ADVERTORIALRapat Pleno Diperluas Akan Bahas Tujuh Materi Utama Sidang Sinode GKI

Rapat Pleno Diperluas Akan Bahas Tujuh Materi Utama Sidang Sinode GKI

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Pendeta Andrikus Mofu, Ketua Badan Pekerja Am Sinode GKI di Tanah Papua mengatakan, Rapat Pleno Diperluas yang akan dilakukan selama lima hari merupakan bagian dari alat kelengkapan Badan Pekerja Am Sinode yang diberikan secara konstitusi dalam peraturan GKI di Tanah Papua.

Hal itu merunut Pdt. Mofu, secara khusus termuat dalam peraturan GKI bab 4 pasal 15, dan khususnya ayat 2. Di mana di sana disebutkan bahwa tugas Badan Pekerja Am Sinode adalah melaksanakan dan mengambil keputusan-keputusan serta kebijakan-kebijakan.

“Intinya hal itu dalam rangka memberdayakan serta memaksimalkan tugas-tugas pelayanan demi dan untuk pekerjaan pelayanan dalam gereja sesuai dengan firman Tuhan dan Tata Gereja GKI di Tanah Papua,” ucap Pdt. Mofu dalam sambutan pembukaan Rapat Pleno Diperluas Sinode GKI-TP di Graha Sara Sinode GKI di Argapura, Kota Jayapura, Senin (21/2/2022).

Lanjut Pdt. Mofu, pada pasal yang sama ayat 2. b, berkaitan dengan masa rapat-rapat Badan Pekerja Am Sinode, terkait dengan tugas itu, yaitu rapat bulan Januari hingga Maret 2022 telah membahas dan mendiskusikan agenda-agenda tugas dan tanggungjawab tahunan pelayanan, tetapi juga dalam rangka mempersiapkan menuju sidang sinode XVIII tahun 2022.

Baca Juga:  Presiden Jokowi Segera Perintahkan Panglima TNI Proses Prajurit Penyiksa Warga Sipil Papua

“Berangkat dari amanat tata gereja itu maka saya sebutkan di sini bahwa inilah merupakan hak diskresi yang diberikan secara konstitusi kepada Badan Pekerja Am Sinode untuk melakukan kebijakan-kebijakan yang tentu sejalan dengan firman Tuhan dan peraturan-peraturan gereja. Supaya dengannya tugas-tugas panggilan gereja yang diamanatkan sebagai mendataris Sidang Sinode XVII tahun 2017 di Waisai dapat dilaksanakan maksimal,” tuturnya.

Selain itu ia mengatakan bahwa melalui Rapat Pleno Diperluas, Badan Pekerja Am telah menjadwalkan beberapa agenda penting dan strategis. Pertama membahas materi Amandemen Tata Gereja, Renstra P4G, Kajian Pendidikan, Liturgi dan Pengakuan Iman, Aset dan Anggaran, Umum dan materi Persidangan.

“Namun demikian, badan pekerja Am sinode masih merasa perlu untuk membuka ruang, dan inilah ruangnya – Rapat Pleno Diperluas. Menghadirkan seluruh peserta, yang menjadi peserta Sidang Sinode 18 di Waropen. Guna bersama kita duduk kembali mendiskusikan dan membahas dan memberikan masukan serta memboboti seluruh dokumen-dokumen yang ada.”

Baca Juga:  Sikap Mahasiswa Papua Terhadap Kasus Penyiksaan dan Berbagai Kasus Kekerasaan Aparat Keamanan

“Karena itu sekali lagi diharapkan untuk kita diskusikan sekarang, kita evaluasi sekarang, kita membahasanya mulai sekarang, bahkan BP Am Sinode berharap pada pleno diperluas ini, seluruh dokumen itu sudah dimaksimalkan. Sehingga di bawa ke Sidang Sinode 18 di Waropen. Di sana kita tinggal mengambil keputusan-keputusan penting jika kita memandang bahwa dokumen-dokumen itu penting bagi kebaikan dan perjalanan GKI di tanah Papua ke depan.”

Ketua Sinode juga mempertegas kedudukan Rapat Pleno ini bahwa Rapat Pleno ini bukan sidang sinode. Pleno ini tidak pengambil keputusan-keputusan, karena keputusan-keputusan akan diambil dalam sidang sinode GKI ke 18 di Waropen.

Wali Kota Jayapura, Dr. Benhur Tommy Mano menyambut baik para peserta Rapat Pleno Diperluas yang datang dari setiap klasis GKI di Tanah Papua.

“Saya pemilik tanah Tabi, tanah matahari terbit menyampaikan selamat datang kepada tuan-tuan dan nyonya-nyonya. Di rumah kami tanah Tabi, negeri matahari terbit. Kota yang aman, kota yang damai bagi semua orang. Inilah negeri kami,” tukas Wali Kota Jayapura.

Baca Juga:  Hindari Jatuhnya Korban, JDP Minta Jokowi Keluarkan Perpres Penyelesaian Konflik di Tanah Papua

Pdt. Eddison Sekenyap, Ketua Panitia Rapat Pleno Diperluas dalam laporannya mempertegas soal pandemi Covid belakangan yang membuat warga jemaat semakin tersingkir oleh situasi sosial politik dan marginalisasi yang tersistim. Sehingga GKI di Tanah Papua mulai hari ini menata diri untuk membawa terang kasih kristus di tengah-tengah umat yang makin memprihatikan.

“Agar dapat melaksanakan program-program dan kegiatan-kegiatan gerejawi secara adaptif, kreatif dan inovatif. Rapat Kerja I – IV, Sinode GKI menindaklanjuti hasil Sidang Sinode 17 Waisai, serta mengevaluasi program-program tahunan dalam rangka mempersiapkan Sidang Sinode 18 di Waropen,” tukas Pdt. Sekenyap.

 

Pewarta: Elisa Sekenyap

Terkini

Populer Minggu Ini:

Parpol Harus Terbuka Tahapan Penjaringan Bakal Calon Bupati Tambrauw

0
SORONG, SUARAPAPUA.com --- Forum Komunikasi Lintas Suku Asli Tambrauw mengingatkan pengurus partai politik di kabupaten Tambrauw, Papua Barat Daya, untuk transparan dalam tahapan pendaftaran...

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.