.

Baca Juga:  Pj Bupati Lanny Jaya Dituntut Kembalikan Tendien Wenda ke Jabatan Definitif

“Tadi juga mereka dapat menyampaikan bahwa pelu makan , jadi saya selaku bupati memberikan bantuan pada mala mini, bukan hanya kelompok yang perang, tapi khusus warga yang kena damapak rumahntya di bakar. Itu kita harus beriksn bantuan,” jelasnya.

Semenatara itu, Bupati Lany Jaya, Befa Yigibalom, menegaskan, terkait penyelesaian masalah pertikaian antar warga Lany dan Nduga itu bisa selesai dan tidaknya sangat menetukan sikap mereka sendiri sebagai pelaku dan korban.

“Kami mencoba untuk mengetuk hati, ini tahap pertama saja. Jadi, sebenarnya belum ada negosiasi untuk selesaikan. Karena sangat di tentukan oleh sikap mereka yang korban dan pelaku. Dan keputusan tetap kembali ke mereka (pelaku dan korban), sehingga kita tunggu saja. Mereka tadi minta juga, bahwa mereka [warga nduga di ilekma] akan bicara atau sepakat dulu lalu akan menyampaikn untuk apa yang mereka inginkan. Jadi kami tunggu,” katanya.

Baca Juga:  Pemkab Yahukimo Belum Seriusi Kebutuhan Penerangan di Kota Dekai

Kata Befa, kunjungan pihaknya tersebut merupakan upaya pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Lanny Jaya untuk bertemu, mendengar masukan dan mencari solusi agar tidak ada perang lagi.

“Kalau dari pihak pelaku, kapan saja mau diselesaikan, kapan saja bisa berdamai. Jadi, tidak ada masalah di sini. Jadi, mereka siap – siaga, tapi juga mereka siap pas suatu waktu mau selesai mereka siap selesai,” kata Bupati Lany Jaya.

Dia berharap agar persoalan perang yang sedang menimpa dua suku yang ada di Wamena ini dapat segera selesai. Kata dia, kunjungan yang pihaknya lakukan adalah untuk menurunkan tensi dan ketegangan – ketegangan yang ada.

“Secara budaya tensi semakin turun dan kita berharap besok bisa selesai dan lusa suda selesai. Kami semua mau supaya cepat selesai itu bagus karena kita sepakat bahwa, jayawijaya ini bukan tempat untuk kita berperang tapin ini tempat atau pusat pendidikan dan ekonomi di pegunungan tengah papua yang kita harus kita jaga bersama,” tegas Yigibalom.

Pewarta: Onoy Lokobal
Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaPemerintah Kabupaten Jayawijaya Tetapkan APBD 2022 Senilai 1,5 Triliun
Artikel berikutnyaLMA Malamoi Gencar Sosialisasi Perda dan Perbup Tentang Masyarakat Adat